HONNE - no song
without you [🎶]
Sepanjang hari aku harus ngeladenin temenku yang minta foto-foto. Dan dia sombongnya minta ampun nyeritain dia udah lulus.
Aku bukan tipe pembenci, enggak.
Buat apasih benci-benci sama orang,
Aku aja takut kalau ada orang yang benci sama aku.
Tapi kalau kesel aku masih bisa.
Dan ini nih, sekarang aku lagi kesel.
"Wedeww gile udah lulus gue"
Iya, manusia ini juga udah bilang gitu sekitar 25 kali sejak tadi.
"Makasih ya Jen foto-fotonya. Eh lo kapan nyusul lulusnya?" Tanya dia nepuk-nepuk punggungku.
Aku senyum: kepaksa.
"Nanti deh, secepatnya" Jawabku.
Dia ngangguk,
Dan buru-buru aku langsung pamitan aja.
Jakarta lagi panas-panasnya.
Gak tau kenapa aku jadi keinget salah satu film china lawas yang pernah aku tonton.
Kalau di dalam film itu, si tokoh utama makan banyak kaleng nanas karena patah hati.
Aku jadi kepikiran,
Apa aku harus makan banyak juga buat ngilangin emosi?
Yah aku heran sendiri dengan pemikiranku, tapi itu tetep aku lakuin.
Jadilah kini aku naik ojek ke warung sate.
Warungnya biasa aja tapi favorit banyak orang.
Ale sering kesini.
Harganya juga gak mahal,
Tapi jadi mahal karena aku beli 35 tusuk!
Seret sudah dompetku.
Dan sudah tertebak,
Aku gak habis. Cuma kuat 20 tusuk, dan itu aja bikin aku rasanya mau meledak.
Kalau dibawa pulang, kayaknya aku udah cukup berurusan dengan sate hari ini.
Gak lagi-lagi deh.
Jadilah,
Kupanggil bala bantuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
pelukku untuk pelikmu • chaennie
FanfictionSatu Ale, untuk dipeluk Jena. © 2021 SAMUELSAID