Daniel memacu kudanya lebih kencang daripada detak jantungnya. Jake berusaha menyeimbangi kecepatannya tapi masih tidak bisa.
Saat dirinya bisa melihat kerajaan Floxins, Daniel bisa merasakan aura mencekam yang lebih buruk lagi.
Dirinya masuk ke dalam istana ketika sampai. Langsung menerobos ke kediaman raja.
"Dia tidak ingin melanjutkan negosiasinya yang mulia!" Tegasnya dengan amarah.
"Mengapa?! Sombong sekali pria itu!"
"Aku tidak tahu!"
"Tidak kecuali Daniel mau menikahi pria itu!" Jake berseru, mengagetkan kedua pihak yang sedang berdiskusi.
"Apa?"
"Pimpinan mereka tidak akan memerangi kerajaan ini jika Daniel bersedia menikah dengannya."
"Jake!" Daniel berseru.
"Betulkah itu panglima?"
"Yang mulia ku mohon, bisakah kita membahas rencana perang? Pimpinan mereka gila! Mereka tidak akan begitu saja diam melihat kita ketakutan!"
Raja Sammy hanya bisa menatap Jake dan Daniel dalam diam.
"Daniel..."
"Yang mulia, jangan bilang kau..."
"Tidak ada cara lain."
Daniel menatap tak percaya kepada rajanya sendiri.
"Tidak! Aku tidak akan mau menerimanya!"
"Ini demi kepentingan rakyat!"
"Tapi tidak dengan menyerahkanku pada pimpinan penjahat itu!" Teriak Daniel.
Mungkin jika itu adalah hari biasa, dia bisa dihukum karena membentak rajanya sendiri. Tapi tidak dengan hari ini, Daniel jelas merasa terancam dengan rencana rajanya.
"Aku tidak ingin menikahi pria itu, mengapa yang mulia tidak menyerahkan pangeran Antony saja?"
Raja Sammy jelas merasa terhina dengan kata-kata Daniel tapi Daniel tidak bisa diam melihat kehidupannya yang diatur sedemikian rupa.
"Jika kau tidak ingin melakukannya, maka pergilah! Jauhi kerajaan ini, bawa putri Aslyin bersamamu." Keputusan raja membuat Daniel terhenyak.
"Kau benar, tidak layak bagimu untuk berkorban bagi rakyat Floxins... Sudah saatnya diriku mengorbankan ragaku sendiri untuk kerajaan ini."
"Bu-bukan begitu maksudku yang mulia!"
"Tapi itulah rencanaku... Sekarang pergilah, pergi sejauh yang kau bisa. Jangan pernah kembali ke tanah ini, bawa Aslyin bersamamu. Lindungi dia dengan segenap ragamu."
"Yang mulia."
"Pergi!"
Daniel melangkah pergi, melewati lorong kerajaan dengan tergesa-gesa. Mencari kamar Aslyin.
"Yang mulia!"
Putri Aslyin yang dibangunkan secara tiba-tiba kaget melihat Daniel.
"Apa yang terjadi?"
"Yang mulia, kita harus pergi dari sini.... Maafkan aku, aku tidak bisa menjelaskan secara rinci untuk saat ini."
"Tapi ayah?"
"Maaf yang mulia, ini adalah perintah!"
Daniel menyeret Aslyin tanpa membawa perlengkapan sama sekali, mereka pergi dengan kuda yang sudah di siapkan di kandang kerajaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grey Marriage-END (Soojun)
Fanfiction"Aku tidak akan mencintaimu, itu tidak akan pernah ada di dalam hatiku." "Aku tahu." Soobin menyetujuinya. "Tapi kau tidak akan pernah bisa meninggalkanku, karena kau sudah terikat denganku.... Orang yang kau sayangi akan mati jika kau berani mening...