Taehyung hanya bisa mendengus pasrah saat leher dan bibirnya jadi bulan-bulanan Jungkook,meninggalkan berkas kemerahan disana beruntungnya saat momment panas itu terjadi jisoo yang baru saja mengunjungi ibu suri terkejut saat tak sengaja melihat adegan panas itu dengan mata kepalanya sendiri. Berniat memprovokasi, Taehyung yang menyadari jisoo menatapnya dengan kesal justru membuka akses bagi Jungkook untuk menciumi bagian dadanya yang kini tumbuh.
"ouch...yang mulia..." desahnya dibuat-buat.
Jungkook hanya tersenyum tanpa tau ada orang lain yang melihat adegan panasnya dijembatan dekat paviliun ibu suri.
Jisoo meremat hanboknya kesal, bagaimanapun Taehyung telah kelewatan ia tak bisa menahannya lagi lebih lama, ia harus segera menyingkirkan Taehyung dari muka bumi ini. Jisoo berjalan cepat dengan wajah kesal untuk pergi dari sana secepat mungkin.
Taehyung melirik dengan ekor matanya, ia tersenyum puas karena jisoo memakan umpan yang ia berikan dengan lahap.
"ada apa tae?" tanya Jungkook penasaran dengan senyuman Taehyung.
"tidak yang mulia, bisakah kita sudahi dulu aku ingin menyusui tae-il" izin Taehyung.
"baiklah, maaf karena memintanya dengan tiba-tiba" Jungkook mengusap lelehan salivah disudut bibirnya.
"tidak apa-apa yang mulia" Taehyung tersenyum sembari merapihkan kembali hanbok yang ia kenakan.
⚪⚪⚪
Angin berhembus meniup dedaunan menimbulkan suara gemerisik gesekan antar daun, Taehyung sedang berjalan-jalan seorang diri saat tiba-tiba jisoo mendorongnya dari belakang hingga jatuh tersungkur.
"pria murahan!!! Plak!!! " jisoo menapar pipi Taehyung dengan keras.
"yang mulia!" seru dayang jisoo terkejut.
"jangan berpikir kau sudah menang hanya karena yang mulia raja menyukaimu, karena cepat atau lambat aku akan mendepakmu keluar dari istana ini" omel jisoo kesal.
"coba saja semampumu" Taehyung tersenyum tipis sembari bangkit dari atas tanah.
"kau..." jisoo mengertakkan giginya.
"semakin keras kau mencoba mengusirku dari istana ini maka kau sendiri yang akan menerima akibatnya, kau lihat ini" Taehyung memperlihatkan perut datarnya pada jisoo.
"yang mulia raja sudah menanamkan benihnya lagi didalam rahimku, kau tidak akan punya kesempatan" Taehyung mengusap perutnya untuk menghina jisoo.
"jalang!!!" jisoo yang kesal hendak menampar pipi Taehyung lagi namun tiba-tiba tangan kurusnya dicekal oleh Jungkook.
"hentikan!" ujar Jungkook tegas.
"berani kau menamparnya, aku tak akan segan-segan mengusirmu dari istana" ancam Jungkook.
"tapi...yang mulia..." jisoo berusaha membela diri.
"yang mulia" Taehyung menatap Jungkook dengan wajah sedih.
"gwenchana?" tanya Jungkook khawatir.
"yang mulia jisoo tadi menampar hamba dan mendorong hamba padahal hamba tak berbuat apapun padanya" adu Taehyung sembari menitihkan air mata.
"benarkah?" Jungkook menatap jisoo dengan wajah marah.
"dia mengarangnya yang mulia" bela jisoo.
"tidak yang mulia untuk apa hamba mengarang cerita kejam seperti itu" Taehyung berlari memeluk Jungkook.
"aku tidak ingin memperpanjang masalah sebaiknya yang mulia ratu kembali sekarang juga" ujar Jungkook.
"yang mulia..." jisoo terlihat sedih karena Jungkook memilih membela Taehyung.
"kembalilah sekarang" Jungkook mengelus punggung Taehyung untuk menenangkan pria manis itu serta menyuruh jisoo pergi.
Jisoo menitihkan air mata lalu berjalan pergi meninggalkan Jungkook dan Taehyung disana.
"apapun yang dia katakan tidak akan dapat mempengaruhiku jadi kau tidak perlu khawatir" Jungkook menatap wajah Taehyung lekat.
"baiklah yang mulia" Taehyung tersenyum manis menatap Jungkook.
Jungkook ikut tersenyum manis, Taehyung mengeratkan pelukkannya seraya menyandarkan kepalanya pada dada Jungkook.
⚪⚪⚪
Tubuh Taehyung bergetar saat Jungkook menghujam lubangnya dengan agresif, stamina Jungkook kembali pulih seiring berjalannya waktu, hampir setiap malam kediaman Taehyung selalu dikunjungi oleh Jungkook entah itu sekedar melepas hasrat atau hanya ingin mencumbunya saja sebagai pengalihan rutinitas yang menyibukkan.
"ouch...ouch...." Taehyung mendesah saat milik Jungkook mencapai puncak kenikmatannya.
Tubuh Jungkook berkeringat disela kesibukkannya menghujam lubang Taehyung.
Taehyung memilih menutup kedua matanya saat cairan hangat milik Jungkook mengalir masuk kedalam rahimnya.
" tae kau baik-baik saja?" tanyanya begitu selesai.
"eoh...ne" jawab Taehyung sembari meraih punggung polos Jungkook.
Jungkook melepaskan miliknya, kaisar chosun itu mengusap keringat dikeningnya lalu memakai kembali celana berbahan sutra warna hitam miliknya.
Pria itu menatap Taehyung yang masih terbujur lemas dalam posisi mengangkang diatas ranjang.
"yang mulia" Taehyung berusaha bangkit saat melihat Jungkook menatapnya.
Jungkook membantunya bersandar ditepi ranjang.
"kau terlihat lelah beristirahatlah" Jungkook mendudukan diri ditepi ranjang sembari membelai surai panjang Taehyung yang sedikit berantakan.
Taehyung mengangguk namun saat Jungkook hendak pergi dari sana Taehyung mencekal tangannya kuat.
"yang mulia..." panggilnya lirih.
"ne" Jungkook mengurungkan niatnya untuk pergi.
Taehyung menarik lengan Jungkook kuat, memaksa kaisar chosun itu terduduk kembali ditepi ranjang.
Taehyung menatapnya sayup lalu menarik dagu Jungkook dan kemudian mencium bibir cabil Jungkook tanpa ragu.
Jungkook terkejut namun ciuman Taehyung begitu menggairahkan, gairahnya kembali naik hingga akhirnya ia membalas ciuman itu.
Terdengar bunyi kecipak yang begitu ketara hingga membuat semua orang yang berjaga diluar harus menutup telinga mereka untuk menghormati kaisar mereka.
Taehyung menggeliat saat pantatnya diremas oleh Jungkook. Tak hanya sampai disitu pria berkarisma itu juga kembali menidurkan Taehyung dan kembali menghujam lubang surgawi milik Taehyung yang penuh dengan cairan miliknya.
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYING THE CROWN
FanfictionJungkook adalah seorang raja chosun yang jatuh cinta pada seorang pemuda manis bernama Taehyung yang berprofesi sebagai penari pedang di tempat bordil nyonya kim . berlatar belakang dinasti joseon akan kah cinta sang raja terbalaskan? simak kisahnya...