Semangkuk salad tersaji dihadapanku.
Semangkuk saja namun mampu membuat aku terkenang masa itu."Udah di atas jam 7 malam, aku ngga makan nasi ya!" katamu saat itu.
"Lho kalau ngga makan, ngapain kita janji makan malam?" tanyaku bingung.
"Kamu makan aja sesukamu, aku pilih ini saja!" katamu sambil menunjuk salah satu tulisan pada daftar menu.
Setelah itu, kamu pun sibuk menata mangkukmu, dan mengisinya dengan aneka buah dan sayur.
"Kamu kenyang makan itu aja?" tanyaku.
"Udah biasa, jadi ya kenyang," katamu.
Semangkuk salad kamu santap dengan nikmatnya.
"Kamu tahu kenapa aku suka salad?"
Aku menggeleng tanda tak tahu.
"Aku suka dengan paduan warna buah dan sayurnya. Meriah terkesan ceria. Jadi ketika aku menyantapnya, hati terasa bahagia," katamu.
"Rasanya juga enak kan?" tanyaku.
"Iya enak dong!" katamu sambil mengacungkan jempol. "Aku mau, kalau kamu lihat semangkuk salad, kamu akan mengingat yang bahagia-bahagia aja!" katamu lagi.
"Kalau cuma warna-warni, kan bisa aja makan rujak."
Kamu terkekeh mendengar ucapanku, sebelum akhirnya berkata, "karena kamu sukanya mayones bukan sambal."
"Hah? Apa hubungannya sama aku?"
"Ya dihubungin aja!" katamu dengan senyum tersungging.
Sekarang semangkuk salad ada di depanku. Kuharap yang kamu katakan dulu benar-benar terjadi. Bahwa aku akan merasa bahagia.
Grbgn, 19.03.21
𝓒𝓪𝓽𝓪𝓽𝓪𝓷 𝔃𝓲𝓪𝓷𝓪 𝓪𝓫𝓲𝓪
