Dihari yang cerah ini rasanya aku benar-benar bahagia karena hasil dari ujian olimpiade sains ku telah diumumkan dan ternyata aku masih mendapat juara,ya walaupun juara 3 tapi itu sudah lebih dari cukup bagiku,setelah kembali dari kantor sambil memegang piagam yang diberikan pihak sekolah atas kerja kerasku, disepanjang jalan menuju kelas aku diberi banyak ucapan selamat.dan kebetulan aku melewati kelas Dirga.
Dia terlihat sedang berdiri di depan pintu kelasnya sambil menatap lurus ke arah depan, tapi saat mulai dekat dengan kelasnya mata kita tidak sengaja beradu pandang,aku langsung refleks tersenyum ke arahnya,tapi dia malah membuang muka dan masuk ke dalam kelasnya.aku sendiri malah tidak peduli,senyum ku malah tidak luntur,karena di pikiran ku hanya bayangan betapa bahagianya orang tua ku mengetahui apa yang aku peroleh. ^-^
Waktu terus berjalan,bahkan sekarang aku sudah menginjak kelas 3 yang dimana, sebentar lagi aku akan lulus.tapi uniknya di tahun ini lah aku lebih dekat dengan Dirga.
Pada saat itu temanku tiba-tiba bertanya padaku.
"Senja"
"Hmm?"
"Kalau misalnya ada cowok yang nembak kamu,kamu terima enggak?"
"Enggak"jawabku dengan tegas dan tanpa pikir panjang.temanku yang mendengar itu malah terkejut dan berujung dia malah protes.
"Tapi kan kamu enggak pernah pacaran seumur hidup,coba aja sekali - kali"
"Enggak mau!"
"Kenapa?"
"Enggak minat,udah sana main diluar,aku mau lanjut tidur"
Satu Minggu kemudian temanku mulai memberitahu kan alasannya mengapa dia bertanya soal itu padaku,ternyata ia disuruh oleh salah satu teman Dirga untuk menanyakan apakah aku akan mau jika diajak berpacaran.
Aku yang mendengar hal tersebut langsung terkejut,karena tiba-tiba ada rasa bersalah dihatiku.Sepulang sekolah aku langsung mengirim pesan melalui medsos ke Dirga.
D_RGA
Dirga?"
"Iya knp?
Lagi sibuk enggak"
"Enggak kok
Syukurlah kalau gitu"
Mau main tebak-tebakan enggak?""Boleh deh
Kalau kalah"
turutin kemauan yg menang ya"
Deal?""Deal
Sebutkan sepuluh jenis buah"
dalam 5 huruf"Eh emang ada?
Ada"
"Nyerah deh
Cepet banget nyerah nya"
"Namanya enggak tau
"mau gimana lagi
"Y udh mending nyerahHmm iya2"
Ya udah aku kasih tau""Apa?
Rujak"
"Eh mana bisa begitu 🙂
Bisa Dirga"
😗Pokoknya kamu kalah""Ya udah kamu mau apa?
Nah itu dia"
Aku juga enggak tau"
Hehe""Yang bener?
Iya.."
Besok aja deh aku pikirin mau apa"
Aku mau off dulu ya"
See u""See u too
Esoknya sudah kuputuskan apa yang aku minta jadi ketika pulang sekolah aku langsung menemui nya.
"Dirga!" Kata ku sambil berlari kecil menuju dirinya.
"Kenapa?tanya Dirga yang nampak heran dan terkejut,karena walaupun sudah saling kenal kita berdua malah jarang berbincang di kehidupan nyata :).
"Mau nagih kamu" ucapku sambil tersenyum ^-^
"Kamu mau minta apa?"
"Aku minta kamu jadi sahabat ku"kataku seraya mengulurkan tangan.
"Iya"terdengar singkat,tapi aku bisa melihat betapa ia bahagia pada saat itu,dan hal tersebut membuatku sedikit lega,karena rasa bersalah yang menghinggapi hatiku mulai terkikis perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRGANTARA
Teen FictionKetika langit dan senja tak bisa bersatu disitulah mendung datang.