41. Kotak Mimpi

6 0 0
                                    

Bertahun tak membukanya, membuatku merasa sedikit asing. Jadi kukumpulkan ingatan yang mungkin telah tercecer. Satu demi satu, kucoba mengingat apa yang terkubur dan terlupakan.

Ada warni warni bunga, ada kembang api yang meriah, ada gunung yang menjulang, ada suara ombak yang menenangkan. Lalu beralih pada riuhnya tawa dan suara lirih penuh do'a.

Aku tertegun, kotak mimpiku kini telah terbuka kembali. Aku meradang, karena ternyata banyak mimpiku yang tersimpan begitu saja dan belum sempat diwujudkan.

Teringat bagaimana awal aku memiliki mimpi itu, dan bagaimana aku memiliki rencana untuk mewujudkannya. Lalu aku juga teringat, apa yang membuat aku menaruh semua impian itu dalam sebuah kotak lalu menguburnya dalam-dalam.
BODOH! Kataku dalam hati.

Kini, mungkin meski sedikit terlambat, aku akan mengeluarkan kembali semua mimpi yang terkubur itu dan mencoba mewujudkannya.

Mungkin tak semua akan terwujud, tapi setidaknya aku akan berusaha sampai aku tak mampu lagi...

Aku tak mau, menutup kotak mimpiku lagi demi membantu mewujudkan mimpi orang lain. Karena ketika mimpi orang itu terwujud, belum tentu dia akan mengingatku dan mengajakku menikmatinya bersama.

6.6.21
Ziana Abia

Rangkaian KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang