Pagi berlalu dengan cepat.
Gerimis turun membasahi kota pada siang hari. Awan hitam mendung menghiasi suasana yang terlihat dari atas balkon perusahaan Norad. Kilau tajam petir dan suara gemuruh tidak membuat ketiga remaja pembolos itu beranjak dari tempatnya.
Seluruh murid dari sekolah yang melakukan kunjungan hari ini sedang beristirahat sambil menyantap hidangan di cafetaria. Semua murid, tapi tentu saja tanpa Julian, Chandra, dan Randu.
Ketiga remaja ini masih betah bersantai di balkon lantai 10 perusahaan. Ada banyak fasilitas termasuk kursi panjang, atap luas yang membuat mereka tidak terkena hujan walaupun berada diluar, serta pemandangan memanjakan mata yang bisa dilihat dari atas.
Julian menghela nafas, "Gue haus."
Chandra menjawab tanpa menoleh, "Sama."
"Gue juga." Timpal Randu.
Julian beranjak dari duduknya, "Gue mau ambil minum kebawah."
"Nitip lemon tea."
"Gue juga."
Julian mendengus. Niatnya ingin mengajak kedua orang malas ini untuk bersama-sama mengambil minum. Bukannya malah menitip.
Dengan wajah jengkelnya Julian masuk kembali kedalam gedung perusahaan. Cafeteria berada dilantai dasar, jadi rute yang seharusnya Julian ambil tinggal memakai lift sampai ke lantai satu. Tapi remaja itu justru melewati lift pertama dan malah berkeliling mencari lift lain.
Tujuannya tentu saja sambil melihat-lihat. Terlalu banyak hal menarik yang dilewatkan kalau Julian langsung turun menggunakan lift pertama.
Dan dugaan itu dibenarkan dengan dirinya yang tidak sengaja justru bertemu dengan putra sulung keluarga Athaya. Seseorang yang menjadi alasan Julian membolos itu kini berada dihadapannya.
Brian baru saja keluar dari sebuah ruangan. Pintu bahkan belum tertutup, jadi Julian bisa melihat dengan samar ada apa didalam ruangan itu.
Brian dan Julian bertukar pandang selama beberapa detik setelah Brian menutup pintunya dengan tergesa-gesa. Julian menaikkan alis dan berlalu begitu saja. Lalu kembali berjalan menunu lift yang terletak diujung lorong.
Julian sadar, Brian juga berjalan ke arah yang sama dengannya.
Bahkan mereka menunggu didepan pintu lift yang sama.
Setelah pintu lift terbuka, kedua orang ini masuk secara bersamaan. Berdiri bersebelahan dengan Julian yang langsung menekan tombol lantai satu.
Julian tersenyum ramah sambil menoleh singkat kearah Brian, "Transaksi Nikotin di perusahaan yang lagi ada kunjungan? Gede juga nyali lo bang." Ucapnya dengan nada bergurau.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ATHAYA - NOMIN
Misteri / Thriller- KINGDOM 2 - [JAEYONG] [NOMIN] [MARKHYUCK] [MAFIA VIBES] "Be strong enough to be someone who even the demons would fear" ⚠️ BXB [NCT COUPLE] ⚠️ MATURE CONTENT 🔞 ⚠️ MAFIA / THRILLER / ROMANCE ⚠️ NO PLAGIAT NO COPY