Bismillahirrahmanirrahim♥
♥♥♥
"Terkadang sedekah yang kita lakukan bukan hanya membantu orang lain, tapi juga menambah pahala dan mehindari kita dari bala"
...Perjanjian Dua Surga...
Terlihat duduk wanita cantik dengan hijab panjang berwarna hitam yang tengah tersenyum sambil terus menerus mengelus perut besarnya. Ia nampak sangat bahagia, karena kurang dari tiga minggu lagi sang buah hati akan lahir ke dunia menjadi bagian hidup dari pernikahannya bersama dengan sang suami.
Wanita itu Nabila Queen Nisa, pemilik mata teduh bagai bidadari dunia yang kini sedang hamil besar.
Sebuah tangan lain tiba-tiba juga ikut mengelus perut besar itu. Tangan calon Ayah dari bayi yang di kandung oleh Nabila. Namanya Sadam Adnan. Laki-laki tampan yang sudah menjadi suaminya hampir satu tahun ini. Dia adalah anak tunggal dari keluarga Adnan. Ibunya seorang CEO Adnan Grup menggantikan jabatan sang Ayah yang sudah meninggal sejak Sadam berusia sembilan tahun.
Tampak mata Sadam yang tadinya sedang memandangi perut besar yang berisikan calon anaknya kini berpindah melihat objek bidadari surga yang telah Allah takdirkan menjadi jodohnya. Istrinya yang begitu amat ia cintai.
"Kenapa kamu cantik banget sih jodohnya, Mas." Batin Sadam. Ia terlihat begitu memuja sang istri.
"Mas,"
Mendengar panggilan sang istri membuat Sadam tersadar akan kebucinanya sendiri lalu tersenyum malu setelahnya.
"Mas," suara manja yang begitu merdu di telinga Sadam itu terdengar kembali memanggil. Akhir-akhir ini Sadam sering mendapati sifat baru istrinya yang paling ia sukai. Bermanja dengannya. Kapan lagi Nabila bersifat kekanakan dan sangat manja kepadanya jika bukan karena kehamilannya. Wanitanya itu lebih sering bersifat malu-malu jika tidak tengah dalam keadaan hamil anaknya.
"Iya, sayang." Sadam menjawab sangat lembut hingga membuat wajah Nabilanya menjadi merona dan itu terlihat oleh matanya.
Tidak tahan dengan tingkah menggemaskan sang istri, Sadam langsung tersenyum geli dan mencubit hidung mancung Nabilanya. Nabilanya yang paling cantik sedunia setelah sang Bunda.
"Tiga tahun lagi Mas buat kamu hamil lagi deh kalau gemesin gini. Gemesin banget sayangnya, Mas." Tekad Sadam dalam hatinya.
"Mas tuh kan godain aku mulu," sungut Nabila kesal juga lama-lama dan memukul bahu suami dengan pelan.
"Apa sayangnya, Mas?" jawaban lembut disertai bibir sang suami yang terus-menerus menyiumi telapak tangannya yang sekarang terlihat membengkak semenjak hamil, membuat pipi tembamnya justru merona. Nabila sadar ia begitu lemah akan pesona suaminya.
"Ah, Ana uhibukka fillah fill till jannah, Mas." Ungkap Nabila dalam hati karena malu mengatakannya langsung.
"Mau cilok yah, Mas" pinta Nabila mengucapkan alasannya sejak tadi terus memanggil sang suami sambil menujuk abang tukang cilok di ujung jalan dekat taman di mana kini mereka berada.
"Dede apa Bundanya nih yang mau?" tanya Sadam kembali ingin menggoda sang istri.
"Dede bayiknya kok, Mas. Emm, Bila juga mau tapi, berarti dua-duanya mau," jawab Nabila yang begitu polos di mata Sadam membuat laki-laki itu ingin segera menciumi sisi wajah sang istri namun ia sadar bahwa mereka masih berada di taman kompleks.
"Oke, sayang. Tapi kamu disini aja biar Mas yang beli kesana," ujar Sadam yang kemudian mulai berlari menuju penjual cilok disebrang jalan.
"Ciloknya bang, dua yah lima ribuan. Empat deh lima ribuan semua. Kalo dua takut istri sama calon anak saya yang diperutnya kurang,"
"Oalah istrinya ngidam cilok jualan saya toh, Mas. Beres deh bakalan saya kasih bonus kalo ini mah," jawab si penjual cilok tampak begitu antusias.
Tidak lama kemudian pesanan Sadam siap. Abang ciloknya benar-benar memberi bonus cilok untuk pesanannya hingga membuat ia tersenyum senang.
Sadam pun berterima kasih akan kebaikan dari penjual cilok itu
Uang lima puluh ribuan Sadam beri dan langsung berlari menuju sang istri sambil membawa cilok permintaan ngidamnya.
Tanpa mendengar panggilan si abang cilok, yang sudah pasti ingin memberi kembalian kepadanya.
Tapi kini sang istri ikut berteriak memanggilnya. Bangkit dengan langkah beratnya membawa perut besar berisi buah hati mereka.
Ditinggal bentar aja udah nyamperin sayangnya, mas. Duhh gemesnya.
"Gausah lari-lari sayang," Sadam ikut berteriak.
Saat posisi Sadam dan istrinya sudah dekat ia ingin segera memeluk sang istri tapi ia malah didorong dengan sangat keras dan mimpi buruk itu pun tidak bisa dihindari.
BRUK
"ARGHHHHHHH."
"Bila, sayang," jantung Sadam terasa berhenti bekerja.
"BILAAAAA!!!"
"Kecelakaan ya Allah."
"Innalillahi yang ketabrak ibu hamil"
"Ya Allah kasian banget ibu hamilnya"
"Supirnya itu woy tarik dia"
"Iya bawa kepolisi"
"TOLONG ISTRI SAYA, YA ALLAH. SIAPAPUN TOLONG ISTRI SAYA!" teriak Sadam seperti kesetan. "TOLONG ... SAYA MOHON TOLONG ..." teriakan Sadam di ikuti tangisan yang begitu menyayat hati membuat orang-orang yang ada di taman itu ikut menitikan air mata.
Hingga hari itu menjadi awal ujian pernikahan mereka di mulai. Hari yang tidak akan pernah dilupakan oleh Sadam dan Nabila seumur hidup mereka.
♥♥♥
😭😭😭
...TBC...

KAMU SEDANG MEMBACA
Perjanjian Dua Surga (END | LENGKAP)
SpiritualCERITA INI SUDAH TERBIT DALAM BENTUK CETAK. KAMU BISA TEMUKAN PERJANJIAN DUA SURGA DI GRAMEDIA ATAU TOKO BUKU ONLINE, YAH ... ROMANCE- SPIRITUAL CERITA SEBUAH PERNIKAHAN YANG MEMILIKI DUA WANITA DI DALAMNYA JADIKAN AL-QUR'AN SEBAIK-BAIK BACAAN♥ Keaa...