20

7.6K 749 106
                                    

Tolong tinggalkan jejak

·
·

Hari demi hari berlalu sangat cepat ketika kita melaluinya dengan kebahagiaan. Cepat dan singkat namun berarti serta penuh kenangan. Begitupun dengan keluarga kecil Jeno dan Jaemin yang kini semakin harmonis karena umur pernikahan mereka akan menginjak satu tahun dalam beberapa jam lagi.

Tentang Jeno yang berjuang mendapatkan hati jaemin, menjadi babu jaemin serta menjadi karyawan disalah satu perusahaan bahkan sebenarnya perusahaan tersebut adalah salah satu miliknya. Berpura-bura mungkin adalah skill Jung Jeno.

Tentang Jaemin yang membuka hatinya kala pernikahannya dengan jeno menginjak angka 6 bulan. Bukankah hebat pesona Jung Jeno membuat hati Jaemin luluh dalam waktu singkat?

'Dan mematahkannya dalam waktu singkat juga'

Dengan keharmonisan yang tercipta bukan berarti tak ada rasa sakit yang menyelip diantara celahnya. Jaemin merasakan sakit itu diantara keharmonisan rumah tangganya dengan Jeno.

Ia mencoba untuk bersikap biasa saja saat ia mendapati Jeno sering berbicara dengan seseorang diseberang sana, jeno yang sering pulang larut dan jeno yang selalu membawa pulang wangi asing yang sangat familiar dipakaiannya. Jaemin tak menampik fakta bahwa jeno memang selalu memanjakan fisiknya namun tidak dengan batinnya karena sebanyak apapun ia memanjakan Jaemin maka sebanyak itu juga ia menyakiti batin Jaemin.

Jika kalian bertanya apa penyebab jaemin bertahan?

Cukup klise, jaemin tidak ingin Jeno menang dalam permainannya sendiri karena jeno tak berhak menjadi pemenang. Jeno mempermainkan pernikahan mereka yang memang sejak awal tidak pernah diinginkannya, namun sekarang? ia benci fakta bahwa ia telah jatuh sejatuhnya dalam pesona jung jeno namun dengan senang hati ia akan mengikuti permainan yang dibuat oleh suaminya sendiri.

Berdiam diri dan menjadi pemenang diakhir permainan bukankah menyenangkan?

Jaemin juga ingat bahwa ia harus berjuang mempertahankan anaknya ketimbang harus merepotkan otaknya untuk menggali masalahnya dengan Jeno. Terlalu banyak hingga tak bisa didefinisikan.

Memandang langit malam yang seakan enggan untuk menampakkan keindahan pasangannya, bintang-bintang. Mata cantik itu tak lepas memandangi jendela rumahnya yang terbuka hingga angin berhembus tanpa segan meniupi rambut halusnya seakan mengatakan bahwa 'aku selalu berada disisimu'.

Larut dalam pikirannya hingga tak menyadari sepasang lengan kokoh seseorang sudah melingkar indah diperut rampingnya yang kini tak lagi terlihat ramping karena ada makhluk hidup didalam sana.

"Sayang, kau melamun?"

Suara itu, suara yang selalu menemani hari-harinya. Suara seseorang yang memberikan suka sekaligus luka untuknya namun dengan bodohnya ia hanya melihat suka yang diberikan orang itu daripada lukanya yang bahkan kebih banyak.

"Aku tidak" Jawabnya lalu membalikkan tubuhnya tersenyum menatap prianya bahkan jika boleh jujur bibir itu tak lagi sanggup hanya sekedar menyunggingkan senyum tipis.

"Nana.."

"Iya mas, aku tidak melamun"

Seseorang itu ㅡjeno, ia tahu dengan sangat bahwa ia telah menorehkan luka yang sangat dalam untuk jaeminnya, ia yang memaksa Jaemin membuka hati untuknya kemudian dengan tidak tahu diri ia juga yang mematahkan hati itu.  Brengsek mungkin terlalu halus untuk menjuluki dirinya, ia akui itu.

"Ada masalah hm?"

Pertanyaan itu bahkan sangat ingin jawab jaemin dengan bentakan keras diwajah jeno mengatakan bahwa 'Ya! dan kau lah masalahnya jung jeno!' namun ia terlalu malas menampakkan kelemahannya. Berdamai dengan keadaan adalah pilihan terbaik tanpa perduli mungkin airmatanya kini sudah tak bisa keluar lagi akibat menangis sepanjang hari.

Be Mine || NOMIN [Complete PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang