tiga belas

115 32 15
                                    

semua ide cerita, karakter, nama dan tempat kejadian berasal dari imajinasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

semua ide cerita, karakter, nama dan tempat kejadian berasal dari imajinasi. adanya kemiripan dengan dunia nyata hanya kebetulan. jangan lupa vote dan komen biar semangat update, besties.

***

RIUH suara orang-orang yang datang menjadi saksi pernikahan Ruby dan Rudy membuat keduanya dengan terpaksa menyunggingkan senyum yang penuh akan kepalsuan. Terlebih ketika Romo mempersilahkan keduanya untuk saling mengecup sebagai tanda kasih yang telah dipersatukan.

Seandainya saja hanya ada mereka berdua, Ruby tidak akan segan memberi posisi siap siaga, memperingati Rudy untuk tidak melakukan apa yang Romo katakan. Namun keadaan justru berkata sebaliknya, Ruby terhimpit oleh status dan kontrak yang terlanjur dia setujui demi uang 2.5 milyar.

Jadi ketika Rudy menyentuh pipinya dan mulai memangkas jarak yang bisa Ruby lakukan hanya memejam. Membiarkan bibir penuh Rudy menyapu permukaan bibirnya. Membuahkan kericuhan dari berbagai sudut gereja terutama deret bagian pegawai Jagaraga.

Begitu membuka mata Ruby mendapati sebuah senyuman yang tersungging dari bibir Rudy. Pria itu masih menatapnya lamat, menyentuh dan mengusap penuh kelembutan pada satu pipinya. Ruby nyaris terbawa suasana, hampir mengira bahwa pernikahan mereka dilamdaskan oleh perasaan kasih yang membuncah. Saking pintarnya Rudy berakting di depan semua orang. Tatapannya terlihat begitu dalam seolah ini adalah penantiannya untuk menikahi Ruby. Tidak sampai Ruby tersambar akan ucapan Rudy selanjutnya.

"Good job, Ruby," katanya pelan. "Dan kamu kelihatan cantik hari ini."

Sekali lagi Rudy maju, kali ini sekadar mengecup kening Ruby agak lama sebelum kilat kamera membuatnya mundur dan kembali berjarak. Meninggalkan Ruby yang tercenung mendengar kata-kata yang baru dia lontarkan. Mungkin ini hanya euphoria yang timbul dari keramaian para tamu undangan hingga menularkan padanya. Tapi yang pasti Ruby yakin, kedua pipinya yang memanas saat Rudy mengecup kening bersamaan dengan pujian yang terdengar tulus, itu semua bukan apa-apa.

***

"Gue masih nggak nyangka, Kak, lo tau-tau udah nikah aja," suara Harris terdengar ringan mengalun setelah dia naik dan menghampiri Ruby dan Rudy. "Padahal lo satu-satunya yang sering kita bully jomblo," imbuhnya, sukses mendapat kekehan kecil dari Ruby.

Pria ini mungkin tidak akan pernah tau bagaimana pernikahan yang kata orang sangat romantis dan menghebohkan ternyata tidak lebih dari sekadar ikatan hitam di atas putih. Konyol tiap kali Ruby mengingatkan diri sendiri bahwa statusnya sudah seratus persen berubah alias dia sudah menjadi istri Rudy dan mulai malam ini akan keluar meninggalkan unit apartemennya bersama Jefri.

Membicarakan soal Jefri, Ruby rasanya ingin menangis. Bayangan akan kenangan yang memenuhi unit meski kebanyakan tentang perselisihan normal sepasang kakak-beradik melintas tanpa tau diri. Sejak bertahun-tahun lalu pertama kali Jefri membawanya pergi dari rumah. Meninggalkan neraka dunia yang hanya akan membunuh mereka perlahan seandainya Jefri tidak nekat.

Broken WingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang