kalian pasti kadang berpikir tentang takdir yang tak adil kan? mempermainkan perasaan dan keadaan seseorang seenaknya. dicerita ini Ansikra Laymuenza akan mengajari kalian apa itu takdir.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
kesayangAN
en pacarnya ganteng banget ya kak😍 15.36
kesayangAN maaf nomer yang anda tuju tidak ingin membalas chat anda, terimakasih. 15.36
ada-ada saja kelakuan pasutri ini, sedang bersebelahan malah chatan. oiya ngomong-ngomong mereka sedang belanja untuk anak-anak panti. mereka membeli barang yang sekiranya perlu, seperti popok, susu formula, camilan, sosis dan daging-dagingan. An berencana untuk membuat bakar-bakaran kecil di panti nanti.
"gila, nanti langsung tekor aku" En mengeluh sambil menggaruk kepalanya saat melihat keranjang yang sudah penuh dengan makanan
"oooo jadi anda ga ikhlas?!" tanya An menuntut
"bercanda sayang bercanda, hih!" jawab En gemas sambil mengusap-usap surai lembut An. "mau apa lagi?" tanya En.
"ga ada deh kayaknya, bentar aku liatin dulu" An melihat-lihat belajaan dari yang paling bawah ke paling atas
"udah sih ini, lengkap gais"
"siap gais, yuk bayar gais" ucap En setelah An selesai melihat semua belajaan dan sekiranya cukup. akhirnya mereka berdua berjalan ke kasir.
semua belanjaan sudah selesai di cek, dan totalnya 1.050.000 juta. An dan En melongo melihat nominalnya.
"ini mbak" tangan En hendak memberikan kartu kredit ke kasir tersebut
*grep
tapi tangan En langsung dikecal oleh An. An memberikan uang senilai 550.000 ribu kepada mbak-mbak kasir itu. "500 ribunya minta dia mbak" ucap An setelah itu pergi meninggalkan kasir. belajaan? jelas itu tugas lelaki dalam urusan membawa belanjaan.
"maaf mbak, cewe saya emang rada ribet orangnya. makasih." En berpamitan dengan sopan karena tidak enak dengan mbak-mbak kasir, An ini benar-benar membuat En malu.
"kenapa kamu kasih?" tanya En malas ketika sudah diparkiran dan melihat sosok An yang sedang menunggu disebelah mobilnya
"mahal banget gile! yakali kamu sendiri yang bayar. toh ini ide ku" penjelasan keluar dari mulut An, An kira belanjaannya hanya akan menghabiskan uang kurang lebih 500-700 ribu, eh malah sampai jutaan seperti itu, kan kalo En sendiri yang bayar jadi kaya diporotin.
"emang aku bilang aku keberatan bayar semuanya?" tanya En dengan nada malas, En ngambek. sebab tidak ada kan pasangan yang membayar setengahan seperti dia dan An.
"ya engga gitu En, aku ga enak sama kamu"
En tidak menanggapi alasan An, dia membukakan pintu depan sebelah kiri (pintu tempat An duduk) dia tidak berkata apapun tapi matanya mengisyaratkan An untuk masuk, dengan muka malas tentunya.
