Oneshots | Nevin x Elestial | ElVin

📜🔥 | Addicted** |

Omegaverse.
Dimana Nevin kecanduan dengan aroma pheromone-nya Marvel.

⚠️!WARNING!⚠️
Mengandung adegan dewasa, yang tidak nyaman dan yang merasa bocil nan polos, silahkan di skip!

Kalian sudah saya peringati!
Anyway,

Enjoy<3
~

Secondary gender.

Gender kedua dari seorang pribadi yang menandakan kedominannya.

Ada total 3 jenis secondary gender. Beta, Alpha, lalu Omega.

Kalian para pembaca seharusnya sudah tau detailnya, kan? Kalau ada yang ga tau, silahkan tanyakan di kolom komentar (reader lain yang akan bantu menjelaskan karena Authornya pemalas :3) =>

Dari ketiga gender tersebut, Beta adalah yang paling umum, seperti kata hasil penelitian, kira-kira 70% populasi manusia adalah Beta.

Dari sekian banyaknya Beta yang ada di kota ini, Marvel adalah salah satunya.

Terlahir dari keluarga Beta x Beta, tentunya gender yang akan Marvel miliki juga ikut Beta. Dan itupun terbukti kebenarannya ketika Marvel menginjak usia 15 tahun.

Kertas hasil tes milik Marvel bertuliskan dengan jelas : 'BETA'.

Yah, dan begitu, Marvel meneruskan hidup normalnya sebagai seorang Beta..

Sampai dia akhirnya menginjak usia 25 tahun.

~

*Sniff*

Hal yang baru saja dilakukan Nevin membuat Marvel tersentak.

"Heh, ngapain lu nyium-nyium leher gua??!"

Dia menepis tangan Nevin yang melingkar di sekitar bahunya, menatapnya aneh.

". . .aneh."

Nevin yang masih menempel pada Marvel sambil memeluknya dari belakang mulai memasang wajah seperti sedang berpikir, menggumamkan kalimat yang harusnya ditujukan pada dirinya sendiri.

[Siapa yang aneh hah?! Lu kali!]

Marvel membantah dalam batin.

Dia memutuskan untuk mengabaikan Nevin dan kembali fokus pada Vending Machine yang ada di depannya, memilih minuman yang ingin dibeli.

*Sniff*

Nevin lagi-lagi mengendus leher Marvel.

Marvel ingin protes, tapi memutuskan untuk menahannya, karena, ya, ini Nevin, hal aneh apa coba yang belum pernah dilakukannya?

Dia menunduk, mengambil botol minuman dari bagian bawah Vending Machine. Setelah mendapatkannya, Marvel membuka kaleng, lalu mulai meminumnya.

Dia masih mengabaikan Nevin yang sekarang entah kenapa sedang sibuk berguman dengan diri sendiri.

Marvel meneguk kopi kesukaannya dengan perasaan happy. Kopi selalu bisa mengobati stress baginya. Dia benar-benar menikmati kopinya, sampai tiba-tiba saja kebahagiaannya harus hancur, ketika,