"Kita itu seperti ponsel ketika berpisah jauh, kerana kita tau kapan kita hancur."
── Kwon Joohee.🧩
Joohee benar-benar terkejut melihat Elkie berada di ruang makan. Joohee meliriknya, jelas gadis itu sangat gugup; tatapan saudara Joohee seakan menerkamnya hidup-hidup.
Joohee berada di sampingnya, pria beranak sembilan itu menatap Elkie dengan senyuman manisnya. Meskipun senyuman itu bisa melegakannya tapi tidak dengan tatapan dari mereka; anaknya.
Elkie berkerut dahi menatap makanan seperti diasingkan. Dia menoleh ke piring Joohee seperti biasa; roti panggang disapu kacang.
Tatapan Elkie ke piring Joohee menarik perhatian Taecyeon. Pria itu tersenyum lembut, "Kau ingin makan makanan sama dengan kami?"
Elkie terkekeh canggung, lalu memutarkan piring Joohee dan piringnya makannya berisi lebih istimewa. Joohee menatapnya, gadis itu menaikkan alisnya sambil tersenyum, "Roti disapu kacang adalah favoritku."
Semuanya makan tanpa sebarang suara, ditambah itu membuat Elkie merasa canggung setengah mati. Gadis itu pelan-pelan memakan roti kacang.
Sebenarnya dia berbohong agar Joohee tak memakan roti itu lagi, dirinya mengetahui kenapa mereka makan sarapan begini kerana ini adalah makanan favorit ayah mereka.
Joohee meliriknya, dirinya tak makan makanan Elkie, dia memotong setengah lalu berikan padanya. "Kau berbohong."
Semua tertuju pada Elkie. Elkie tertunduk, memainkan jarinya, "Kau tak suka roti kacang? Mengapa kau perlu berbohong?" ujar Nayeon menatap wajah Elkie dengan masam.
"Kerana Joohee alergi kacang." Elkie segera menutup mulutnya dan matanya membola, toleh pelan kearah Joohee. Mendengar nama adiknya disebut, lagi-lagi mereka melihat Joohee menatap Elkie datar.
Joohee beranjak bangkit, menarik lengan Elkie. Elkie mengumpat kesal, andai saja dia tak keceplosan tak akan jadi begini.
Sedangkan hati saudara Joohee dan Taecyeon tercuit mendengarnya ucapan Elkie tadi. Joohee selama ini rela makan roti kacang padahal dia alergi kacang.
Di luar, Joohee menatapnya berbeda, begitu lembut agar Elkie tak takut padanya. "Mian." Joohee mengelus pelan pergelangan tangannya, "Aku terlalu kasar menarikmu."
Elkie tertawa, lalu tangannya mengelus rambutnya, "Gwenchana, yang penting kita ke sekolah dulu."
"Kalja! " Joohee tersenyum memperlihatkan lesung pipinya, Elkie membalas senyumannya lalu memeluk lengannya seperti biasa.
Tanpa mereka berdua sadari, Mina menatap mereka dengan muka kusam, "Dia bahkan suka tersenyum dengan orang asing."
"Itu kerana salah kalian." Mina sontak toleh, laki-laki itu tersenyum mesra padanya, "Anyeong, Noona."
Mina menatapnya datar membuat senyuman pemuda itu luntur. Dia gugup ketika tatapan begitu, dengan cepat dia naik sepeda dan mengayuhnya cepat.
-
"Joohee! " Joohee menoleh pada pemuda itu tersenyum mesra melihatnya, Joohee merasa sedikit risih dengan tatapannya memilih meninggalkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Weak ✔
Fanfiction[ C o m p l e t e d ✔ | 2 0 2 1 ] Dilihat begitu dingin dan cuek, tapi sebenarnya dialah yang paling rapuh dan lemah antara kakak-kakaknya, itulah Kwon Joohee. A Fantiction Of Chou Tzuyu © ayeennella , 2021