Chapter 18 : You're so Careless

10.7K 1.4K 60
                                    

Babang Rix kambeeeekkk...

Emaknya ngilang2an mulu dari wattpad 😂

Semoga kalian suka yaa....


🍎🍎🍎



Hari minggu selalu menjadi hari yang sibuk bagi Rylana karena toko bunganya mendapat banyak pesanan. Terkadang dia membutuhkan bantuan karyawan untuk mengantar bunga ke tempat-tempat tertentu. Akan tetapi ada hari di mana tokonya sangat sepi, yaitu hari jumat!

Jumat pagi seperti ini, dia hanya duduk di belakang meja kasir dengan tanda 'open' yang terpasang di pintu. Pagi tadi baru saja turun hujan, jalanan di depan toko agak tergenang oleh air dan tetesan hujan masih menetes dari plang tokonya yang tergantung di bagian depan agak samping. Sejak pagi dia baru menerima dua pesanan buket bunga.

Helaan napas pelan keluar dari bibir Rylana.

"Hanya karena tokomu sepi, tolong jangan bunuh diri." Suara Sinna muncul dari layar laptop yang terbuka di atas meja.

Rylana memutar bola matanya, menatap Sinna yang sedang tertawa di depan kamera bersama dengan Theana. Dua gadis itu sedang berenang di kolam sambil memandang hamparan lautan lepas dari atas. Sinna mengarahkan kameranya pada sekeliling yang menunjukkan pemandangan Santorini yang indah dan romantis.

"Sayang sekali kau tidak di sini," kata Sinna lagi yang wajahnya memenuhi layar. "Pada akhirnya kau juga tidak jadi pulang ke London."

Theana datang dari belakang, memeluk bahu Sinna sambil melambai ke kamera. "Lana, aku beritahukan kau ya. Sinna berkenalan dengan pria Yunani!"

"Dan aku hampir mendapatkan nomor ponselnya, tapi Theana akan mengadukan pada Daddy," balas Theana dengan kesal.

"Dan jika Ayahmu tahu, dia akan menyeretmu dari Santorini saat itu juga," ujar Rylana sambil tertawa.

"Kalian sangat tahu kelemahanku, Daddy adalah yang paling aku takuti!" Sinna memberengut jengkel pada Theana yang masih tertawa.

Tiba-tiba di belakang mereka melintas seorang pria jangkung dalam balutan kemeja putih dan celana selutut, membawa nampan berisi makanan dan minuman. Sinna buru-buru memberikan ponselnya pada Theana dan melesat ke belakang, untuk mengambil nampan yang langsung ditaruh di permukaan air hingga mengambang. Dia sendiri mulai mengobrol dengan pria itu.

"Apakah dia seperti itu selama di sana?" tanya Rylana pada Theana yang dibalas anggukan.

"Setiap hari," jawab Theana. "Uh, kalau Rix tahu mungkin dia akan dikurung."

Rylana tertawa mendengar komentar Theana. "Omong-omong, kenapa Ayahnya sangat protektif padanya?"

"Sinna adalah satu-satunya peninggalan Isabel, Kakakku."

Satu informasi lagi tentang Rix dan Sinna, Rylana merasa tertarik ingin mendengar lebih banyak, karena selama ini Sinna pun tak pernah menceritakan keluarganya. "Sebagai Ayah Sinna, Mr. Walter terlihat masih muda saat ini."

"Yap, usia Rix baru 38 tahun saat ini, masih muda kan? Dia menikahi Kakakku saat berusia sembilan belas tahun, dan Isabel baru delapan belas. Yah, kau tahu lah, Isabel sudah mengandung Sinna, jadi mereka menikah." Theana terlihat menghela napas pelan. "Tapi saat Sinna berusia lima tahun, Isabel meninggal karena sakit. Awalnya Sinna dirawat orang tuanya, tapi tiga tahun kemudian orang tua Rix pun tiada karena kecelakaan. Jadi Sinna dibesarkan sendirian oleh Rix sambil memimpin perusahaannya."

Tidak heran betapa protektifnya Rix pada Sinna, karena Sinna satu-satunya peninggalan istrinya yang dia miliki. Bahkan dia sangat dingin dan tertutup, begitu tegas dan ambisius. Bagaimana pun dia sudah ditempa sejak masih muda. Bayangan menjadi seorang ayah di usia yang masih sangat muda, ditinggal istrinya, kemudian orang tuanya dan dia mengurus Sinna sendirian sambil memimpin perusahaan, tentu hal yang berat.

Entangled With You [END] / Sudah Tersedia di Google Play & KUBACATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang