BAGIAN 25

20.1K 3.2K 1.5K
                                    

Senjata snipper dengan perlengkapan lengkap itu sudah terakit sempurna di atas teras gedung lantai lima yang di tempati oleh Julian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senjata snipper dengan perlengkapan lengkap itu sudah terakit sempurna di atas teras gedung lantai lima yang di tempati oleh Julian.

Keadaan gelap membuat dirinya tidak akan terlihat jelas dari bawah.

Beberapa orang lagi berdatangan sambil terlihat melapor kepada atasan mereka. Julian yakin itu adalah beberapa bawahan yang di utus untuk mencari dirinya. Beberapa saat Julian hanya memperhatikan sambil menunggu saat yang pas untuk menyerang.

Sampai akhirnya pemimpin mereka mendekat ke arah Bima dengan pistol yang sudah siap untuk menembak. Pemimpin itu terlihat marah dengan membentak-bentak Bima dan mengancam pria itu menggunakan pistol. Namun Bima tidak berkutik sedikitpun dari tempatnya.

"Mati lo sama gue, bangsat." Ucap Julian sesaat sebelum mengeluaran tembakan pertama.

Target pertama Julian adalah seorang pria yang beridri di samping Bima dengan pistol di tangannya. Tembakkan pertama tidak meleset sedikitpun. Peluru yang di keluarkan Julian tepat mengenai bagian dada pria itu sampai tersungkur ke tanah.

Tanpa memberikan kesempatan orang lain untuk panik, tembakkan kedua langsung dikeluarkan tanpa menunggu lama. Target kedua adalah si pemimpin. Namun Julian hanya menembak pergelangan tangannya agar pistol di tangannya itu terjatuh.

Bima yang menyadari keadaan mulai berantakan langsung mendongak. Semua orang di halaman itu beralih dari yang sebelumnya mengarahkan pistol ke arah Bima jadi berpaling mencari sumber tembakkan. Namun posisi Julian tidak terlihat di tengah kegelapan.

Julian menempelkan wajahnya pada scope snipper dan membidik korbannya satu persatu. Julian dapat mengeluarkan 10 peluru per amunisi. Dan dia hanya perlu 1 peluru untuk melumpuhkan 1 bahkan 2 sampai 3 orang sekaligus jika posisi mereka berdekatan.

Saat ada seseorang yang mengarahkan senjatanya ke arah Bima agar pria itu tidak kabur, Julian langsung lebih dulu membunuhnya.

Pemimpin mereka masih tersungkur di tanah dengan tangan terputus dan mengeluarkan banyak sekali darah.

Itulah akibat bermain-main dengan pria-nya.

Bima masih belum menyadari situasi. Pria itu mengira tembakan berasal dari pasukan utusan Athaya yang di perintahkan datang kesini. Karena di lihat dari keahlian bidikan dan ketepatan durasi tembakan, orang ini pastilah orang yang berpengalaman.

Saat pasukan terakhir dilumpuhkan. Semua orang sudah terkapar tanpa nyawa di lapangan kosong yang sekarang hanya tersisa Bima dan si Pemimpin yang masih hidup di tempat itu.

Bima sudah berdiri dari tempatnya dan bersiap untuk pergi menemui Julian- ingin memastikan bahwa Julian baik-baik saja. Padahal bahkan borgol di tangannya belum terlepas.

Seperdetik kemudian, suara pistol tanpa peredam menggema di halaman kosong itu. Bima menoleh ke belakang dan mendapati Julian sedang berjalan dengan Snipper di tangan kiri dan pistol di tangan kanan. Remaja itu menembak pemimpin pasukan yang berusaha kabur.

THE ATHAYA - NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang