007 : siapa ayahnya?

336 49 7
                                    

"Sejak kapan kak????!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Sejak kapan kak????!"

"Kok lo gak bilang sama kita? Please kak. Jelasin semuanya.."

Jisa sedari tadi bungkam, ia enggan menjawab

"Kak, gue mohon. Kasih tau kita siapa ayah dari anak yang ada di dalam kandungan lo, siapa tau kita bisa cari terus--"

"Cukup!" Teriak jisa memotong ucapan wilona.

"Keluar dari kamar gue!"

"T-tapi kak!!"

"Keluar wilona!!!" Teriak jisa sekali lagi membuat wilona berbalik pasrah meninggalkan kamar jisa

Blam!

"Kak jisa masih gak mau ngomong na?" Tanya rose, wilona mengangguk.

Dara mendengus "yahh gimana dong?? Kita gak jadi nikah gitu?? Sia-sia rencana kita, semuanya gatot!" Pekik dara kesal.

Wilona menghela nafas "mau gimana lagi kak? Selain nunggu kak jisa speak up siapa ayah dari bayinya.."



Bruk!

Wilona merebahkan tubuhnya, matanya menatap langit-langit kamar.

"Enak ya jadi ikan? Nikah gak usah ribet, gaada tes dari ayah juga.." monolognya menatap momo.

Tok! Tok!

"Ona?"

Wilona sontak bangkit, namun ia tidak beranjak dari kasur.

"Masuk aja yah, nggak dikunci.."

Ceklek..

Retno berjalan masuk, melihat wilona yang terbaring lesu dan letih membuat retno menatapnya iba.

"Ona sayang.. kamu marah sama ayah?"

Wilona terdiam, menarik selimutnya sampai bahu.

"Ayah ini seorang yang gagal ona.."

"Ternyata sekeras apapun ayah mendidik kalian, tetap saja.. bencana bisa masuk ketika ayah lengah"

Wilona menyimak, ia tidak bergerak sedikitpun.

"Maka dari itu, sebagai bentuk tanggung jawab ayah.. jisa harus cepat menikah, bayi jisa harus cepat mendapatkan ayahnya.."

"Ayah mohon, mengertilah nak.. Tunggu sebentar lagi, kamu pasti menikah.."

Merasa bersalah, wilona menyibak selimutnya. Ia memeluk ayahnya erat

"Maafin ona ayah..hiks.."

"Maaf ona nggak pengertian sama ayah, ayah selalu ngejaga ona sebaik mungkin, sedangkan ona hanya bisa memaksa.. maafin ona belum bisa menjadi anak yang baik yah..hiks" jelas ona sesegukan.

Wilona hanya kecewa dengan realita yang tidak berjalan sesuai dengan rencananya. Ia malah menyalahkan retno sebagai dalang dari semuanya.

Retno mengusap surai lembut wilona "ayah juga minta maaf, ayah gagal mendidik kalian.."

Wilona menggeleng, ayahnya sama sekali tidak gagal. Ini semua kesalahan wilona.

Sedangkan jisa yang berada dibalik pintu mendengar semuanya.

Tangannya mengepal, matanya berkaca kaca.

Bruk!

Retno maupun wilona terkejut menoleh ke arah pintu yang terbanting tiba-tiba.

Jisa yang amarahnya memuncak, menatap tajam wilona

"Nathan yang menghamili jisa ayah, pacar ona yang melakukan semuanya!" Teriak jisa membuat wilona terkejut bukan main.

"Kakk?!! Lo ngomong apa?!!!"

Retno berdiri menghampiri jisa "benar itu jisa?" Tanyanya menuntut kebenaran

Wilona menggeleng "yah, itu semua nggak bener! Nathan mana mungkin ngelakuin semua itu!"

Jisa membuang nafasnya kasar, ia berdelik lalu menatap ayahnya.

"Jisa berani sumpah, nathan yang melakukannya ayah!"

Nafas retno memburu "kurang ajar! Tenang saja jisa, besok ayah suruh nathan kerumah. Kalian harus menikah secepatnya!"

"Tapi ayah!" Sanggah wilona membuat retno menatap tajam.

"Tidak ada tapi-tapian! Ini perintah!" Tegas retno meninggalkan kamar wilona.

Wilona tidak habis pikir "kak maksud lo apa nyeret-nyeret cowok gue kedalam masalah lo hah?!" Pekiknya tidak terima

Jisa mendekati wilona, ia melipat lengannya di dada.

"Lo itu anak kesayangan ayah, lo selalu dimanja, dinomor satukan. Hidup lo enak na! Gak kayak gue!"

"..inget na? Dulu gue yang selalu mengalah sama lo, dan sekarang gue mohon. Lo mengalah sama gue.."

"Tian nggak mau bertanggung jawab sama bayinya. Biarkan nathan yang tanggung jawab sama bayi gue.."

Wilona menggeleng "n-nggak kak, lo gak boleh lakuin itu.."

"Kalau gue gak bahagia, lo juga gak berhak buat bahagia na.."

"I'm sorry, tapi gue cuma pengen berbagi rasa sakit. Gue gak sanggup lagi kalau terus menerus menahan semuanya.."

Tubuh wilona dibuat lemas rasanya, mendengar ucapan jisa membuat air mata wilona yang pantang turun itu mengalir deras bagai air terjun.

Nggak bisa, wilona gak bisa kalau harus liat nathan menikah dengan kakaknya sendiri.

Ia harus bisa membuat tian bertanggung jawab, harus!

Tbc

Hello, maaf ya kalau gak ngefeel.

Operation Love! || nct Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang