⁰³tw. continue saying you feel sorry,

2.3K 303 38
                                        

Enjoy!

SRATT

Bunyi panah meluncur secepat angin memenuhi lapangan indoor yang sunyi. Tak ada yang berbicara dari dua orang itu, mereka berusaha fokus dengan bidikannya.

10 anak panah diluncurkan tanpa menghitung waktu. Mereka berusaha membuat anak panah itu meluncur dengan cepat menancap kearah target.

Pada anak panah yang terakhir, Hyunsuk mengambil nafasnya dalam. Tanpa banyak berfikir, anak panah itu sudah menancap target tepat di tengah sasaran.

SREET SREETT

Sosok di sampingnya menyusul. Mengikuti langkah Hyunsuk yang berjalan menuju kursi podium.

"Wow, good work, Nev. 7 anak panah lo di poin 10, 2 di poin 9, 1 di poin 8." Setelah mengintip target Hyunsuk, Jaemin duduk di sampingnya.

"Well, lo juga. 9 semua? Main-main lagi." Jaemin menyunggingkan senyumnya. Hari ini memang sengaja ia ingin membuat semua anak panahnya menancap di poin 9. 10 anak panah Jaemin tertancap melingkar mengikuti pola target.

"Kok lo tau sih, padahal gue ga ngerasa lo ngelirik permainan gue." Hyunsuk tersenyum kecil melihat Jaemin merengek.

"Kebiaasaan lo, Na. Awas sampe kayak gitu pas perlombaan," ucap Hyunsuk sambil mengancam. Jaemin hanya tertawa saja, tau bahwa ancaman itu hanya sekedar kata.

Hyunsuk menegak minumannya, Jaemin melakukan hal yang sama.

"Ugh, seger banget. Tapi mau minum Iced Americano!" Jaemin mengeluh. Ia mengipas-ngipaskan wajahnya yang kepanasan.

"Sabar, Na. Sesi latihan kita selesai 15 menit lagi." Hyunsuk menatap Jaemin, memastikan kalau cowok itu masih bisa melanjutkan latihan.

Hari ini jadwal mereka latihan sendiri tanpa pengawasan pelatih. Biasaanya, mereka akan selesai lebih cepat.

"Gamauu Nev. 5 menit lagi ya ya?" Jaemin memohon, memberikan wajah imutnya. Hyunsuk memutar bola matanya melihat tingkah Jaemin.

"10 menit, ga ada nego. Pulangnya gue traktir minum," usul Hyunsuk. Jaemin menggeleng.

"Plus kue cokelat, deal?" Jaemin menatap Hyunsuk penuh harap. Mulutnya bersorak kala Hyunsuk mengangguk.

"YEAYY! OKE LANJUTT!"

Kriett

Pintu lapangan terbuka. Hyunsuk dan Jaemin sontak menoleh. Mendapati sosok Jeno dengan chest guard dan berbagai perlengkapan panah lainnya di tangan.

"Jeno? Mau ikut latihan?" Jeno masuk ke dalam setelah menutu pintu. Ia tersenyum manis kepada Jaemin dan mengangguk.

"Hm, bosen nunggu kamu doang. Jeno boleh gabungkan?" tanyanya lembut pada Jaemin. Jaemin balas tersenyum dan mengangguk.

Jaemin menarik Jeno ke posisi di sebelahnya.

Hyunsuk hanya menatap dua orang itu datar, kembali melanjutlan kegiatannya mencabut anak panah dari target. Melihat Jeno di sana, Hyunsuk jadi kepikiran Jihoon.

Jeno melirik Hyunsuk, agak terkejut melihat Hyunsuk ada di sana. Ia kira Hyunsuk tidak ikut latihan karena tadi Jeno melihat Jihoon di suatu tempat sebelum ke tempat ini.

Mereka bertiga kembali pada posisi. Seluruh ruangan kembali hening, hanya ada suara-suara anak panah menancap pada target.

🌵🌵🌵

Hyunsuk menatap Jihoon yang kini berada di depan pintu kamarnya.

"Masuk, Ji."

"Maaf."

twerk, continue.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang