Enjoy!
Dua orang anak adam berjalan beriringan di lorong sekolah. Salah satunya menyunggingkan senyum pepsodent sambil merangkul bahu yang lebih pendek. Sedangkan yang lain, hanya diam sepanjang jalan. Wajahnya terlihat lebih muram dari sebelumnya.
"Jangan cemberut terus, senyumnya mana?" Jihoon menggoda Hyunsuk dengan nada menyebalkannya. Hyunsuk tersenyum kecil dan mengalihkan wajahnya dari Jihoon.
Brukk
Bahu Hyunsuk disenggol seseorang. Hyunsuk yang terkejut langsung menahan tangan orang itu agar buku yang ia pegang tak terjatuh.
"Sorry gue—" Hyunsuk menatap anak itu. Sebelum selesai, kalimatnya dipotong oleh Jihoon yang mendorong tubuh anak itu hingga tersungkur ke lantai.
BRUKK
Anak itu terjungkal dengan posisi terlungkup, tak siap dengan aksi yang diberikan oleh Jihoon. Pekikan anak-anak di sekitar sana mulai memenuhi lorong
Hyunsuk tersentak, terkejut dengan apa yang dilakukan Jihoon di sampingnya. Kelakuan Jihoon yang tak bisa ia prediksi membuatnya linglung.
"Kalo jalan liat-liat dong. Mata udah empat, masih aja nabrak orang lain. Lo buta?" Jihoon berucap, menatap sosok itu dengan wajah marah.
Hyunsuk sedikit terkejut tapi tak terlalu heran. Jihoon memang seperti ini. Dia tukang rundung. Hyunsuk tak terlalu menyukai kelakuan Jihoon, walaupun begitu Hyunsuk lebih memilih diam daripada berkomentar.
"So-sor-"
"Weits, apaan nih bro. Pagi-pagi asik nih latihan tinju." Hyunjin yang baru saja datang bersama Yeji menatap korban Jihoon dengan mata mengkilat. Seolah-olah mendapatkan samsak yang bagus untuk ia pukul.
Yeji mendelik melihat wajah Hyunjin yang seketika berubah, seperti maniak.
Ia lalu menarik Hyunsuk menajuh dari sana. Mending juga mereka ke kelas daripada harus menyaksikan kebrutalan Jihoon dan Hyunjin.
Hyunsuk menoleh ke belakang, berusaha melihat Jihoon dan Hyunjin yang asik mengerjai anak itu sebelum tertutup oleh kerumunan siswa-siswi SMA Locana.
🌵🌵🌵
Seperti dugaannya, Hyunsuk tak melihat Jihoon untuk beberapa waktu ke depan. Tidak juga dengan Hyunjin. Sudah pasti mereka di huk— membolos.
"Sshh, " ringisan kecil keluar dari bibir Hyunsuk. Tangannya langsung menyentuh kepalanya yang terasa pening.
"Suk? Kenapa?" Telinga tajam Yeji tentu saja mendengar ringisan Hyunsuk. Pagi ini, Yeji memutuskan untuk duduk di samping cowok itu.
Hyunsuk menunduk, merasakan keringat yang mulai bercucur dari dahinya.
Yeji bangkit dari duduknya sambil mengangkat tangan.
"Mister, Hyunsuk gaenak badan!"
Ruang kelas seketika hening. Guru yang tadi menjelaskan juga terdiam, menatap Hyunsuk yang sedaritadi menunduk.
"Kalau begitu, tolong kalian antar Hyunsuk untuk berisitirahat di UKS," ucap Mister Agus memberikan izin. Dua orang laki-laki bangun, berniat membantu Hyunsuk. Namun Hyunsuk mengatakan kalau ia bisa berjalan sendiri.
Sampai di uks, Hyunsuk tak bisa menahan bobot tubuhnya. Entah kesialannya yang lain atau apa, di uks juga tak ada siapa-siapa.
Tiba-tiba putaran memori beberapa tahun lalu berkelebat di ingatannya.
Hyunsuk mengerang, ingatan-ingatan itu membuat kepalanya tambah sakit dan badannya bergetar. Jelas bukan memori yang menyenangkan untuknya.
CTRANGG
KAMU SEDANG MEMBACA
twerk, continue.
ФанфикшнSetelah Hyunsuk membuka hatinya kepada Jihoon, apakah hubungan mereka akan selalu mulus? "Tentu saja," ---Jihoon, 2k21. Dan di saat hubungan mereka yang berjalan mulus, hambatan sesungguhnya menghampiri mereka. Kali ini, masalahnya akan lebih seri...
