Main ke Rumah Nindi

2 4 0
                                    

Pagi hari yang cerah, suasana pedesaan yang sejuk karena ini adalah hari ahad dimanfaatkan baik oleh Amara untuk berolahraga pagi. Amara yang ingat perkataan Alvaro kalau mereka ingi ke rumah Nindi, Amara pun mengirim pesan ke Alvaro.

Nampak di lain tempat, Alvaro baru setengah sadar dan membuka handhphonenya karena ada notif dari Amara.

‘’Al, katanya kita mau main ke rumah Nindi jadi ndak? Mumpung hari libur’’ baca Alvaro dari pesan Amara

Alvaro pun bergegas mandi, berpakaian rapi sampai-sampai minyak satu botol di semprotin semua ke baju.

Sesampainya di rumah amara. Amara pun merasa pusing karena minyak Alvaro yang terlalu menyengat sehingga membuat kepala Amara pusing,

‘’busett, lho kaya kuburan baru aja, bau lho kaya kembang 7 rupa’’ ucap Amara

Alvaro pun hanya senyum-senyum. Saat sampai di rumah Nindi yang kebetulan Nindi sedang menyiram tanaman

‘’Nindi, kau sedang menyirami tanaman ya, wahh tanaman lho seger2 ya’’ ucap Amara

Nindi pun senyum-senyum
‘’kalian ngapain ke rumahku, ada tugas bareng ya’’ Tanya Nindi dengan sopan santun

‘’Nggak nin, kita kesini mau main sama kamu’’ ucap Alvaro

Nindi pun menawari mereka untuk masuk ke rumah nindi dan menawari minuman ke Amara dan Alvaro

Mereka mengobrol asyik terutama Alvaro, sampai-sampai Amara hanya sekedar menjadi pendengar setia Alvaro dan Nindi.

setelah semua puas, Amara dan Alvaro pun pulang. Di perjalanan Amara hanya terdiam namun, Alvaro terus memuji Nindi di depan Amara

‘’Nindi ternyata orangnya asik juga, gue ngerasa nyaman dekat dengan Nindi’’ pekik Alvaro sambil senyum-senyum sendiri

Amara terlihat mengembangkan senyumnya namun sedikit ada rasa terpaksa,

Sesampainya di rumah Mama Amara menawari Alvaro untuk makan siang bersama, namun Amara terlihat menolak.

‘’Kebetulan Mama habis masak makanan kesukaan kalian, ayo makan siang bersama’’ ucap Mama Amara

‘’Ma, aku capek aku mau istirahat dulu nanti aja aku makannya’’ jawab Amara

Alvaro pun Nampak bingung karena sikap Amara yang tidak sewajarnya,

Alvaro pun berpamitan ke Mama Amara
‘’ya udah tante, nggak apa-apa, aku juga capek aku mau pulang aja, Assalamualikum tante’’ pekik Alvaro

‘’Wa’alaikumussalam’’ jawab Mama dengan terkejut melihat seorang Alvaro berpamitan dengan nada sopan dan mengucapkan salam

Mama Amara pun masuk ke kamar Amara untuk mengetahui keadaan Amara

‘’yakin nih, mama nggak pengen diceritain’’ ucap Mama Amara yang sedang menggoda anaknya untuk segera bercerita kenapa Amara sedih

‘’cerita apa sih Ma, nggak ada apa-apa’’ jawab Amara

Mama yang tidak percaya akan ucapan Amara dengan terus menggoda dan mengucapkan sesuatu tentang Alvaro

‘’Mama tadi kaget lho, denger ucapan Alvaro yang sedikit berubah, mama rasa Alvaro pamitan tadi dengan sopan bangettt’’ pekik Mama Amara

Amara pun hanya terdiam dan hatinya berbicara ‘’mungkin karena ketemu Nindi tadi kali ya, Alvaro jadi sopan’’

Mama pun memandangi Amara yang sedang melamun

‘’ya udah, kalau nggak mau cerita, nanti kalau udah siap ceritain ke Mama biar kamu bisa plong’’ ucap mama sambil mengelus rambut Amara

Amara pun hanya membalas dengan senyuman yang sedikit mengembang

Saat pagi hari, ketika di sekolah semua masuk ke kelas termasuk Alvaro dan Amara namun Nindi hari itu absen tidak masuk sekolah

Pak Rama masuk ke kelas mereka dan memberikan sedikit pengumuman kalau lusa akan diadakan ujian akhir sekolah.

‘’Pagi anak-anak, bapak ada pengumuman penting kalau lusa aka nada ujian akhir sekolah jadi saya harapkan kalian besok belajar di rumah jangan main karena ini menentukan kelulusan kalian’’ ucap pak Rama

Alvaro Nampak terkejut karena sudah hampir 3 tahun dia berada di bangku SMA tapi sikapnya masih aja kekanak-kanakan.

Alvaro pun Nampak mengobrol ke Amara

‘’wah nggak nyangka kita udah mau lulus aja ya, eh kok Nindi nggak berangkat dia tahu tidak ya kalau lusa ada ujian akhir’’ ucap Alvaro ke Amara

Amara yang juga tidak tahu kenapa Nindi tidak berangkat hanya menggeleng-geleng kepala

Amara hanya mengucapkan dan mengajak Alvaro untuk belajar bersama besok di rumah Amara dan Alvaro tidak mengucapkan iya tetapi Alvaro mengucapkan ‘’lihat aja nanti ya’’

AmaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang