BAGIAN 20

12.8K 2.8K 1.3K
                                    

Wanita itu-kekasih Bima, masih mencoba untuk mengajak Bima bicara walaupun tidak ada satu pertanyaanpun yang Bima jawab

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wanita itu-kekasih Bima, masih mencoba untuk mengajak Bima bicara walaupun tidak ada satu pertanyaanpun yang Bima jawab.

Pria itu terus sibuk mencari sesuatu di rak buku dengan Julian yang masih duduk bersantai di sofa ruang tengah.

Julian ingin mengadu tentang laki-laki di dalam kamar yang beberapa saat lalu ia lihat, tetapi menurutnya itu terlalu lancang. Julian tidak mau ikut campur perihal hubungan orang lain.

Wanita itu akhirnya geram karena Bima tidak menjawab sama sekali dari tadi. Dengan emosi memuncak, wanita itu menunjuk Julian di ruang tengah sambil berkata lantang, "Pelacurmu yang mana lagi itu, Bima?"

Julian langsung menoleh setelah disebut pelacur.

Bima sedikit menegakkan badannya sambil memasukan selembar kertas ke dalam saku baju. Pria itu berjalan mendekat dengan tatapan lurus, "Jangan ulangi kata-kata seperti itu. Julian tidak murahan seperti kamu, Donna."

Julian terdiam saat Bima membelanya secara terang-terangan.

sedangkan wanita itu melebarkan matanya dan melotot tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. "Maksud kamu apa ngomong kaya gitu?" Wanita yang dipanggil Donna itu menatap Bima dengan tatapan tidak senang.

"Sebaiknya kamu masuk kamar. Pacar kamu udah nungguin dari tadi." Ucapnya lalu berjalan melewati Donna yang mematung.

Julian menarik sudut bibirnya untuk tersenyum. Tentu saja, Bima tidak bodoh untuk menyadari hal yang sama dengan yang Julian pikirkan saat melihat sepatu pria di pintu masuk.

Saat Bima dan Julian berjalan ke arah pintu untuk pergi, wanita itu kemballi berteriak dengan histeris, "Jangan cuma karena harta kamu merasa berhak menginjak harga diri aku, Bima! kalo bukan karena harta orang tua, kamu itu gak ada apa-apanya dibanding pacar aku yang sekarang. Dasar pria gak tau diri! orang kaya kamu itu memang pantas diselingkuhin!"

Julian menghentikan langkahnya dan berbalik lalu menatap Donna dengan tatapan bertanya-tanya, "Gausah bangga karena selingkuh, mbak. Bima gak akan ngerasa kehilangan sama sekali. Lo masih kalah cantik sama gue."

Setelah mengucapkan itu Julian mempercepat langkahnya untuk berjalan bersebelahan dengan Bima. Tangan itu bahkan dengan lancang menggandeng lengan pria di sampingnya.

Bima menarik sudut bibirnya sedikit untuk tersenyum samar saat mendengar apa yang tadi Julian ucapkan.

Tidak bisa di protes karena memang itu faktanya.


--



Keesokan harinya, setelah selesai melakukan pertemuan untuk membahas perencanaan penyerangan, Bima dan Julian saat ini tengah bersiap untuk pergi ke lokasi acara.

Mereka akan pergi menggunakan helikopter yang terparkir di atap hotel yang mereka tinggali. Pakaian yang kemarin mereka pesan sudah terpakai rapi di tubuh masing-masing.

THE ATHAYA - NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang