Bian Bus

2K 222 23
                                    

Acha duduk selonjoran dengan satu toples keripik kentang dipangkuannya. Ia asik menonton Ikatan Cinta tanpa memperdulikan keadaan sekitar.

"Acha udah makan?"Tanya Al, yang baru saja datang dari arah dapur dengan secangkir kopi.

"Udah, bang. Abang sendiri?"

"Udah. Makan diwarung tadi. "

"Makan apa?"

"Nasi padang."

"Kenapa engga bawain, Acha?"

"Abang engga tau kalau Acha mau nasi padang juga."

Al menyandarkan kepalanya pada bahu Acha seraya memejamkan mata. "Abang, kalau cape langsung istirahat ke kamar aja,"Perintah Acha.

Al membalas dengan gumaman."Banyak banget ya, tugasnya?"Tanya Acha.

"Bukan lagi, dek."

"Tapi, aku engga sebanyak abang tugasnya."

Al menyentil kening Acha pelan,"Kamu baru masuk, Cha. Sedangkan abang, udah semester tiga_.Waktu abang pertama kali kuliah juga santai seperti kamu."

"Aku jadi takut kuliah jadinya, "Ucap Acha seraya bergidik ngeri.

Al malah terkekeh, "Jangan berhenti ditengah, nanti ketabrak,"Ucapnya sebelum pergi beranjak menuju kamar.

*

Paginya, Acha berangkat kuliah menggunakan bus. Bukan tidak ada yang melarang, El bahkan merajuk karena Acha yang lebih memilih naik bus, dari pada berangkat bersamanya.

Acha duduk disebelah kaca yang memperlihatkan jalan yang basah karena baru saja diguyur hujan.

Udara sejuk masuk melewati celah-celah kaca yang sedikit terbuka. Seketika Acha merasa dingin, dengan terus menyunggingkan senyuman.

"Boleh saya duduk disini?"Mendengar itu, kepala Acha spontan mendongak. Ia menganggukan kepalanya seraya mempersilahkan seorang laki-laki yang sepantaran dengan abangnya, untuk duduk disebelahnya.

Laki-laki itu tersenyum, dan segera duduk disebelah Acha.

Acha kembali fokus dengan pemandangan diluar jendela. Dan itu semua, membuat laki-laki yang duduk disebelahnya tertarik.

"Mau kemana?"Panggil saja dia Bian.

"Saya?"Tanya Acha balik.

"Iya, kamu."

"Ohh. Saya mau pergi ke kampus, kak,"Jawab Acha berusaha sesopan mungkin.

Bian mengangguk tanda mengerti, "Baru semester berapa?"

"Satu."

Setelah itu, tidak ada lagi percakapan antara Acha dan Bian.

Bus berhenti tepat didepan halte ke sepuluh dekat kampus, Acha.

"Bisa tolong berdiri sebentar, kak. Saya mau keluar,"Ucap Acha pada Bian.

Bian segera berdiri dari duduknya, dan mempersilahkan Acha untuk keluar.

"Semoga bisa bertemu lagi,"Kata Bian tersenyum manis pada Acha.

Acha menghela nafas setelah turun dari bus, ia merasa sedikit tidak nyaman duduk bersebelahan dengan Bian.

I'm Not ACHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang