¹⁰tw. continue the progress,

2.5K 226 21
                                        

Enjoy!

BRAKK

"Anjing!" Reflek Jihoon kala pintu atap terdobrak. Duh, lupa belom dikunci. Untung mereka sedang tak melakukan apapun-ralat, sedang tak melakukan hal tak senonoh apapun.

"Noh kan, udah gue bilang. Pasti pacaran di sini." Suara Hyunjin terdengar. Jihoon meliriknya malas.

Hyunsuk dan Jihoon daritadi sedang nobar drama baru, Squid Game judulnya. Tentu saja Jihoon yang memaksa, daripada bosan setengah mati kan. Kalau Jihoon bolos berdua dengan Hyunjin, mungkin mereka sudah melompat pagar dan nongkrong di warkop dekat jalan raya. Masalahnya ini Hyunsuk. Mau nyebats saja Jihoon tak bisa.

"HYUNSUK!" Dua cewek yang daritadi ngekorin Hyunjin langsung menerjang Hyunsuk yang tengah bersila di samping Jihoon.

"Miskin amat dah nih rooftop. Kaga ada sofa gitu?" Hyunjin melihat ke sekitar. Mereka memang jarang bolos ke rooftop, mending makan indomie di warkop.

"Lah, lu kata ruang guru noh ada sofanya?" Jihoon bangkit, menghampiri Hyunjin yang sedang duduk di atas pagar batas sambil mengeluarkan sekotak rokok dari sakunya.

"Hoon." Baru saja Jihoon ingin meraih sebatang nikotin itu, suara dingin Hyunsuk memperingatinya.

Jihoon mendengus, kembali menarik tangannya dari sana.

Hyunjin melirik dua insan itu dalam diam. Otaknya yang setengah jadi mulai konslet memikirkan kenapa Jihoon jadi nurut gini sama orang.

Kriett

Pintu kembali terbuka, menampilkan dua sosok lain yang menyembul dari sana.

"Halo," dengan malu-malu, Jaemin menyapa. Jaemin memang berbeda jurusan dengan mereka dan tak terlalu dekat juga. Tapi karena Jeno mengajaknya, yaudah Jaemin ikut saja. Lagipula ada Lia, Jaemin dan Lia satu kelas.

"Rame amat dah, pada mo ngapain si di sini?" Jihoon kembali gondok, agendanya berduaan-bolos bersama Hyunsuk runtuh sudah.

"Makan lah, lu kata ngapain kita di sini?" Hyunjin mengikuti langkah Jeno dan Jaemin yang berjalan menghampiri tempat Hyunsuk beserta dua cewek lainnya. Di tangannya, Jeno membawa sekotak besar bungkusan makanan.

"Cikin!"

Jihoon melongo. Mereka memang ada-ada saja kelakuannya.

Buru-buru Jihoon mengambil tempat di samping Hyunsuk, menggeser Yeji dari sisi Hyunsuk.

"Sial!" Umpat Yeji sebal dan pindah duduk ke samping Lia.

"Ini lo beli keluar?" tanya Jihoon penasaran.

"Goput lah, ribet amat keluar," celetuk Hyunjin. Jeno mengangguk, membenarkan ucapan Hyunjin.

"Owh."

Selanjutnya mereka makan dalam rusuh, bukan Hyunjin dan Jihoon rasanya kalau tidak lempar-lemparan tulang ayam.

"Jorok banget sumpah!" Sebal Yeji karena sedaritadi terkena lemparan.

Jaemin yang melihatnya sedaritadi tertawa, senang juga berkumpul bersama teman-teman Jeno. Ia pikir teman-teman Jeno menyebalkan. Ya bener dikit sih.

Teman-teman jeno : hyunjing, bangji.

"Tadi pagi, kenapa lo nonjok si anak baru? Gue denger dia ampe dibawa ke rs." Hyunjin membuka suara setelah aksi lempar-lemparan mereka berhenti.

Jihoon menegakan tubuhnya mendengar kata anak baru. Ia melirik pelan kearah Hyunsuk yang merotasikan bola matanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

twerk, continue.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang