Penguntit

107 22 0
                                    

1 pesan masuk dari Hyunsuk

Junkyu, kau dimana sekarang? Kita harus segera kembali ke asrama.



"Mmm.. Lia, mau ke bawah bersamaku?"

"Duluan saja oppa, aku masih ingin disini"

"Tapi kau tidak boleh disini sendirian"

"Tidakpapa oppa, aku baik-baik saja"

"Tidak Lia, kau harus kembali sekarang"

"Memangnya ada apa oppa?"

"Sebenarnya ada yang ingin kukatakan. Tapi kau tidak perlu khawatir.

"Ada apa?"

"Lia, di gedung ini, ada seseorang yang sedang mengikuti gerak-gerik kita."

"Oppa sedang tidak bercanda kan?"

"Dengar, kau tidak boleh sendirian. Sejak tadi pagi aku melihat seorang paman seperti sedang membuntuti orang2 yang ada di gedung ini."

"Benarkah?"

"Ayo, sudah gelap. Kita harus menyusul teman-teman kita."

"Baik oppa, aku ikut denganmu."


Akhirnya Junkyu dan Lia pun meninggalkan rooftop. Namun sebelum sampai di ruang latihan, tbtb Lia merasa seseorang sedang membuntuti mereka.


"Oppa, aku merasa seseorang sedang mengikuti kita." Lia meraih lengan Junkyu dan menggenggamnya erat.

"Jangan lihat ke belakang Lia, tetap jalan"

"Oppa aku ada ide, bagaimana kalau darisini, kita berpisah, oppa ke lorong yang di sebelah kanan, dan aku ke lorong yang di sebelah kiri. Nanti kita ketemu lagi di ruangan latihan di ujung lorong."

"Aku setuju, kita harus membuat dia kebingungan."

"Baik oppa, sampai ketemu."

Setelah Junkyu dan Lia berpisah jalan, Lia kemudian masuk ke ruangan yang sudah mereka tentukan. Lia mematikan lampu agar tidak ada yang bisa melihat orang di dalam ruangan.

Beberapa saat kemudian, Lia mendengar seseorang mendekati ruangan tempat dimana ia sekarang bersembunyi. Namun kali ini ia mendengar langkah kaki dua orang. Tiba-tiba, kedua orang tersebut masuk ke dalam ruangan, namun ia tidak bisa mengenali wajahnya karena terlalu gelap. Lia kemudian bersembunyi di balik sofa yang ada di ruangan tersebut. Ia hanya bisa mendengar kedua orang itu berbisik dan dari percakapan mereka, ternyata mereka juga sedang dibuntuti.

"Oppa, bagaimana ini, dia daritadi mengikuti kita." Bisik salah satu dari mereka

"Aku yakin dia pasti reporter dispatch, aku sempat melihat tanda pengenalnya."

"Kalau benar, kita dalam masalah oppa."

"Tenang saja, kau tidak perlu khawatir, aku akan mengurusnya."

"Oppa, sepertinya kau harus keluar sekarang, sebelum dia menemukan kita disini."

"Tidak, aku tidak akan meninggalkan mu."

"Besok kau sudah harus pergi, kau tidak bisa lebih lama disini oppa."

"Dahyun-ah, jangan memaksaku meninggalkan mu."

Mendengar nama Dahyun disebut, Lia terkejut karena tidak menyangka bahwa seniornya itu juga sedang kencan secara rahasia di tempat ini.

"Oppa, ini untuk kebaikan kita berdua."

"Apa maksudmu?"

"Aku sudah memikirkan ini sejak lama. Kita memang sebaiknya harus berpisah saja oppa. Aku tidak ingin kau mengorbankan karirmu. Kalau sampai kita ketahuan, karirmu akan hancur karena aku, dan aku tidak mau itu terjadi."

"Dahyun-ah , kau tidak serius kan mengatakan ini?"

" Aku serius oppa, aku mau kita ..."

Namun sebelum wanita itu menyudahi kalimatnya tbtb, pria itu mengecup bibir kekasihnya itu. Ia tidak ingin mendengarkan sepatah kata lagi keluar dari mulut kekasihnya itu. Ia tidak sanggup apabila harus berpisah dengan wanita yang sangat ia cintai.

Lia menyaksikan kejadian itu. Ia tidak menyangka bahwa seniornya Dahyun Twice memiliki kekasih. Dan mereka baru saja........

Pipi Lia berubah memerah, dan dia menutup mata dan telinganya.


"Dahyun, jangan pernah mengatakan itu lagi."

"Tapi oppa.."

"Aku akan mengecup bibirmu lagi, kalau kau mengatakan hal itu." Jimin tertawa melihat wajah kekasihnya yang berubah memerah

"YAA, Oppa.."


Tbtb, ditengah pembicaraan mereka, ponsel Lia kembali berdering. Saat ini Lia sangat panik. Begitu juga dengan Jimin dan Dahyun. Lia buru-buru mematikan ponselnya.

"Ada orang disana?"

"Dahyun, tetap disini." Jimin kemudian mendekati asal suara

"Siapa itu? Atau aku akan lapor polisi." ancam Jimin

Akhirnya, Lia menyalakan menyalakan flashlight ponselnya agar kedua seniornya itu mengenali Lia. Namun ia tak kalah terkejut saat melihat bahwa ia sedang berhadapan dengan Jimin BTS.

"Ha..a.aa.lo Sunbae. Maaf sunbae sudah mengganggu kalian berdua, tapi aku tidak bermaksud menguping percakapan kalian." Lia kemudian menunduk meminta maaf.

"Lia? Apa yang kau lakukan disini?" tanya Dahyun terkejut

"Mmm.. maaf sunbae, sama seperti kalian, aku juga sedang bersembunyi disini."

"Dia mengikutimu juga?

"Iya, seorang paman mengikuti aku dan temanku dan kami janjian bertemu disini."

"Berarti mereka ada beberapa orang."

"Maksud sunbae, penguntitnya lebih dari 1 orang?"

"Benar, saat kami turun dari rooftop, kami berdua diikuti seorang ahjumma berbaju petugas kebersihan."

"Rooftop?" tanya Lia terkejut

"Ahahaha, tidak usah khawatir Lia, rahasia kalian aman."

Mendengar perkataan Dahyun, pipi Lia menjadi memerah, ia kemudian mengingat apa yang terjadi saat di rooftop, saat Junkyu ingin menciumnya yang bermaksud usil.

"Mmm.. itu, mmm.. kami tidak.."

"Sudah, sudah, kau tidak perlu malu-malu begitu. Aigoo, kalian imut sekali." Dahyun kemudian tertawa diikuti Jimin

"Sekarang kita harus menyusun rencana untuk menjebak mereka."

"Ngomong-ngomong, teman mu itu sekarang ada dimana? Bukannya kalian tadi bersama?"


Ditengah-tengah pembicaraan mereka, tbtb ponsel Lia berdering sekali lagi. Panggilan dari Junkyu

"Halo oppa, oppa ada dimana?"

"Maaf Lia, aku harus mengurus mereka sendirian. Kau sembunyi disana ya. "

"Tapi oppa, kau janji kita akan bertemu denganku disini."

"Maaf Lia, aku tidak mau melibatkanmu dengan mereka. Aku akan segera menyelesaikannya. Akan kuhubungi lagi nanti."

Panggilannya kemudian diakhiri.

"Bagaimana?" tanya Jimin pada Lia

"Junkyu oppa pergi sendirian mengikuti penguntit itu. Bagaimana ini, aku takut terjadi sesuatu padanya."

*bersambung

Orange - Junkyu x Lia FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang