Apa harus dengan kehilangan dulu
, baru kalian tau
Seberapa berarti orang itu bagi kalian,?*******
Waktu terus berjalan. Hari berganti hari ,begitu seterus nya.
Ini minggu kedua Acha mengalami koma.Masalah ia dan Dara juga sudah di klarifikasi oleh Dara sendiri. Banyak dari mereka yang menyesal karena sudah menuduh Acha. Ada juga yang biasa-biasa saja, bahkan terkesan bodo amat.
Ruang rawat inap Acha selalu rame oleh keluarga, ataupun teman-teman nya.
Mereka semua selalu menanti kesadaran Acha. Apalagi abang dan teman abang nya, mereka juga ikut menyesal sudah menuduh Acha yang bukan-bukan.
Sore ini hanya ada pihak keluarga saja yang menemani.
Mereka semua terus memanjatkan Doa, memohon kepada yang maha kuasa suapaya Acha cepat sadar.Sedangkan di alam mimpi Acha...
" Siapa kamu,? Apakah ini bidadari surga,? Tapi... Kenapa kamu tidak memakai hijab? " Tanya seorang gadis, yaitu Selsa.
" Hai Selsa, aku Acha. Aku bukan bidadari surga yang seperti kamu bilang. " Balas gadis itu, yang tak lain Acha sendiri.
Selsa menjadi bingung, " Apa hubungan nya aku dengan kamu? Kenapa kita bisa ada di tempat seperti ini,? "
Acha tersenyum, " Kamu pasti ingat apa yang terjadi padamu bukan,? "
" Iya aku ingat, aku sudah meninggal karena nabrak anjing.! "
Acha terkekeh, " Kasian nabrak anjing, yang estetik dikit napa,? "
Selsa mendengus, " Dikira enak apa nabrak anjing. " Ucap nya ketus.
" Kita ini dimana sih, aku mau balik, "
" Kamu mau balik? " Tanya Acha lekat.
Selsa menganggukan kepala nya mantap. " Iya aku mau balik.!! "
" Tapi, bukan kah disini lebih enak,? "
" Iya sih enak, di sini sunyi, sepi, dan juga tenang"
" Kalo kamu beneran mau balik, jangan heran jika kamu menemukan keanehan pada dirimu dan orang sekitar mu,! "
" Keanehan? Keanehan apa maksud nya,? "
" Aku tidak bisa menjelaskan terlalu banyak, jika kamu sadar, tolong sampaikan maaf ku, dan juga aku mohon padamu , tolong rubah pandangan orang-orang terhadap ku, "
" Sumpah, aku ga ngerti. "
" Kamu tenang saja, sekarang tutup telinga mu, tenangkan hati dan jiwa mu, dengarkan lah suara orang yang memanggil mu. "
Selsa menuruti ucapan Acha. Ia dapat mendengar suara tangisan Bunda Acha. Tapi yang dia herankan kenapa mereka terus menyebut Acha, sedangkan ia bernama Selsa.
*
" Hai anak Bunda. Nyenyak banget sih tidur nya, mimpiin apa coba,? Bangun yuk, Bunda sama yang lain nungguin nih, " Ucap Bunda Acha yang duduk di kursi sebelah brankar Acha.
Citra memegang telapak tangan Acha yang terasa dingin itu, ia mencium menggenggam bahkan menempelkan ke pipi nya sendiri. " Cantik banget sih anak bunda, masih mau tidur yaa Acha nya? Jangan tidur di sini dong Acha. Acha bangun dulu, terus lanjut tidur di rumah dehh.. " Ucap nya lagi. Namun tetap saja tidak ada jawaban dari Acha. Yang terdengar hanya suara detak jantung Acha.
Adit, abang pertama Acha, tidak sanggup melihat keadaan sang bunda yang jauh dari kata baik.
Kantong mata yang menghitam. Wajah yang tidak terawat seperti biasa nya. Dan juga air mata yang selalu turun ketika bunda nya mulai berbicara sama Acha.
" Makan dulu yuk bun, takut nya bunda sakit, " Ucap Adit mencoba membujuk Citra.
Citra menggelengkan kepala nya lemah, " Bunda ga mau makan sebelum Acha bangun bang. "
" Justru itu, bunda makan dulu biar ga sakit dan bisa jagain Acha terus.. Kalo bunda sakit gimana,? "
Citra tidak memperdulikan ucapan Adit. Mata nya terlalu fokus melihat wajah Acha. " Acha mau sup iga,? Nanti Bunda masakin ya sayang. Sekarang anak gadis Bunda harus bangun dulu,? "
Giliran Agung yang mendekat ke arah Citra, " Bunn.. Acha anak kita itu kuat, kamu tidak lupa kan? Kalo anak kita itu seorang pembully handal"
Citra terkekeh miris, " Andai aku ga sibuk berkerja mass.. Mungkin Acha kita ga akan menjadi pembully. Andai kita selalu melimpahkan kasih sayang sama Acha, mungkin Acha ga bakal jadi gadis pemberontak. Aku orang tua yang burukkk.....Hiksssss.... "
Agung tidak kuat melihat kedua gadis yang sangat ia sayangi jatuh lemah seperti ini. " Berdoa Bun.. Semoga aja Acha bisa denger Doa kit..... "
" Ayah, jari Acha bergerak" Suara dari Dirga menyadarkan mereka semua. Bahkan Agung tidak bisa melanjutkan ucapan nya lagi.
Mereka memencet bel yang ada di sebelah brankar Acha.
Tidak lama, masuklah Dokter Andi dan juga satu suster.
Dokter Andi mulai memeriksa keadaan Acha." Ini mukjizat yang sangat hebat. Acha kami nyatakan sudah berhasil melewati masa koma nya. Dan sekarang bahkan keadaan nya baik-baik saja. Hanya luka dikit lagi yang belum mengering. Tinggal menunggu Acha untuk sad...." Ucapan Dokter Andi terpotong, dengan terbuka nya mata indah nan lentik itu.
" Sakittttt...... " Lirih Acha memegang kepala nya yang terasa berdenyut.
Citra senang bukan main. Akhirnya, yang ia harapkan terkabul juga. " Acha... Mana yang sakit nak,? "
" Biar kami periksa lagi nyonya, "
Dokter Andi kembali memeriksa Acha." Nona Acha sudah tidak apa-apa. Sakit di kepala nya di karenakan ia yang sudah terlalu lama menutup mata. "
" Baik Dokter, terimakasih. "
" Kalo begitu, saya permisi dulu nyonya, tuan, "
Dokter Andi, pergi meninggalkan ruangan Acha.Sepeninggalan Dokter Andi, Citra kembali mendekati Acha. Ia mengusap rambut Acha dengan sayang.
" Syukurlah sayang, akhirnya kamu bangun juga. "
Selsa diam, dia tidak tau harus merespon apa. Lagian juga, kenapa ibu ini memanggil nya Acha , bukankah nama nya adalah Selsa?
" Acha.. Kamu kenapa diam aja sayang, " Tanya Citra cemas, mereka semua mendekat ke arah Acha.
" Acha.. Apa yang sakit nak,? " Tanya Agung ikut mencoba berbicara.
Selsa kembali memegang kepala nya yang terasa berdenyut, " Acha..? Acha siapa,? Dan kalian ini, kalian siapa,? " Tanya Selsa dengan hati-hati.
Citra kembali menangis histeris, " Maasss... Kenapa Acha tidak ingat sama kita,? "
Agung mencoba menenangkan Citra, " Tunggu dulu Bun... Kalian dengar sendiri kan apa yang dokter Andi bilang tadi,?
" Aku dimana,? Acha siapa. ?" Tanya Acha kembali, dan pertanyaan nya hanya di jawab dengan muka kesedihan.
Kepala Acha tiba-tiba pusing seperti ada yang menusuk-nusuk. Tidak kuat menahan lagi, akhirnya Acha jatuh pingsan.
Semua orang kembali terpekik histeris.. Dan menangis.
*******
Kalo penasaran kelanjutan nya,
Silahkan komen next yaaa gaesss...
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not ACHA
General Fiction********* " Gue bingung, gue harus sedih atau bahagia. " - Selsa Ayuza. " Mungkin ini yang di maksud dengan karma. " - Natasya Khaliza Wardana. ** Konflik ga banyak. Jadi, kalian baca nya bisa enjoy. Selamat menikmati. Cobain kuyy. Start : 16...