⁰⁶tw. this curious will continue,

1.7K 221 34
                                    

Enjoy!

Acara merayakan ulang tahun perusahaan keluarga Arjenario yang ke 50, atau mereka sebut dengan acara golden party, dilaksanakan di daerah puncak dekat Villa keluarga mereka.

Di dekat Villa itu terdapat sebuah lapangan luas yang memiliki danau buatan di sekitarnya. Lapangan golf milik keluarga Arjenario.

Hyunsuk dan keluarganya hadir ke tempat itu bersama keluarga Jihoon. Jihoon sebenarnya tak suka acara-acara mewah seperti ini. Walaupun keluarganya kaya, Jihoon tak melulu bangga akan hal itu. Ia lebih memilih nongkrong di warkop bersama Hyunjin sambil godain mba-mba warkop.

Tapi di sinilah Jihoon sekarang, demi sang pujaan hati—Hyunsuk.

"Bosen ya?" tanya Hyunsuk sambil berbisik. Acara sudah di mulai. Mc sedang memberi pembukaan di depan.

Jihoon menyesap minuman dinginnya dan menggeleng. Toh ada Hyunjun dan teman-temannya yang lain di sana. Ia rasa ia tak akan terlalu bosan.

"Kenapa acaranya harus outdoor sih? Kan gabisa mojok," gurau Jihoon menatap Hyunsuk dengan raut menggoda.

Hyunsuk mencubit kecil lengan Jihoon.

"Ngomong sekali lagi coba."

"Nggak, hsss." Jihoon mengusap lengannya yang dicubit Hyunsuk. Cowok itu kalau mencubit memang tak ada mainnya.

Mata Hyunsuk mengelilingi sekitar lapangan, ia belum melihat kehadiran Jaemin sedari tadi.

PROK PROK PROK

Hyunsuk terkejut, reflek ikut bertepuk tangan. Orang-orang kemudian mulai bubar. Sepertinya acaranya sudah di mulai.

"Sini yuk, makan dulu." Jihoon menarik tangan mereka berdua ke stan makanan. Menu makanan mereka adalah bbq, dipanggang lamgsung di sana.

Jihoon dengan sigap mengambil makanan untuk dirinya dan Hyunsuk meraka lalu mencari kursi untuk duduk.

"Weh ada dua demit!" Jihoon menggebrak salah satu meja. Dua orang yang tengah duduk itu tersentak kaget.

"Apasih, Elsa! Eh ada Hyunsuk, sini hehehe." Yeji menepuk-nepuk tempat di sampingnya.

"Suk, tunangan lu ga ikut?" Hyunjin menyeletuk.

Hyunsuk terlihat kebingungan. Tunangan apa—

"Nyariin gue?!" Lia yang entah datang darimana menyerobos dan duduk di samping Yeji. Ia memang ikut auntinya pergi tadi, cuma ditinggal Jihoon yang pengen berduaan sama Hyunsuk.

Jihoon tak kalah cepat untuk duduk di samping Lia, lalu menarik Hyunsuk duduk di sampingnya. Ia tak akan membiarkan Hyunsuk duduk di samping Lia.

"Dateng lagk nenek lampir," cibir Jihoon.

"Gue denger ya, kampret."

Lia tak peduli dengan tatapan menusuk Jihoon padanya. Di mata orang-orang, Lia masih tunangan Hyunsuk.

Jihoon ingin sekali bilang kalau Lia ini bukan siapa-siapa Hyunsuk, ya walaupun hanya sebatas saudara.

Tapi entahlah, Jihoon membiarkan rumor itu begitu saja. Memangnya apa haknya untuk membenarkan rumor itu?

Jihoon bukan siapa-siapa Hyunsuk.

Setidaknya, untuk saat ini.

Lia meringis, ia sadar dengan raut wajah Jihoon yang tiba-tiba berubah masam. Aplagi kan kalau bukan ngegalauin hubungan dia dengan Hyunsuk.

Baru juga Lia datang, dua oang lainnya kembali menghampiri meja yang semula diduduki oleh si kembar.

"Hai!" sapa Jaemin manis. Di belakangnya, tentu saja, diikuti Jeno. Melihat ada Jihoon dan Hyunjin di sana, Jeno sontak merotasikan bola matanya.

twerk, continue.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang