8

7.6K 772 14
                                    

Tolong tinggalkan jejak

·
·

Jeno memasuki rumahnya, jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari. Ingatkan jeno bahwa ia belum makan.

"Na?" Jeno memanggil Jaemin namun tak ada sahutan. Apakah jaemin sudah tertidur? Jeno segera menuju kamar milik istrinya, membuka pintu itu tanpa mengetuknya dan mendapati Jaemin yang sudah tertidur dengan pulasnya.

"Na, bangun dulu sebentar," Jeno menepuk pelan lengan Jaemin untuk membangunkannya. Nihil, jaemin tidak bergerak sedikitpun.

"Sayang, ini burgermu"

"Heemh, keluar! berisik banget sih" Jaemin menutupi seluruh tubuhnya menggunakan selimut.

"Makan dulu Na"

"Gak mau" Jaemin mendumal didalam selimut, namun ia terkikik didalam hati karena berhasil menjahili Jeno.

"Aku sudah belikan burgermu Na" Jeno masih belum menyerah.

Jaemin menyingkap selimutnya dan menatap jeno dingin sementara jeno masih menampilkan senyum simpulnya.

"Keluar!"

"Makan dulu" Jeno menyodorkan kotak burger kearah Jaemin.

"Gak mau lagi" Tutur jaemin tanpa rasa bersalah, tak tahukah ia bahwa Jeno mempertaruhkan harga dirinya hanya sekedar mendapatkan burger itu? apakah Jaemin sama sekali tak pernah bisa menghargai usaha seseorang?

"Tapi kan kam-"

Jaemin menepis tangan jeno yang memegang kotak burger itu sehingga terjatuh dilantai.

"Jaemin!" Jeno menatap nanar burger yang tergeletak menyedihkan dilantai.

"Keluar mas!"

"Jung Jaemin!" Jeno menatap tajam kearah Jaemin namun tak membuat Jaemin gentar sedikitpun.

"Apa? kau menyuruhku untuk memakan burger yang sudah jatuh dilantai itu?" Tanya Jaemin memandang Jeno dan Burger itu bergantian.

"Nana-ya, aku lelah.."
"Tak bisakah kau menghargai usahaku untuk membahagiakanmu sedikit saja?"

"Jangan berharap apapun padaku Jung Jeno!" Ucap Jaemin lalu kembali mengubur dirinya didalam selimut menghiraukan jeno "Keluar dan bersihkan lantai kamarku."

Jeno menghela nafas dan segera memungut kembali burger itu lalu membawanya kedapur dan kembali lagi untuk mengepel sedikit lantai kamar Jaemin. Ia memandangi Jaemin sebentar lalu keluar setelah menutup pintu kamar milik istrinya itu.

Jaemin menggigit bibirnya didalam selimut, ia belum putus asa untuk membuat jeno lelah akan dirinya. Ia ingin Jeno melepaskannya, ia ingin kembali kerumahnya dan kembali berkarir.

Jeno terduduk didepan pintu kamar jaemin. Menelungkupkan dirinya diatas lutut, ia menangis. Sebegitu inginnyakah jaemin lepas darinya? lama ia menangis hingga ia tertidur didepan pintu kamar jaemin dalam keadaan meringkuk menghiraukan cacing diperutnya mulai berdemo.

◎◎◎

Jaemin bangun lebih awal pagi ini bahkan matahari belum menampakkan wujudnya.

"Laper" Monolog Jaemin mengusap perutnya.

Ia membuka pintu kamarnya, jaemin terkejut melihat jeno yang tertidur dilantai dingin itu.

"Mas!" Jaemin membangunkan Jeno menggunakan kakinya, merasa tak ada pergerakan dari jeno jaemin berjongkok dan mendekatkan bibirnya kearah telinga Jeno.

Be Mine || NOMIN [Complete PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang