19

7.4K 719 26
                                    

Tolong tinggalkan jejak

·
·

Apakah kalian berpikir jika Jaemin adalah istri yang bodoh karena melupakan begitu saja masalah rumah tangga yang disebabkan panggilan 'sayang' untuk Jeno kemarin?

Jaemin tidak melupakannya. Hanya saja ia mencoba berdamai dengan masalah, meskipun sakitnya sama sekali tak pudar.

"Mas, aku mau pulang," Ujar Jaemin.

"Besok kita pulang ya, kondisi nana sama baby sekarang harus berada dalam pengawasan dokter" Sebenarnya jeno mau saja pulang mengingat biaya untuk kamar inap jaemin semakin hari semakin bertambah, jeno sedang tidak punya uang. Tapi itu tidak masalah selama Jaeminnya baik-baik saja.

"Mas, aku tau untuk biaya ruang rawat ini tidak murah." Ia cukup tau diri mengingat Jeno tidak memiliki cukup uang.

"Nana, itu urusanku dan kau hanya perlu jaga kesehatanmu." Jeno sedikit merasa bersalah mengajak jaemin hidup susah.

Jaemin berdecak malas. Ia mendusalkan wajahnya dileher jeno yang saat ini berbaring mendekapnya.

"Sayang, jangan dihisap.." Peringat Jeno karena jaemin sedang asik dengan acara 'Mari menghisap leher Jung Jeno'.

"Mas nana mau 'itu', boleh?"

Jeno menaikkan sebelah alisnya. ia paham betul 'itu' yang dimaksud Jaemin.

"Tidak sayang, kita masih dirumah sakit."

"Makanya ayo pulang" Jaemin merengek. Hormonnya tidak bisa dikontrol sekarang dan ingin dituntaskan secepatnya. Mungkin babynya ingin bertemu sang ayah yang sudah lama tidak menjenguknya didalam sana.

"Nana, jangan membangkang, hm?" Jeno mendongakkan wajah Jaemin yang sialnya sangat sexy dengan mata sayu menahan nafsu dan juga bibirnya yang sangat merekah mengundang jeno untuk menghancurkannya.

"Mas nana mau hiks" Ia merutuki permintaan babynya yang sangat menghancurkan harga dirinya didepan Jeno saat ini. Tapi bukankah tak masalah toh jeno suaminya, sah dimata hukum dan agama.

Jeno saat ini mati-matian agar tak menerkam Jaemin, jujur saja ia sudah lama merindukan lubang hangat itu melingkupi miliknya. Jika mereka melakukan hal itu sekarang dirumah sakit sangat tidak aman mengingat jaemin jika mendesah bisa membuat penis orang-orang berdiri seketika. Berlebihan memang tapi memang kenyataannya dan ia tidak ingin berbagi kenikmatan meskipun hanya suara desahan istrinya.

"Iya tapi besok ya-Ahh nahh" Jeno mendesah karena jaemin menekan kejantanan jeno dari luar celana. Jeno bersumpah bahwa jaemin dan hormonnya adalah sesuatu hal yang mengerikan.

"Pokoknya sekarang, baby ingin dijenguk ayahnya" Jaemin sudah mendudukkan dirinya diatas kejantanan Jeno.

Jeno mendesis ngilu karena jaemin menduduki miliknya yang sialnya semakin mengeras.

"Mas ayo!"

Sepertinya kelinci manis ini tak sabaran ya...

Jeno melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 9 malam, itu artinya rumah sakit sudah sedikit sepi bukan?

"sayanghg jangan diteken itunya mas" Jeno mendesis, Tidak bohong jika rasanya sangat ngilu dan nikmat bersamaan.

"Mas lama banget sih."

Jaemin mundur sedikit hingga ia duduk dipaha jeno, tangannya dengan lihai membuka resleting jeno namun belum sempat membukanya karena jeno membalik tubuhnya menjadi ia yang dibawah kungkungan suaminya.

Be Mine || NOMIN [Complete PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang