Haii👋ini cerita pertama aku🧚♀️
semoga berkesan di kalian🤗
selamat membaca🤍Ketujuh remaja bersorak gembira arena telah mengerjakan ujian akhir semester. Akhirnya, mereka bisa terbebas dari tugas-tugas pelajaran selama 2 pekan.
"Nanti malam jangan telat" ucap salah satu diantara mereka
***
Malam ini halaman belakang rumah Raka dan Rafan tampak begitu ramai. Mereka tengah mengadakan acara masak-masak yang diisi dengan canda tawa.
Rafan melihat Fanya tengah duduk di atas tikar piknik sambil menaruh beberapa minuman.
"Mau gue bantu?" tanya Rafan
"Gak usah, udah selesai kok," balas Fanya sambil tersenyum.
"Gak kerasa, ya, kita, udah sahabatan hampir 3 tahun." Mata Rafan menatap ke arah langit yang di hiasi bintang-bintang dan bulan yang sangat bersinar.
Fanya tidak membalas ucapan Rafan, Ia memilih menyandarkan kepalanya di bahu Rafan. "Aku gak mau kehilangan laki-laki sebaik kamu, Fan."
Rafan tersenyum mendengar hal itu, ia merasakan jantungnya berdebar lebih kencang.
Apakah Fanya juga menyukai dirinya?
"Gue, mau ngomong sesuatu sama lo"
Fanya menjauhkan kepalanya dari bahu laki-laki itu dan beralih menatap wajahnya. "Tentang apa?"
"Tentang-"
"Duh, capek gue." Dev duduk di samping Rafan dan langsung mengambil segelas air.
Rafan mendengus kesal, bisa bisanya Dev menghancurkan momen yang pas untuk dirinya menyatakan perasaan kepada Fanya.
"Ngapain lo kesini?" Rafan bertanya dengan nada sinis.
"Lah, emang nya kenapa? masaknya juga udah selesai," Dev membalas ucapan Rafan dengan santai.
Setelah selesai memasak, mereka duduk di atas tikar itu. Saat sedang asik menyantap makanan dan mengobrol, mereka dikejutkan oleh Raka yang tiba-tiba saja menarik Fanya untuk berdiri di hadapan teman-temannya. Raka memetik gitarnya menyanyikan lagu Hal hebat milik Govinda.
Setelah selesai menyanyikan lagu itu hingga akhir. Raka meraih tangan Fanya dan menggenggamnya erat. "Lo, mau kan jadi pacar gue?"
Ucapan dari Raka sontak mengejutkan semua orang yang ada di sana.
"Sopan lu begitu di depan kita-kita yang jomblo?" ucap Dev dan di setujui oleh mahes
"Sirik aja, lu," balas Zora sinis
Fanya hanya mengangguk kecil dan langsung memeluk Raka.
Mereka bersorak ria ikut bahagia menyaksikan dua sejoli itu, tetapi tidak dengan Rafan.
"Selamat." Rafan memilih untuk pergi setelah mengucapkan itu.
"Rafan!"
Rafan menghentikan langkah kakinya mendengar namanya disebut, ia langsung menoleh ke arah belakang.
"Tadi, kamu mau ngasih tau aku hal apa?"
Gue mau ngasih tau kalo gue suka sama lo dan gue mau jadi pacar lo.
"Gue ... lupa." Rafan kembali melangkah pergi tidak ingin melihat wajah Fanya lebih lama.
Rafan menendang pintu kamarnya dan menutupnya dengan keras.
"DASAR BENALU!" Rafan memukul dinding kamarnya. "Kenapa lo selalu rebut sumber kebahagiaan gue?!"
Rafan beralih pada sebuah foto yang ada di meja belajarnya. Ia mengambilnya dan mencengkram keras foto itu. "Gue, gak sudi liat lo lebih bahagia!"
●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○Gimana seru ga part ini?
Dan jangan lupa buat vote dan komen karna dukungan, kritik dan saran kalian pasti akan membantu selagi tidak menjatuhkan😀
See u di next part sobat online🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMIT
RastgeleSma mandiri menjadi sekolah ternama di jakarta. Sekolah itu dikenal dengan ketua osis nya yang berparas tampan dan berotak cerdas, Rajendra Raka. Di setiap sekolah pasti memiliki murid yang akhlak nya dibawah rata-rata, begitupun sma mandiri. Rafan...