Ambis | YeonTae

1K 89 2
                                    

Yeonjun x Taehyun
Baku

■□■□■□■□■

Are you ready?
Yes < choose
× No

■□■□■□■□■

The story will start right now

.
.
.
.
.
.

Masa masa semester 2 memang jadi mimpi buruk bagi semua murid kelas 12. Terlebih Yeonjun yang ditarget orang tua nya untuk masuk universitas ternama.

"Bulan depan akan dilaksanakan beberapa ujian dan juga try out. Bapak harap kalian belajar sungguh sungguh agar bisa masuk kampus yang diimpikan, sekian dari bapak. Terima kasih"

Ketika langkah sang wali kelas bergerak keluar, saat itu lah Yeonjun bertekad untuk menghabiskan sisa waktunya dengan belajar semaksimal mungkin.

"Jun, hari ini ikut balap gak? Taruhannya lumayan nih"

"Sorry, gue skip dulu ya. Mau ngambis soalnya"

Soobin yang mendengar perkataan sohib nya terkejut. Seorang Choi Yeonjun yang selalu tertidur tiap jam pelajaran tiba tiba berniat ambis.

"Oh.. Ya yaudah, good luck jun"

Ujarnya sembari menepuk pundak Yeonjun beberapa kali dan memberi 2 jempol sebagai penyemangat.

Yeonjun yang diberi respon hangat seperti itu makin bulat lah tekadnya demi memuaskan kedua orang tua.

Kaki nya ia bawa keluar kelas, disambut dengan kekasih mungil nya yang duduk sendirian menunggu di kursi depan kelas yang memang disediakan untuk bersantai. Bibirnya terkekeh, gemas sangat.

"Dek"

Sahutan itu direspon dengan tolehan serta serangan peluk mendadak.

"Yuk pulang"

"Let's gooo"

Keduanya tertawa konyol kemudian saling bergandeng tangan menuju tempat motor Yeonjun menunggu.

Kira kira itu momen manis terakhir mereka sebelum Yeonjun memfokuskan dirinya untuk belajar dan belajar. Tentu saja itu berdampak pada Taehyun, ia jadi merasa kesepian.

Memang benar Yeonjun masih berhubungan dengannya, tetapi hanya sebatas antar jemput saja. Taehyun yang secara alamiah haus akan kasih sayang pasti merasa hilang.

Tidak ada lagi cuddle setelah pulang sekolah, tidak ada lagi pergi liburan bersama tiap weekend, semua itu lenyap karena Yeonjun yang menghabiskan waktu berkutat dengan buku buku tebal berisi ratusan bahkan ribuan soal.

"Dah sampe dek, kamu gamau turun?"

Ujar Yeonjun buat lamunan Taehyun buyar. Segera ia bawa raga nya turun dari kuda besi langganan.

"Ongkos nya berapa mas?"

"Cium di bibir aja dek"

Taehyun terkekeh, kemudian menarik leher sang kekasih yang masih duduk diatas motor untuk beri kecup ringan tanpa lebih apapun. Dibawa anak jarinya untuk rapihkan rambut yang lebih tua.

"Kak Jun mau belajar lagi?"

"Iya dek, memang kenapa? Beneran belajar kok, ga ada selingkuh selingkuhan"

Decakan terdengar sebagai balasan, disusul pukulan di bisep serta paha.

"Ck, bukan itu. Kalo misal kakak cape jangan dipaksain, nanti kalo tumbang males banget ngurusinnya"

Yeonjun lepaskan tawa ringan. Bawa sang kekasih kedalam pelukannya. Anggap saja sebagai booster energi untuk berperang melawan rumus rumus.

Meski sudah dinasihati oleh Taehyun, tentu saja ia masih keras kepala. Terus belajar hingga lupa waktu, lupa diri, lupa dunia. Menyibukan diri hingga akhirnya ia terbangun di meja belajar dengan kepala berdenyut kencang dan suhu badan yang bisa dibilang tidak normal.

Jam digital di nakasnya menunjukan waktu 05:27 A.M.

"Ah, gue ketiduran lagi"

Tubuhnya ia bawa ke kasur. Menyelimuti diri sembari merintih kesakitan. Jika sudah seperti ini satu satu nya makhluk bumi yang ia butuhkan hanyalah Taehyun.

Ia lempar ponsel nya yang penuh dengan notifikasi grup dan menutup mata untuk bersusah payah jemput bunga tidur yang sudah lama tidak disinggahi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia lempar ponsel nya yang penuh dengan notifikasi grup dan menutup mata untuk bersusah payah jemput bunga tidur yang sudah lama tidak disinggahi.

Hanya butuh waktu beberapa menit bagi Taehyun untuk sampai ke apartment Yeonjun, segera ia bawa langkahnya masuk kedalam setelah menekan enam angka hingga terdengar suara bip.

Si kecil hanya menggelengkan kepala ketika tiba di dalam kamar sang kekasih. Beberapa gelas kopi yang menganggur, kertas coret berserak dimana mana, baju kotor yang menunggu untuk dicuci. Pemandangan yang cukup buat Taehyun hembuskan nafas kesal.

"Kalo tahu kayak gini mah sering sering ke apart kak jun aja"

Tangannya satu persatu membereskan kertas serta baju yang ada di lantai. Kemudian mencuci gelas serta menata buku buku di meja belajar. Setelah itu baru ia hampiri Yeonjun untuk periksa suhu tubuhnya.

"Ck, ni orang belajar kayak gimana sih sampe sakit gini"

Netra Yeonjun terbuka ketika mendengar omelan Taehyun. Bibirnya tersenyum konyol melihat wajah si kecil yang kesal.

"Jelek, gausah senyum senyum kayak badut gitu, tidur lagi sana. Aku buatin makanan dulu baru nanti bangun lagi"

Tungkainya dibawa menuju dapur, menyiapkan bahan bahan seadanya untuk buat sup sederhana. Butuh waktu agak lama bagi Taehyun memilah mana sayuran yang busuk dan masih bisa dimasak, kemudian ia buat diri sibuk dengan masakannya.

Beruntung Yeonjun tidak rewel dan terima semua suap dari Taehyun dengan mudah tanpa ada paksaan.

Tidak ada percakapan lagi diantara mereka, Taehyun sibuk membereskan peralatan makan dan Yeonjun yang hanya memperhatikan bagaimana sang kekasih begitu telaten merawat.

Pil pil obat pun sudah masuk kedalam perutnya, dengan setengah duduk tangannya terbuka untuk minta pelukan. Taehyun yang hafal sebagaimana manja si kekasih saat sakit langsung menelusupkan dirinya kedalam pelukan dan menyamankan tubuh diatas kasur.

Kepala Yeonjun bertemu dengan dada bidang si Kecil. Ia usakkan wajah serta menghirup wangi parfum strawberry yang sangat ia rindukan. Sedangkan Taehyun hanya memainkan rambutnya, sesekali mengusap telinga penuh tindik itu.

Puas dengan rambut, Taehyun turunkan lagi raga hingga wajahnya bertemu rupa tampan sang kekasih. Anak jarinya beri elusan bulu angsa di pipi Yeonjun. Diberi dua belah bibir itu kecupan singkat.

"Kamu kalo mau ngambis tuh boleh kak, boleh banget malah, soalnya aku juga bosen liat kamu bego mulu. Tapi jangan sampe lupa semuanya gini, kalo dah tumbang siapa lagi yang susah? Semuanya loh kak"

Ia bawa badannya turun dari kasur untuk ambil remote pendingin ruangan yang ada di meja belajar dan sedikit naikkan suhu ruangan, kemudian kembali ke kasur dan temukan dadanya dengan kepala Yeonjun.

"Dah yuk istirahat, nanti sore aku mau nyulik kakak biar gak belajar lagi"

END

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BORED | TAEHYUN BOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang