Rylana kambeeekkk....
Semoga kalian suka ya~
💋💋💋
Tatapan tajam itu menyimpan keinginan terlarang, merobeknya kemudian mengungkapkannya di hadapan Rylana. "Bukankah kau juga menginginkanku."
"Saya ..." Kata-kata Rylana tidak pernah selesai, hanya ada suara tarikan napas tajam ketika tangan besar Rix menyentuh lehernya kembali.
Dia nyaris memejamkan matanya, terkesiap tajam dengan bibir gemetar. Kedua tangannya mencengkeram piama milik Sinna yang dipinjamkan padanya. Rix menyentuh lehernya dengan sensual, mencoba menariknya dalam pusaran gairah yang membelit keduanya.
Sekuat tenaga Rylana menolaknya, tapi tubuhnya mengkhianatinya. Dia tak pernah berpengalaman dengan seorang pria, tapi Rix sangat mahir dan mampu membangkitkan gairah terpendam dalam tubuhnya dengan kejam.
"Aku akan menunggu jawabanmu hari senin, Lana," bisik Rix lagi. Dia bahkan meniupkan napas panasnya di telinga Rylana sebelum menarik tubuhnya yang mampu menghentakkan Rylana dari awan di langit ke dasar lautan.
Rylana hanya menatapnya dengan beberapa kali kerjapan sambil menggigit bibirnya. Dia sangat suka menggigit bibir ketika gugup, kebingungan dan bahkan ketika tersipu.
"Jangan menggigit bibirmu, aku tidak suka," kata Rix dengan nada rendah. Perkataannya yang mengatakan tidak suka jelas berbanding terbalik dengan keinginannya menerjang Rylana setiap melihatnya menggigit bibir sambil menatapnya dengan pandangan murni.
Rix pun melangkah mundur masih dengan tatapan terarah pada Rylana, kemudian berbalik dan berjalan dengan sikap yang tenang dan mendominasi. Dia terlihat angkuh, dia bahkan terlihat begitu brengsek, tapi sangat seksi.
"Bodoh sekali kau, Lana," rutuk Rylana pada dirinya sendiri.
Dengan cepat dia membuka kulkas dan mengambil botol air putih, kemudian membawanya kembali ke kamar Sinna. Dia tak mengatakan apa pun sampai kembali di kamar, segera berbaring dan menarik selimut ke seluruh tubuhnya sampai leher. Hal itu tentu saja membuat Sinna mengerutkan dahi bingung.
"Kau kenapa? Melihat hantu? Pasti bertemu dengan Ayahku. Dia memang sangat galak," kata Sinna.
Rylana menurunkan selimutnya, menatap Sinna yang masih menonton film. "Orang seperti apa Ayahmu itu?"
"Dia cukup galak dan dingin, tukang perintah dan tak suka dibantah. Aku kalau membantahnya pasti dibentak-bentak."
Sinna, aku juga tidak suka seseorang yang suka memerintah. Akan tetapi aku menyukai Ayahmu yang tukang perintah. Rylana bergumam dalam hati dengan perasaan bersalah.
Untuk Sinna, dia sangat bersalah karena telah terjerat dalam lingkaran gairah yang rumit dan membingungkan dengan pria itu.
Sinna kembali berbisik, "Kau lihat kan, dia menatapmu dengan tajam tadi. Kalau bertemu dengannya jangan menyapa, atau kau akan diabaikan."
"Ya, dia sangat dingin," balas Rylana.
💋💋💋
Hari senin telah tiba, dan hari minggu begitu cepat berlalu. Semua orang kembali sibuk dengan pekerjaan masing-masing, begitu pun dengan Rylana yang mulai kembali kuliah paginya tanpa Sinna dan Theana. Lalu dia akan mendatangi Walter Building, untuk memberitahukan keputusannya pada pria itu.
Sepanjang hari dia tak bisa fokus dengan apa pun karena seluruh kepalanya dikuasai oleh sosok Rix. Dia bahkan tidak berniat mencari Sinna dan Theana di gedung lain untuk mengajak mereka makan siang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Entangled With You [END] / Sudah Tersedia di Google Play & KUBACA
Romance(Roman dewasa 20+) Rix Walter, tampan, kaya raya, seksi, dan terpenting seorang duda paling diincar di New York, yang membuat Rylana Blaire jatuh cinta. Terjerat bersama Rix Walter dalam hubungan rahasia dan penuh gairah hanya ada dalam imajinasi Ry...