Pada saat itu di pagi hari,aku sedang asik berbincang dengan mamaku,dan saat itu mamaku menyuruh ku untuk mengecek kalender karena beliau mau menentukan jadwal untuk berkunjung ke rumah nenekku
Dan saat jariku mulai menulusuri setiap angka yang ada di kalender,aku langsung terdiam ketika jari ku menunjuk tepat di tanggal 28,aku yang baru sadar jika itu adalah hari dimana Dirga akan bertambah usia.
Aku benar-benar senang dan bahkan aku langsung mengutarakan rencana yang aku buat kepada mamaku,dan syukurnya beliau menyetujui dan bahkan akan membantu ku.
Pada sore harinya mamaku berkata beliau ingin keluar rumah untuk membelikan baju ayahku,aku yang mendengar itu langsung memohon untuk bisa ikut bersamanya.
Sesampainya di Distro aku dan mamaku malah berpencar,beliau yang sedang sibuk mencari pakaian yang cocok untuk ayahku,aku yang juga sibuk mencari sesuatu yang cocok untuk dijadikan hadiah.
"Ma pilih warna merah atau hitam"tanyaku seraya menunjukkan 2 jaket yang memiliki model sama namun berbeda warna.
"Hitam keliatan bagus sih,tapi yang merah juga bagus,duh mama jadi ikutan bingung"kata mamaku seraya meneliti kedua barang tersebut.
"Ya udah pilih merah aja gimana,soalnya disini yang merah cuman ada satu"usul ku kepada mama.
Beliau yang mendengar usul ku langsung setuju,dan kita langsung menuju kasir.
Sesampainya dirumah,aku benar-benar tidak sabar untuk membungkus hadiah tersebut tapi bodohnya,aku lupa akan satu hal pada saat itu.kalau tidak salah aku mengucapkan ulang tahun kepadanya ditanggal yang salah, padahal aku merasa aku sudah benar melihat tanggal ulang tahunnya.
*Maafkan aku Dirga :')
Syukurlah dia tidak mempermasalahkan hal tersebut,tapi tetap saja aku rasanya ingin lari kehutan Amazon saja jika mengingat kebodohan ku itu.
Jadi saat suatu malam aku memberikan pesan kepada nya apakah kita bisa bertemu,karena ada yang ingin aku berikan kepada nya,dan untungnya dia mengiyakan permintaan ku.
Dimalam yang sudah ditentukan aku dan Dirga menuju kafe,kita berdua sempat berbincang sebentar dan tak lama aku langsung memberikan bungkusan hadiah kepada nya.
"Ini apaan?" Tanya Dirga seraya menekan nekan hadiah yang aku berikan,ya ampun aku gemas melihat tingkahnya.
"Enggak tau,pokoknya buka aja ntar dirumah"kata ku sembari menatap dia yang sedang mengangguk kan kepala nya.
waktu mulai berjalan dengan cepat sehingga malam ini aku dan dirinya harus berpisah lagi.
ILYA
"/Stiker ❤️
Iya kenapa?"
"Kangen
Wah tumben"
Btw Enggak bogan?""Enggak
Kenapa?"
"Soalnya lagi enggak
DirumahEh sekarang lagi dimana?"
"Di pantai
Wah Enggak"
ngajak-ngajak :')"Kalau aku naik motor
Aja,aku bakal ngajak
Kamu kok.Lagi jalan bareng"
keluarga ya"Iya
Wah seru enggak?"
"Enggak juga,lebih seru
kalau kamu ada disiniAku yang mendapat pesan tersebut hanya bisa menahan rasa senang,
"ya ampun manusia ini kalau lagi ngetik kenapa bisa manis banget sih"batinku seraya menutup wajah dengan bantal karena malu.
Dan setelah aku dan dirinya mulai bertukar cerita,tak terasa ia harus off dan aku yang mendapat pesan seperti itu langsung mengiyakan dan kita seperti biasa akan mengucapkan see u dan ILYA satu sama lain.
Sebenarnya hal kecil yang Dirga lakukan ini mampu membuat hatiku bahagia,dia hanya mengabari ku dan berterus terang tentang apa yang ia lakukan sebenarnya saat itu,sudah lebih dari cukup untuk membuatku memberikan rasa percaya padanya.
hei dirga aku suka kamu yang berterus terang ^-^
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRGANTARA
Ficção AdolescenteKetika langit dan senja tak bisa bersatu disitulah mendung datang.