The Flying Pickets -
Only You [🎶]
Si Darling ada disini. Ngganggu aku yang sibuk ngetik sesuatu.
"Halo? Oh iya, Jena? Iya iya ini ada bentar"
Diarahin buah pisang di tangannya ke telingaku.
Aku muter bola mata, menjawab dengan malas,
"Orangnya udah mati!"
Dia ketawa-ketiwi.
Kupukul pelan pahanya.
"Ih Ale, kamu tuh dari tadi ngganggu aku mulu. Aku lagi ngetik lho iniii" Kesalku.
Ale cuma mencebikkan bibir kemudian berdiri.
Buat apa berdiri? Buat nendang aku.
"Kakak malah ngetik cerita gak jelas, harusnya kakak ngetik revisi tuhh" Kata dia.
Ketahuan deh he he.
"Biarin, udah ah. Diem!" Kataku meletakkan telunjuk di bibir.
Si Darling duduk kembali,
Menyalakan rokok.
"Kalau mau ngerokok di luar" Bilangku tanpa lihat dia.
"Tapi kan saya maunya di deket kakak"
"Ya jangan nyebat kalau gitu"
Disandarkan kepala Ale ke bahuku.
Lalu dia cemberut sambil ngusek-ngusek gak jelas.
Karena aku gak nanggepin dia, Ale akhirnya insaf.
"Gak boleh ngerokok, tapi ada asbak disini" Gumam Ale.
Kuberantakin rambutnya dengan kesal.
"Itukan kamu yang naruh disini duluuu"
Nyengir dia garuk-garuk pipi.
"Oh iya"
Aku diem memilih lanjut sibuk sendiri.
Sedang Ale nyanyi-nyanyi di deket kupingku.
Memancing emosi memang hobinya.
"Berhenti gak?" Ujarku melototin Ale.
Dia nggulum bibir terus tiba-tiba langsung meragain gaya patung dan gak gerak.
Kutampar lengan dia.
"Bukan badannya! Mulutnya!'
Kepalanya gerak naik turun.
Ale selalu begitu,
Jika aku tidak mau menemaninya mengobrol atau sekedar bermain, dia akan menggangguku. Seperti minta perhatian.
KAMU SEDANG MEMBACA
pelukku untuk pelikmu • chaennie
Fiksi PenggemarSatu Ale, untuk dipeluk Jena. © 2021 SAMUELSAID