"haloo pikun" bell pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit lalu. An baru keluar dari kelasnya, bahunya langsung didarati oleh sebuah tangan, tangan Noel.
An menatap lelaki yang lebih tinggi darinya itu dengan sinis. "pinter ye lo, memanfaatkan kepikunan gue"
"iya lahh, siapa dulu" dijawab bangga oleh Noel
"musnah kek lo"
"gue musnah lo nangis" nada bicara Noel berubah.
"ehhhh engga gitu Noel, ngga gituuu" An langsung meminta maaf sebab merasa bersalah atas perkataannya tadi. Noel itu sakit, harusnya An tidak berkata seperti itu kan?
"gapapa, yokkk" dimaafkan dengan santai oleh sang empu. "eh bentar, beneran bawa duit banyak kan lo?" Noel memastikan, takut uang An kurang.
"LO MEREMEHKAN DUIT GUE?!"
"YA JELAS GUE BAWA DIKIT LAH""pacar En bego banget sih.. perasaan En nya pinter.." gumam Noel tapi dengan suara yang sengaja dibesarkan
"MAKSUD LO?! KURANGAJAR LO!" An mendengus kesal
"HAHAHA. bercanda say"
"yaudah lah, yuk kita ke atm dulu" ajak An menarik tangan Noel. namun Noel belum juga bergerak
"NGAPE SIH ANJING" An kesal, dia berusaha menarik Noel. tapi Noel malah tidak gerak sama sekali.
"izin sama pacar lo dulu, gue gamau dikata pelakor" Noel tidak bercanda, dia takut dikira pelakor oleh anak-anak satu sekolah
"EPLISDEHH, RIBET YE LO"
An mengeluarkan handphonennya, membuka aplikasi WhatsApp. An langsung menemukan nama orang yang akan dia chat, sebab dia pin kontak tersebut. ntah inisiatif dari mana
en tengik
an
en, aku izin keluar ya
15.06en tengik
sama siapa ay?
15.06An kaget, belum ada 2 detik chatnya sudah mendapat balasan.
an
sama Noel, anak kelas sebelah
15.06en tengik
ohh dia, kenal-kenal
15.07an
oke sip
15.07en tengik
mau ngapain kalian?
15.07an
main
15.07en tengik
jangan macem-macem
15.07an
IYAAA
15.08"udah nih, puas lo?" An menyodorkan handphonenya didepan muka Noel
"wiiihh posesif ya" nada bicara Noel seperti meledek
*bug. dan tentu saja An tidak terima, punggung Noel langsung disambar dengan tas milik An.
•••
"lo mau apa aja?" tanya An ketika mereka sudah sampai disalah satu pusat perbelanjaan di Bandung.
"rokok kali ya, rokok gue abis. vape juga sabi sih, liquetnya sekalian. kalo lo lagi baik boleh 2-3 rasa" dijawab oleh sang empu
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR
Fantasykalian pasti kadang berpikir tentang takdir yang tak adil kan? mempermainkan perasaan dan keadaan seseorang seenaknya. dicerita ini Ansikra Laymuenza akan mengajari kalian apa itu takdir.