"Hah, g-gue rindu bang agas masa hiks" isak vera yang menangis di kamar nya
"Gue kangen jailin dia, recokin dia, bikin kesel dia, rebutan jajanan s-sama dia, adu jatos, hiks vara kangen abang huwaa. Abang u-udah lupa vara nggak? Vara kangen abang, abang kangen vara nggak? Hiks semoga abang b-baik-baik aja huwaa" ucap vera sambil menangis, ia sungguh ingin bertemu dengan abang nya.
"Vara di sana udah meninggal nggak yah?" Monolog vera sambil menghapus air matanya, berharap masih ada kemungkinan dia hidup di sana.
"Vara kangen di ajarin karate sama abang hiks, walaupun harus patah tulang ... "
"Vara kangen, vara kangen hiks. ARGHHH!" Teriak vera pada akhirnya
"Hiks vara kangen abang, andai abang tetangga vara mungkin udah hiks vara ajak main huwaa"
"KENAPA TUHAN! KENAPA!? KENAPA VARA HARUS GINI HAH?! SALAH GUE APA?! Tuhan udah ambil buna sama ayah hiks sekarang Tuhan juga mau pisahin vara sama ABANG GITU?!" Teriak vera dengan frustasi
"KENAPA HAH?!"
"KENAPA INI TERJADI SAMA GUE?!"
"DISINI, disini juga gue nggak bahagia GUE MAU PULANG! MAU SAMA KETEMU ABANG! hiks"
"Gue salah apa ... ? Cuman abang yang sayang sama gue hiks walau sikap nya nyebelin hahaha"
"Disini sama aja, beda nya di sana gue di sayang sama abang gue hiks"
Duh keselek 'hiks'
"Vara lo jangan gini okey, sadar var sadar. Ini udah takdir hiks s-sadar hiks g-gue nggak kuat hiks" ucap vera sambil menghapus air mata nya.
"Apa gue b-bisa kembali?"
"Apa gue bisa ketemu abang lagi?"
"Gelut lagi?"
"Hiks semangat var semangat!" Vera menyemangati diri nya sendiri sambil mengepalkan tangan nya.
Seharian ini vera hanya menghabiskan waktu di kamar nya dengan menangis, ia sangat merindukan abang nya yang goblok itu, apa dia nangis saat vara meninggal? Apa dia sedih? Seperti nya iya kalau tidak parah banget si bagas.
Dan untungnya kamar nya kedap suara, jadi dapat di pastikan kalo teriakan nya tidak akan sampai kebawah. Jadi tenang saja. Mau salto sambil kayang terus teriak juga kaga bakal ada yang nyaperin.
***
Sekarang sudah waktunya makan malam, kebetulan semua anggota keluarga semua nya sedang di rumah karna besok selama hampir lima hari mereka pada libur kerja, Begitu pun sekolah.
"Vera kemana?" Tanya oma Sarah, sambil duduk di kursi nya
"Eh, iya yah. Baru sadar ternyata vera nggak ada" sahut Ela
"Di kamar nya mungkin" ucap sayaki
"Coba panggilin" ucap Liam
"Biar aku saja" sahut karel sambil beranjak dari duduk nya
"Tidak perlu, aku udah dateng kok" ucap vera sambil memaksakan tersenyum.
Semua yang melihat itu heran, biasanya vera akan menyapa mereka dengan ceria dan dengan segala tingkah ajaib nya. Tapi malam sekarang yang mereka lihat adalah vera yang berbeda.
Mata sembab, hidung merah, suara terdengar usai menangis, senyum yang terkesan paksa, dan bibir yang pucat. Mereka tentu terkejut dengan keadaan vera yang tidak seperti biasanya itu.
"Vera sayang, kamu kenapa? Sakit? Mana yang sakit?" Tanya tasya dengan khawatir
"vera gpp kok mah, vera nggak sakit" jawab vera sambil memaksakan terus tersenyum yang menunjukan kalo ia baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesasar Ke Raga Orgil [REVISI✓]
FantasiaGanti cover, publish ulang, lebih jelas dan nggak berantakan alur nya. Ini nggak sesuai judul pren, yang ada orang gila nyasar keraga orang normal, kudet, goblok, dan polos-polos gimana gitu ngungsi jiwa nya ke tubuh seorang cewek yang feminim nya n...