BAB 46 : KEMURKAAN BUNDA TANIA

55.5K 8.1K 3.9K
                                    

VOTE, KOMEN, AND SHARE #PERJANJIANDUASURGA

SURPRISE!!! Langsung update buat kalian. Maaf yahh lamaaaa banget ga update-update♥

Vote+ Komennya harus pecah pokoknya!!!

♥♥♥

"Masih banyak laki-laki di dunia ini. Poligami itu hanya untuk orang-orang yang berhati besar"

"Sayang, Mas cariin ternyata ada di sini. Lagi ngapain, hmm?" tanya Sadam dan langsung mencium kening Nabila dengan lembut.

"Kok udah gelap yah?" bingung Nabila.

"Kamu ketiduran di gajebo dari tadi? Nanti kalau badan kamu pegel-pegel gimana?" geram Sadam dengan pelan.

Ia hanya ingin membuat istrinya lebih memperhatikan kesehatannya. Apalagi ada bayi kembar mereka yang harus ikut di dijaga.

"Iya tadi kalau mas ngga panggil, mungkin Bila masih ketiduran di sini. Maaf yah, Mas." sesal Nabila.

"Kamu sedang apa di sini memangnya sebelum ketiduran?" tanya Sadam ingin tahu.

"Tadi Bila bosen, makanya mau baca novel di sini. Tapi mata Bila burem ngga bawa kacamata minnya trus Bunda dateng dan mau ambilin katanya, tapi Bila tungguin ngga dateng-dateng."

"Mungkin belum ketemu. Kamu bilang ngga taruhnya dimana?"

"Udah bilang, Mas. Bila bilang taruh di sekitar loker. Bunda nyarinya juga dari sebelum ashar. Sampe Bila minta ambilin Simbok mukenah buat sholat ashar di gajebo nunggu Bunda, tapi Bundanya ngga dateng-dateng." jelas Nabila.

"Trus sampe kamu ketiduran disini Bunda belum ada bangunin?"

"Kan bundanya belum dateng, Mas."

"Yaudah yuk ke dalem. Mungkin Bunda lupa. Harusnya kamu jangan tungguin kaya gini. Trus besok-besok kalau abis sholat ashar jangan tidur kalau bisa yah, sayang." gemas Sadam pada istrinya.

"Iya, Mas. Bila tadi ngantuk banget. Anginnya sejuk banget juga di sini."

"Sini Mas mau cium dua little Sadam dulu." ujar Sadam lalu berjongkok untuk bisa mencium perut buncit istrinya.

"Jaga Bunda Bila dong anak-anaknya Ayah Sadam. Masa Bundanya dibiarin tidur di luar gini." bisik Sadam di perut Nabila.

"Udah ayuk, Mas kita masuk. Maghrib kan cuma sebentar waktunya, nanti keabisan." sela Nabila.

Pasalnya sang suami jika sudah berbicara di depan perutnya untuk menyapa sang anak bisa memakan waktu lama.

Sadam mengangguk tersenyum lalu menuntun sang istri masuk ke dalam rumah.

"Mas mandi dulu, kita sholat berjama'ah sama Bunda, Shakeel dan Dira juga yah."

"Iya, Mas."

Nabila langsung menyiapkan baju koko Sadam, peci dan juga mukenah yang akan di pakai untuknya sendiri.

Sadam mandi dengan cepat.

"Mas keluar duluan yah, sayang. Mas panggil Bunda, Dira sama Shakeel dulu."

Nabila mengangguk dan setelah Sadam keluar ia memilih langsung menuju Mushala di dalam rumah ini.

Sedangkan Sadam sudah berhasil mengajak putranya Shakeel dan istri keduanya untuk sholat berjama'ah tapi tidak mendapatkan sang Bunda.

Kamar Bunda Tania terlihat dikunci tapi tidak ada jawaban sama sekali dari dalam.

"Pergi kali Bunda, Mas."

Perjanjian Dua Surga (END | LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang