Bagian Keduapuluhempat

3K 213 1
                                    

"Lee Taeyong telah melakukan sesuatu yang tidak bisa dimaafkan... Tidak sepenuhnya ini kesalahannya, sejak awal bekerja sebelum tuan Jaehyun menikah, anakku mengidolakannya dan bermimpi bisa menikahinya, ia selalu cerita pada kami hari-harinya bekerja, tapi suatu hari ia dipecat karena korupsi... Dan saat mengetahui bahwa bosnya sudah menikah, ia memaksa ingin bekerja disana... Tapi aku melarangnya takut ia melakukan korupsi lagi tapi ia tidak mendengarkanku... Dihari pertama ia bekerja firasatku sudah tidak enak tapi Naeun semakin membuat firasat burukku meningkat". Ibu Naeun berhenti sebentar dan manghapus air matanya lalu melanjutkan ucapannya.

"Ia mengatakan...ibu jika anakmu tidak kembali dihari pertama bekerja... Jangan meluapkan semua kekesalan dan kemarahanmu pada istri dan bosku... Itu keinginan terakhirku dan kami sudah memaafkan Lee Taeyong".

Hati hakim tersentuh mendengar perkataan ibu korban dan sang ayah hanya memeluk pinggang sang ibu menenangkannya, sedangkan Taeyong langsung menangis kencang mendengarnya.

"Maaf Naeun, maafkan aku, aku iblis". Batin Taeyong sambil menangis.

Ibu Naeun menatap Taeyong yang menangis lalu tersenyum kecil. "Naeun Ibu sudah memenuhi keinginan terakhirmu... Apa ibu dan ayah sudah menjadi pahlawan bagimu". Lirihan ibu Naeun semakin membuatnya menangis.

Taeyong menunduk menahan diri agar tidak terus menangis, sedangkan Jaehyun ingin sekali memeluk istrinya menenangkannya yang menangis seorang diri disana.

"Semuanya, Tolong berdiri". Ujar hakim.

Taeyong pun berdiri berusaha menghentikan tangisannya.

"Aku putuskan, terdakwa Lee Taeyong telah mengakui kesalahannya dan berterus terang, berfikiran lemah saat kejadian itu tapi sekarang meminta maaf atas tindakannya yang salah dan tidak manusiawi itu lalu keluarga korban ingin peraturan yang menguntungkan, Terdakwa Lee Taeyong akan menjalani hukuman 3 Tahun penjara".

"Mommy". Ucap Mark.
"Mommy jangan pergi". Tambah Jeno.

Taeyong hanya menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya agar tidak menangis lagi tapi itu sia-sia, dirinya tetap menangis.

Sidang pun selesai, hakim memukul palunya 3x dan semua hadirin pergi dari sana kecuali keluarga kecil Taeyong, sahabat dan keluarga Jaehyun tak lama penjaga langsung membawa Taeyong pergi ke jeruji besi.

"E-eomma". Lirih Mark yang tidak bisa menahan tangisnya.

"EOMMA". Teriak Jeno yang ikut menangis.

Taeyong hanya tersenyum manis melihat wajah anak-anaknya yang terus memanggilnya. "Jangan lupa makan". Gumam Taeyong pelan

"Taeyong-ie". Jaehyun memeluk kedua anaknya berusaha menenangkannya.

"Mommy daddy... mommy meninggalkan kita aku mau ikut mommy". Teriak Mark ingin menyusul Taeyong.

"Ssstttt tenanglah, Daddy akan berusaha mengeluarkan mommy, maafkan Daddy".

"Taeyong kenapa kau tidak mengatakannya pada kami, kami sahabatmu". Ucap Ten yang daritadi menangis.

"Nak... Pertahanan kuat yang selalu kami lihat kini hancur begitu saja melihatmu menangis". Ujar Taeyeon, sungguh ia tidak benci dengan Taeyong.

Satu persatu merekapun kembali kerumah masing-masing.

Diperjalanan Mark hanya menatap fotonya dengan Taeyong yang berpelukan itu, mengelusnya pelan dan mengatakan perkataan yang membuat Jaehyun lemah.

"Mommy apa kami jahat padamu, kenapa tidak cerita masalahmu, kau menyimpannya sendiri... Mommy hanya ingin melindungi Daddy tidak sengaja membunuh Naeun".

My Love Secretary Boy [[Jaeyong]] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang