"Hal menyakitkan bagi orang tua adalah melihat darah daging mereka disakiti oleh orang lain"
"Hai, Zaujati," ucapan lemah lembut diiringin kecupan berulang-ulang Sadam lakukakan pada punggung tangan Nabila.
Meletakan tangan dingin itu ke pipinya, Sadam lakukan setiap ia mengunjungi sang istri. Berdo'a semoga suatu hari nanti keajaiban Allah datang pada kisah cinta mereka dan istrinya kembali membuka mata teduhnya.
Sadam percaya akan Kunfayakunnya Allah dan akan selalu percaya.
"Mas, kenapa yah Allah itu baikkkkk banget sama hamba-hambanya? Padahal kan kebanyakan hambanya suka lupa-lupa ingat," ujar Nabila saat itu sambil terkekeh lucu sebelum bersandar di bahu kokohnya.
"Kita sebagai hamba tuh suka ingat Allah kalau lagi sedih atau butuh bantuan doang, trus lupa deh kalau lagi seneng." ujar istri lagi.
"Mas, mau digendong belakang deh Bila biar kaya orang pacaran gitu," ujar Nabila saat itu dengan pipi putihnya yang sudah semerah buah cherry.
"Kan kita emang lagi pacaran, sayang. Pacaran halal." dan Sadam langsung memposisikan badan nya berjongkok di depan tubuh istrinya yang sedang berdiri, kemudian mereka terus berlarian dengan Nabila berada di gendongan pundak Sadam.
"Aku,- kangen sayang. Kamu pasti lagi main sama anak kita dalam mimpi kamu yah? Makanya ngga mau bangun-bangun."
"Aku pasti nungguin kamu kok sayang, tapi jangan lama-la,-"
BRAK
"Astaghfirullah, Bunda!"
"Kenapa kamu, Sadam? Mau bentak Bunda lagi, IYA?" tantang Bunda Tania dengan mata berkaca-kaca.
Sadam memilih diam takut menyakiti hati sang Bunda secara tidak sengaja lagi.
"Kenapa kamu ngecewain Bunda terus, Sadam? Kamu jadi mulai durhaka semenjak istri kamu itu KOMA!"
"Kamu udah ngga patuh lagi sama bunda. Sampai-sampai kamu gak mau wujudin keingan Bunda hanya untuk punya cucu!"
Sadam jelas menggeleng tegas "Bund,-"
Laki-laki yang kini sedang menghadapi kekeras kepalaan sang Bunda itu berharap bisa menjelaskan bahwa ia sungguh tidak bisa dan tidak akan pernah bisa jika cucu itu harus di dapatnya dari wanita lain.
"Apa? Masih mau alasan apalagi kamu sama bunda? Mau nunggu sampai bunda meninggal dulu terus ngga bisa ngerasain gimana rasanya punya cucu, IYA SADAM? JAWAB BUNDA!" tumpah sudah air mata Bunda Tania didepan Sadam.
"Sabar bunda, aku pasti bakalan kasih bunda cucu atas izin Allah tapi hanya dari rahim Nabila. Istri yang Sadam cintai hanya Nabila, Bunda. Kenapa bunda ngga bisa ngertiin kegundahan Sadam?" ingin sekali Sadam berteriak bahwa dirinya juga lelah. Sadam lelah dengan semua masalah hidupnya.
Kenapa harus keluarga ku seperti ini Ya Allah? Kenapa aku yang harus di coba masalah ini?
Because Allah love you, itu jawaban yang selalu Nabila ucapkan jika dirinya ada masalah.
Nabila bahkan lebih mengerti dirinya.
"Kapan kalau nunggu kamu sama wanita itu bisa kasih Bunda cucu Sadam? KAPAN BUNDA TANYA? Buat buka matanya aja dia ngga bisa, Dam. Benar kata dokter Nathan kalau badannya sudah mati, Sadam. Sudah mati jika tidak ditopang alat-alat itu!" ucap bunda Tania tanpa hati.
Berjalan dengan langkah cepat, Tania menuju brankar tempat dimana menantunya terbaring.
"BUNDA!!APA YANG MAU BUNDA LAKUIN?" teriakan Sadam menggema didalam ruangan VVIP kamar rawat istrinya itu saat melihat sang bunda akan mencabuti semua alat-alat penopang kehidupan untuk istrinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/277029321-288-k448617.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjanjian Dua Surga (END | LENGKAP)
EspiritualCERITA INI SUDAH TERBIT DALAM BENTUK CETAK. KAMU BISA TEMUKAN PERJANJIAN DUA SURGA DI GRAMEDIA ATAU TOKO BUKU ONLINE, YAH ... ROMANCE- SPIRITUAL CERITA SEBUAH PERNIKAHAN YANG MEMILIKI DUA WANITA DI DALAMNYA JADIKAN AL-QUR'AN SEBAIK-BAIK BACAAN♥ Keaa...