Gemerlap nya bintang menemani indahnya rembulan. Langkah kaki terdengar sayup diselimuti rintikan hujan.Pintu itu terbuka perlahan menampilkan satu lelaki dengan tinggi menjulang mengenakan kaos hitam polos juga celana training hitam yang berkesan Simple.
Di hadapan Jay, kini ia melihat lebih tepatnya memperhatikan Rose yang sedang berguling guling dikasur oversize nya.
" Lo kenapa sih kak? Guling guling mulu dah kek babi guling. " Jengahnya menatap sang kakak yang tampak kurang kerjaan. Dan malah dihadiahi lemparan bantal yang tepat mengenai wajah tampan miliknya.
" Ck, LO TUH GATAU KALO INI SAKIT JAY!! " balasnya nyaring menatap nyalang Jay yang kini berjalan mendekati ranjang kasur miliknya.
" Lo kenapa, kak ?" Niat awal Jay yaitu mengusili Rose kini berganti dengan kerisauan dari lelaki itu.
" Sakit , Jay " gumam Rose menatap sendu ke satu sosok dihadapan nya.
" Sakit kenapa, Lo luka hm?" Selidik Jay meraih jemari lentik milik Rose dan mengelusnya pelan.
" Sakit banget perut gue " rengek Ros menahan gejolak sakit dalam perut ratanya.
" Sakit perut...?" Dengan perlahan Jay melihat kalender yang ada di atas nakas guna memastikan insting yang ia pikirkan. Dan benar saja, hari ini, Rose sedang mengalami hari pertama menstruasi di bulan ini.
Dengan sigap, Jay mengelus lembut perut rata Rose yang terbalut piyama beruang putih couple miliknya.
" Sakit banget ya?" Gumam nya kala Rose merintih kesakitan
" Ya iyalah! Lo kira ga sakit?! " Astaga, Jay pasti sudah membangunkan singa yang tengah tertidur.
" Huft, mau jajan ? " Ajak Jay berharap rasa sakit yang Rose rasakan berkurang.
" Gamau. " balas Rose cuek pada Jay yang terlihat bingung.
" Terus mau apa, Roséanné?" Geram Jay yang bingung.
" Ih kok malah nyalahin gue , sih?! Lo tuh harusnya ngertiin kek!! Gapeka banget sih jadi cowok "
_____________
" Tadi siapa yang sok sok nolak diajak jajan giliran sampe supermarket udah lari lari kesana kemari. " Sindir Jay melirik Rose yang tengah berlari kesana kemari layaknya anak kecil mencari snack.
" Ehehehe, kan bercandaaa " cengir Rose yang hanya dibalas dengan kekehan ringan Jay.
Yap! Keduanya tengah berada di supermarket sebelum pada awalnya Jay melarang Rose pergi bersamanya dikarenakan Rose yang hanya mengenakan celana pendek pasangan dari piyama beruang putih miliknya. Pertengkaran itu diakhiri oleh Rose yang menang, juga Jay yang pasrah. Ah lupakan saja, kini pertengkaran kecil itu berubah menjadi candaan manis.
Jay berjalan dengan satu tangan mendorong troli dan satu tangan lagi menggenggam jemari mungil milik Rose.
" Ini boleh ga sih?" Tanya Rose membawa satu minuman kewanitaan (?) yang katanya bisa menetralisir sakitnya menstruasi.
" Jangan deh, lebih baik pil obat sama jus aja. " Jay memang lumayan paham mengenai obat obatan serta kesehatan. maka dari itu, ia memberi saran yang mungkin lebih baik untuk dikonsumsi.
" Hm, ok deh. " Rose kembali mendorong troli bersama Jay sembari memperhatikan dengan Tengak - tengok ke kanan maupun ke kiri melihat apa yang menarik baginya.
Setelah beberapa lama memilih snack,obat obatan,minuman, dll akhirnya keduanya kembali ke mobil yang Jay bawa .
" Gimana , seneng ? " ucap Jay melirik pantulan kaca menampilkan Rose yang sedang sibuk meminum susu fullcream miliknya.
" Hehe, seneng banget! Thank you, my lovie." kecupan manis itu mendarat di pipi Jay yang sedang menyetir ke arah jalan pulang.
" Hm, Wellcome babe's. "
Saat sampai di apartemen -keduanya memilih pindah ke apart di karenakan kedua orang tua mereka sedang sibuk- Rose berjalan riang gembira bahkan ia meloncat loncat kecil melupakan kejadian beberapa jam yang lalu saat ia merengek.
Saat hendak duduk di sofa ruang tengah, mendadak bell pintu berdering menandakan ada seseorang di depan pintu apart keduanya.
Jay yang kebetulan baru melepas sepatunya dan mengantinya dengan sandal rumah pun, berjalan membuka pintu dan tertampanglah lelaki dengan perawakan bapak bapak memberikan pesanan makanan miliknya yang ia pesan di aplikasi.
Ketika pintu tertutup, dan Jay berbalik berjalan ke ruang tengah Rose muncul dengan remot tv yang masih di genggaman nya.
" Siapa ?" Tanyanya polos mungkin belum conect.
" Pesenan, nih. " Jay memberikan 2 plastik besar yang mungkin didalam nya berisikan makanan ?
" Ihh demiapa ?! Jayy!!!!" Rose meloncat menaiki tubuh atletis Jay yang untungnya dengan sigap ditahan oleh Jay. Jay sendiri hanya bisa menggelengkan kepala terbiasa menghadapi sikap Chilldish Rosie manisnya.
Masih dengan posisi yang sama, Jay berjalan perlahan menuju sofa ruang tengah dan duduk perlahan. Membiarkan Rose duduk di pangkuannya.
Sunguh, Rosie manisnya yang sangat manja.
____________________
Gue mungkin Hiatus terlalu lama, dikarenakan problem yang gue punya di real life . Mulai dari yang ringan tentang kelulusan, sampai yang berat yaitu kepergian nyokap gue ke rumah Tuhan. Gue cukup drop but it's okay, I'm fine now.
So, I'm sorry guys.
_____________
information : I deleted chapter 11 (the old one) for revision, maybe it will be republished later. and well... let's just say that chapter is a spoiler piece. So, wait!
____________Ok, This book has been revised, and this chapter is special because of a challenge from my best friend to make a chapter with full soft/sweetie parts and use about 95% Indonesian. So, it worked!
® Rosecherryblossoms
KAMU SEDANG MEMBACA
LONGER | Jay X Rosé (On Going)
Fanfiction[ On Going ] Dalam hubungan adik-kakak selalu dihiasi dengan berbagai suka duka. Namun, bagaimana jika dibalik semua duka tersimpan rasa suka? " Terkadang hubungan diantara kita yang bikin gue ragu, kak." - Jayvano " Kita sedarah, Jay." - Rosana ___...