BAB 30 : UNDANG-UNDANG

71.2K 8.6K 5.9K
                                    

AL-KAHF JUST 110 AYAT OJO LALI 😍

ABSEN TOKOH PALING MEMBEKAS DI PDS DONG😽

FOLLOW, VOTE, COMENT AND SHARE OJO LALI🤩

TANDAI TYPO, TANDA BACA DAN DIKSI KALAU SALAH YUPS😘

CERITA INI DILINDUNGI OLEH ALLAH DAN PARA MALAIKATNYA♥

♥♥♥

"Wanita jika sudah lelah, menyerah meski sakit pun tak masalah. Karena apa? Jalan yang mereka inginkan nyatanya dibuat buntu oleh lelakinya sendiri"

Semua yang mendengar pengakuan dosa dari Bunda Tania di kamar itu nampak syok dan tidak percaya, kecuali Indira.

Indira hanya kaget dan tidak habis pikir kenapa Bunda Tania memberitahukan hal itu pada Nabila dan Sadam. Apalagi disini juga ada Mama Nina dan juga dokter Ayumi yang jelas-jelas adalah orang luar di rumah ini.

Itulah hal yang ia takutkan ketika mendengar semua inti dari pertikaian Mas Sadam dan istri pertama suaminya saat di depan pintu kamar tadi.

"Astaghfirullahaladzim, Bunda. Ke-na-pa Bunda la-lakuin itu?" tanya Nabila dengan gemetar. Satu tetes air mata jatuh ditambah nyeri di ulu hati juga perut bagian kiri yang tergores pisau saat akan merebutnya dari Sadam beberapa menit yang lalu.

"KARENA BUNDA INGIN CUCU NABILA! BUNDA HANYA INGIN CUCU DAN KAMU KOMA TERLALU LAMA!" jawaban Bunda Tania langsung saja membuat Nabila lemas. Tubuh kurusnya akibat koma beberapa tahun semakin gemetar hingga mundur perlahan dan jatuh terduduk di pinggir ranjang.

"JANGAN BERTERIAK SEPERTI ITU DI DEPAN PUTRI KU, TANIA!" balas Mama Nina marah lalu memberikan satu tamparan di pipi kanan Bunda Tania.

Tania terkejut karena untuk ketiga kalinya ada orang yang berani menamparnya. "Berani sekali kamu, Nina. Kamu menampar seorang Tania Adnan? Inikah cara mu memperlakukan besan, Nina?"

"SEHARUSNYA SAYA MALAH MENAMPAR DAN MENJAMBAK RAMBUT KAMU DI DETIK SAYA MENDENGAR PUTRI KAMI DI MADU DALAM KEADAAN KOMA, Tania. Adnan. Yang. Terhormat!" balas Mama Nina marah dengan penekanan di akhir kalimatnya.

"Untung saja suami saya langsung mengusir kalian berdua saat itu. Jika tidak, mungkin sisi jahat saya sudah berhasil menghasut untuk membuat kamu menjadi duduk di kursi roda saat ini, Wallahi Tania. Orang marah biasanya bisa berbuat apa saja." lanjut Mama Nina lagi.

Bunda Tania diam dengan wajah datar. Tangannya masih mengelus pipinya yang benar-benar perih akibat tamparan tadi.

"Bunda ..." panggil Sadam begitu lemah. Bahkan tangannya yang terluka belum sempat di obati oleh Dokter Ayumi.

"Apa ternyata Sadam bukan anak kandung, Bunda?"

Bunda Tania menggeleng cepat lalu melangkah mendekati putranya, tapi Sadam dengan cepat mundur selangkah.

"Apa Sadam pernah melakukan dosa besar hingga Bunda benci dan ingin membalas perbuatan Sadam?"

Tania semakin menggeleng cepat. Matanya memanas mendengar semua pertanyaan yang di lontarkan oleh putranya sendiri.

Kata-kata yang ingin ia keluarkan seakan tersendat di tenggorokan. Ia merasa bisu seketika.

"Lalu kenapa melakukan ini semua? Sadam sangat mencintai Nabila, Bunda. Bunda tahu itu kan? Tapi perbuatan Bunda bisa saja membuat rumah tangga Sadam dan Nabila hancur." Sadam berkata dengan getir.

"Bunda tahu?" Sadam berkata lagi. "Nabila bilang ingin melepaskan Sadam. Dan jika itu sampai terjadi, Bunda akan melihat pemakaman putra kandung Bunda sendiri hari itu juga."

Perjanjian Dua Surga (END | LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang