BORED | TAEHYUN BOT

Special Chap|Suddenly|Beomtae

Beomgyu x Taehyun
ɴᴏɴ ʙᴀᴋᴜ
Made by : wintergvrl

■□■□■□■□■

Are you ready?
√ Yes < Choose
× No

■□■□■□■□■

The story will start right now

.
.
.
.
.
.

Sadewo Beomgyu Lingga. Cuma sekedar cowok ganteng yang manis idaman kaum hawa di kampusnya selama tiga tahun dia kuliah di sana. Kalau begitu bukankah dia cassanova? Jawabannya bukan. Cowok ini cuma sebatang pohon yang selalu saja nggak luput menyejukkan sekitarnya. Urakan ialah ciri khasnya. Beomgyu bukan orang yang suka mempedulikan apakah hidup itu berat atau tidak. Ia hanya menikmatinya.

Puntung rokok kelima menghantam tanah lapangan kampus, ia tengah duduk di bawah ring basket setelah selesai kelas dua jam yang lalu. Nikotin menjadi parfumnya, jaket levis jadi payung awak, serta jeans hitam robek menempel apik membalut kedua kakinya.

Mahasiswa semester empat yang punya nilai IPK lumayan ini nggak peduli dengan sekitarnya. Sudah dua jam ia duduk di sana dan pasang mata terus fokus padanya.

Setelah ditegur dosen killer, Beomgyu beranjak dari duduknya dan berjalan santai menuju parkiran mobil. Namun, langkahnya terpaksa berhenti sejenak. Ia menatap datar pada segerombolan cowok yang nggak jauh beda dengannya sedang mengerubungi cowok bersurai kecokelatan sembari terus berdebat memberikan bunga sebagai tanda cinta.

Mahesa Taehyun Sagala. Seorang most wanted kampus yang punya paras ganteng juga imut. Matanya lebar dan kepribadiannya sangat tenang. Ia seringkali jadi sasaran tangan cewek yang gemas padanya, banyak diidolakan orang serta para kaum adam pihak atas.

Taehyun tentu menolak. Untuk apa ia terima cinta dari cowok-cowok tidak jelas asal-usulnya seperti mereka? Taehyun itu sudah jatuh cinta pada kakak tingkat yang dikenalnya waktu maba orientasi, seorang cowok yang menurutnya manis serta ganteng secara bersamaan.

Dia jatuh cinta. Namun, takdir tidak adil, ia harus beda gedung dan berbeda semester dengan orang itu. Taehyun tak pernah melihatnya lagi, tapi sekarang sosoknya telah berdiri di depan sana. Ia masih ingat namanya karena begitu unik.

"Hei, jangan maksa." Beomgyu berucap datar.

Ia membuang puntung rokok keenamnya. Menatap tanpa emosi pada sekumpulan cowok rusuh yang sibuk berebut.

"Emang lo siapa nyuruh-nyuruh?! Sok mau jadi pangeran buat tuan putri?" salah satu dari mereka berbalik, maju dengan wajah menantang.

Beomgyu masih betah berwajah datar. Menatap malas. "Gue nggak lagi syuting film, lebih baik kalian pergi. Nggak ada guna tau ? Ujungnya kena tolak."

"Lu, tuh, uke tapi sok jadi seme! Gak usah banyak tingkah!"

"Siapa bilang?"

"Lu! Sifat lu!"

"Sifat nggak menentukan apakah gue bakal jadi submisif ataupun dominan. Bro, gue saranin pergi deh, soalnya nggak enak ditolak."
Beomgyu menepuk pundak cowok itu, tersenyum remeh lalu berjalan menuju mobilnya yang dihalangi oleh sebagian perusuh.