Beach Bunny -
Cloud 9 [🎶]
"Love me" Katanya menghadapku.
"Gak bisa" Jawabku lesu.
Dia mengambil rokoknya yang di mulut.
Menghembuskannya, baru menunduk untuk berbisik.
"Whyyyy?"
Aku jalan maju.
Milih menjauh dari Ale.
Diam sejenak,
Cuma kudengar suara meja yang agar berderit: tanda kalau Ale menyandarkan tubuhnya.
Serta hembusan nafas.
"Karena aku gak jago mencintaik orang" Balasku sengaja menambahkan 'k'
Maaf saja nih,
Kata mencintai terlalu lebay bagiku.
Aku lebih suka pakai kata menyayangi, atau menyukai.
Suara Ale ketawa masuk ke telingaku.
"Tapi kakak jago bikin aku terus cinta sama kakak. Berkali-kali malah" Kata dia.
Aku membalikkan badanku,
Disambut wajah Ale yang perlahan berubah nyengir.
Dua alis datar, dua sudut bibir terangkat, deretan gigi nampak.
Kelihatan lucu.
Aku geleng-geleng.
Kemudian pindah jalan ke deket jendela.
Dan seperti biasa, Ale akan mengikutiku.
Awalnya dia diem.
Lalu gak lama,
Dia ndeketin mulutnya ke kaca jendela.
Ngehembusin asap rokok sekaligus nafasnya,
Membuat kaca itu jadi berembun.
Tau gak?
Tangannya dia coret-coret ke kaca, nggambar bentuk hati.
Setelahnya ngelihat aku dengan ekspresi ala mas Dodit.
"Stop it, udah ah. Aku mau balik dulu. Kamar kost kamu bau hi" Kataku tertawa memukul bahunya.
Tapi Ale langsung lari cepet,
Aku bahkan hampir terjungkal saat dia lewat.
KAMU SEDANG MEMBACA
pelukku untuk pelikmu • chaennie
FanfictionSatu Ale, untuk dipeluk Jena. © 2021 SAMUELSAID