Bagian Keduapuluhdua

3.4K 224 16
                                    

Sesudah selesai melahirkan sang matahari kecil mereka, Keluarga Jung kini sedang diperjalanan menuju rumah.

Sepanjang perjalanan Mark hanya membuat Jeno menangis lalu menenangkannya... Aneh bukan? Membuat kesalahan sendiri bertanggung jawab sendiri.

Skip

Mark meminta ijin ingin bermain dengan Jeno tapi Taeyong melarangnya karena ia daritadi membuatnya menangis terus, tapi Jaehyun mengijinkannya.

Kini Jaehyun sedang membantu Taeyong untuk duduk diranjang kamar mereka.

"Pelan-pelan". Taeyong hanya tersenyum dan duduk disusul Jaehyun yang langsung menggenggam tangan istrinya dengan erat.

"Terima kasih Taeyong, terima kasih sudah masuk kedalam hidupku memberikanku kehidupan yang begitu indah, memilikimu, anak kita, dan kebahagiaan itu sangat amat cukup untukku". Lirih Jaehyun dengan air mata yang jatuh dari pelupuk matanya.

Taeyong mengusap air mata itu lalu tersenyum kecil. "Aku juga sangat bersyukur memilikimu, terima kasih sudah memberikanku segalanya, cinta, kasih sayang... Aku mencintaimu Tamengku".

"Aku juga mencintaimu Malaikatku".

Jaehyun pun melumat pelan bibir Taeyong menghisap rasa manis di bibir istrinya menyalurkan kasih sayang dan cintanya, dan Taeyong dengan senang hati membalas lumatan itu.

Tak lama tautan mereka terlepas saling menempelkan dahi mengatur nafas agar kembali teratur.

"Kapan eomma dan appa akan kemari Daddy". Tanya Taeyong.

"Mungkin nanti". Ucap Jaehyun lalu menuntun Taeyong agar istrinya tidur
karena ia pasti kelelahan.

Mereka pun tertidur pulas.

Mark POV :

Kini Jeno sedang bergerak tidak jelas diranjang besar Mark.

"Jeno... Kau begitu menggemaskan, mata mungilmu seperti bulan sabit". Ucap Mark lalu menghampiri adiknya mengecup hidung mungil Jeno.

"Tidurlah adik kecil Jung Mark". Mark pun tertidur dengan Jeno yang kembali tenang.

Mark end POV.

6 Tahun berlalu...

Kini Jeno sedang bersama Mark dihalaman belakang rumah dengan Taeyong yang sedang asik memfoto apa saja yang mereka lakukan.

"Kakak Mark, kembalikan pensil Jeno, Jeno belum selesai menggambar Nana". Rengek Jeno yang berusaha mengambil pensil dengan tangan mungilnya dari Mark.

"Katakan dulu kakak Mark tampan". Jeno mengembungkan kedua pipinya gemas.

"Kak Mark jelek, sudah kembalikan".Jeno ingin menangis agar Mark dimarahi.

"Tidak mau, Kecup dulu pipi kakak". Jeno hanya menurut lalu mengecup sekilas pipi Mark.

"Ini". Jeno langsung mengambil pensil itu untuk melanjutkan menggambar bibir Nana atau Na Jaemin.

"Apa Jeno menyukai Jaemin hmm". Tanya Mark dan itu membuat Jeno langsung tersenyum lebar sehingga kedua matanya terlihat seperti bulan sabit.

"Iya, kalau udah besar Jeno mau menikah sama Nana". Seketika Mark membulatkan matanya.

"Kau masih kecil mana mengerti pernikahan Jeno". Jeno menggeleng keras, ah itu menggemaskan.

"Kata Daddy hanya bicara lalu selesai, Jeno tidak sabar menikah sama Nana lalu membuat anak". Taeyong yang mendengar tuturan Jeno seketika menjadi ingin menggoreng junior Jaehyun.

My Love Secretary Boy [[Jaeyong]] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang