03

51 19 16
                                    


15 Agustus 2020

masih jam 6 pagi, An baru sampai depan gerbang sekolah. tiba-tiba dia melihat sosok En, En tiba-tiba berdiri tegak disana terlihat seperti pembunuh bayaran yang siap membunuh mangsanya saat itu juga

"NAHA SIH ANYING! SEREM BANGET MUKA LO, GUE GAMPAR NIH MUKA LO" dipagi hari yang cerah sudah terdengar suara teriakan An :)

"kok ngamok, harusnya gue yang ngamok" En kira dia sudah menakutkan dengan posisinya tadi, ternyata dia salah. teriakan An lebih menakutkan

"ya elo kayak dedemit, minggir deh lo" sahut An sambil berjalan melewati En

"tungguin bego" En segera menyusul An yang sudah jauh 13 meter darinya

"kenapa?" tanya An yang hampir risih dengan keberadaan si En sialan ini

"kenapa lo blockir wa gue?" tanya En dengan nada menuntut

"gue ga suka sama lo" jawab An singkat

"emang gue suka sama lo?" En bertanya lagi

"iya lo suka sama gue"

"kata siapa?" lagi dan lagi En bertanya

"kata gue" jawab An dengan nada yang sungguh malas

"oke, lo bener"

"ANJING?" An sungguh tidak menyangka ada laki-laki seperti En, confess seenak jidat dipagi buta. gilanya, mereka baru kenal satu hari!

"hak gue dong, gue suka sama lo gue ga suka sama lo, itu hak gue" En menjawab

"oke terserah" An sudah benar-benar sudah risih dengan En tengik ini






"ciaaahhh ciaaahhh apa niiii" teriak anak-anak satu kelas

"cieee official nihhh"

"cieee jadian nihhh, pasangan baru cuyy"

"Two N go tu publik"

"baru kemaren dicomblangin udah jadian aje"

"wadohh An buka hati lagi, apakah An yang lembut 1 tahun lalu akan comeback?!"

"An gemoy ready too comeback"





An sangat geram pagi itu, apa apaan ini. dari semenjak En datang dia emosi terus.
"APASIH BANGSAT, DIEM LO SEMUA. ATAU GUE GAMPAR LO SATU-SATU!" oke An teriak lagi.

En sedari tadi diam sambil cengengesan, dia suka liat An marah-marah seperti ini. pipi gembul An bergerak kesana kemari ketika marah. gemas sekali rasanya.

An yang baru duduk dibangkunya melihat En dengan tatapan sinis, tatapan yang ada maknanya 'lo deketin gue lagi, gue tendang aset berharga lo'

"An mau taruhan ga?" En tiba-tiba saja mengajak An taruhan

"males" dijawab singkat

"cupu" ledek En, supaya An marasa tidak terima dan mau tau apa taruhannya

"anjing lo, taruhan apa?" dan benar perkiraan En, An langsung merasa ditantang

TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang