Terbongkar

3 4 0
                                    

Amara dan Alvaro pun ikut dalam mobil ambulan dan membawa Nindi ke rumah sakit.

Nindi segera di bawa ke IGD, Alvaro yang tidak mengetahui apa-apa merasa bersalah atas apa yang di lakukannya tadi.

‘’ra, sebenarnya apa yang terjadi, pliss ceritakan padaku, aku tau tadi aku salah itu karena aku juga nggak tau apa yang terjadi’’ ucap Alvaro

Amara pun hanya terdiam dan berjalan kearah kursi untuk menenangkan diri.

Alvaro terus berusaha mencari tahu dengan mendesak Amara untuk menceritakan semuanya.

Namun, ketika Amara ingin menceritakan semua kepada Alvaro tiba-tiba Amara teringat kalau sudah janji dengan Nindi.

Dokter keluar dari IGD dan Nampak berbicara dengan seorang perawat

‘’Nindi, kemaren habis cuci darah kan’’ ucap dokter tersebut

Alvaro yang mendengar semuanya terkejut dengan pembicaraan dokter tersebut. Alvaro Nampak geleng-geleng menyesali perbuatannya tadi.

Alvaro Nampak marah kepada Amara karena tidak menceritakan semuanya.

‘’ra, kenapa kamu tidak menceritakan semuanya kamu itu jahat, udah ngerahasiain itu semua, lho anggap gua siapa, orang lain yang ngejahatin Nindi’’ ucap Alvaro dengan nada keras

Amara pun hanya terdiam dan tidak menceritakan alasan dibalik itu semua.

Alvaro terus memarahi Amara. Amara pun sakit hati dengan sikap Alvaro.

Amara menangis meninggalkan Alvaro. Amara duduk di sebuah rooftop rumah sakit dan membayangkan ucapan Alvaro.

‘’segitunya kamu marah padaku, aku ngelakuin ini karena aku sudah janji’’ ucap Amara

Amara merasa sedih bukan hanya karena dimarahi seseorang yang dicintainya namun dia juga seperti buah simalakama di satu sisi berjanji kepada Nindi dan sisi lainnya tidak ingin Alvaro khawatir.

Alvaro masuk ke ruangan Nindi dan melihat Nindi masih tidak sadarkan diri.

Alvaro meminta maaf kepada Nindi dan memegang tangan Nindi.

Amara kembali ke ruangan Nindi dan mendapati kalau Alvaro sangat bersedih.

‘’saya melihat kesedihan yang mendalam di wajahmu, aku tidak pernah melihat kamu sesedih itu’’ ucap Amara dalam hati

Amara pun mengurungkan niatnya untuk tidak masuk ke ruangan Nindi. Amara hanya melihat Nindi di balik kaca pintu ruangan Nindi.

Hingga beberapa menit kemudian Nindi tersadar, dan mendapati kalau Alvaro sedang berada di sampingnya.

Amara yang melihat Nindi tersadar merasa senang. Amara pun memutuskan untuk pulang ke rumah.

‘’Al, kamu disini daritadi? Kamu berarti udah tau semua?’’ ucap Nindi

‘’kamu mengapa tidak cerita padaku, aku merasa bersalah tadi’’ jawab Alvaro

‘’aku tidak mau kehilangan kamu Al, kalau aku cerita pasti kamu bakalan ninggalin aku, kalaupun jadi teman kamu pasti hanya merasa kasihan saja’’ ucap Nindi

Alvaro hanya geleng-geleng.

Alvaro pun meminta maaf kepada Nindi atas kejadian di sekolah. Nindi pun memaafkan Alvaro.

Nindi bertanya kepada Alvaro mengenai keberadaan Amara.

‘’Al, dimana Amara’’ ucap Nindi kepada Alvaro

Alvaro berdiri dari tempat duduknya dan membelakangi Nindi.

‘’aku tadi memarahi Amara, aku kecewa sama dia kenapa dia tidak menceritakan semua kepadaku, dia menyembunyikan dariku’’ ucap Alvaro

Nindi pun menjelaskan tentang semua yang sebenarnya terjadi kalau Amara tidak bersalah.

‘’Amara tidak bersalah, yang salah aku, aku menyuruh Amara untuk menyembunyikan semua’’ jawab Nindi

Alvaro pun berbalik badan menghadap ke Nindi, Alvaro menatap Nindi tanpa sepatah kata apapun
Alvaro merasa bersalah telah memarahi Nindi.

‘’Al kamu minta maaf kepada Amara ya,’’ ucap Nindi

Alvaro pun menganggukan kepalanya sambil tersenyum kepada Nindi.

Alvaro berpamitan kepada Nindi karena sudah malam.

Nindi melambaikan tangan kepada alvaro sampai didepan pintu ruangannya.

‘’kabari aku kalau ada apa-apa’’ ucap Alvaro

AmaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang