^ Happy reading ^
• Sebelum baca rate & vote dulu ya •
"Gue bantuin sini."
Jian membaringkan tubuh Lia di sofa. Dirinya menindih tubuh Lia. Membuat jantung Lia berdetak tak karuan.
Jian mencium bibir Lia sekilas. Kemudian, Jian menyingkap baju Lia ke atas. Membuat Cici terlihat begitu menggoda Jian.
Jian segera menyantap Cici. Meremasnya pelan dan menjilatnya main-main. Membuat Lia kegelian menahan rasa panas dari lidah Jian yang menjilati Cicinya.
"Engh... Jianh... Janh... Ah..."
Jian menyedot air yang keluar dari gunung kembar Lia. Mencium dan melumat kedua nipplenya. Lia yang merasa keenakan akan sentuhan Jian tanpa sadar meremas rambut Jian dan menenkankan kepala Jian di dadanya. Membuat Jian semakin tenggelam dan leluasa memainkan Cici Lia.
Jian menyudahi aksinya menyedot Cici. Dirinya membuka resleting rok Lia. Dengan cepat Lia menahan tangan Jian.
"Jangan!"
Jian menelan ludah. Tidak kuat menahan ngilu pada juniornya yang sudah berdiri sejak tadi.
"Gesek doang Lia. Please..."
Jian memohon pada Lia dengan wajah yang sudah sangat sayu. Menahan nafsu birahi yang memasuki dirinya.
Lia tak tega melihat Jian yang memejamkan matanya menunggu jawaban Lia. Sungguh, wajah Jian sangat seksi saat memejamkan matanya. Mulutnya juga terbuka seperti meringis ngilu.
"Janji ya Jian jangan rusak aku."
Jian membuka matanya dan segera mengangguk cepat. Dirinya segera membuka rok Lia. Jian meniup lubang surgawi Lia dari luar cdnya.
Membuat Lia harus memejamkan matanya karena merasakan kenikmatan. Jian menarik cd Lia dengan giginya. Tangannya mengelus kedua paha dalam Lia.
Jian menelan ludah saat melihat milik Lia. Sunggu milik Lia sangat indah. Warnanya yang merah dan tampak berkedut. Sudah sangat basah. Lia yang merasa jika tidak ada gerakan dari Jianpun membuka matanya.
"Ada apa Jian?"
"Punya lo merah banget. Dan lo udah basah banget."😏
Lia menutup wajahnya malu.
Perlahan Jian menarik tangan Lia yang menutupi wajah cantiknya. Jian mulai mendekatkan wajahnya dengan milik Lia.
Jian mencium milik Lia dan menjilat main-main. Jian juga menghisap biji kecil Lia yang sudah membengkak. Jain menusuk-nusuk lubang Lia menggunakan Lidahnya.
"Akhh..."
Lia menekan kepala Jian. Membuat Jian lebih dalam menjilat dan melumat area intim Lia.
"Sebut namaku Lia."
Jian menghentikan permainannya. Membuat Lia sedikit kecewa. Lia memang menikmati setiap pergerakan Jian.
"Memintalah Lia."
Lia mendorong tubuh Jian. Membakikkan keadaan. Kini, Jian berada di bawah Lia. Lia mencium dada bidang Jian. Menurun hingga ke perut Jian.
"Argh... Udah berani lo?"
Jian mendorong tubuh Lia agar Lia berada di bawahnya. Jian mencium bibir Lia. Melumatnya dan melilit lidah Lia. Jian juga menggesek-gesekkan juniornya di vagina Lia.
Membuat Lia tak sabar menahan rasa panas yang menjalar di tubuhnya.
"Jianh... Mash... Masukh... Ah... Masukinh..."
Jian menggeleng tanda tidak setuju. Jian tidak mau merusak Lia. Terlihat raut wajah kecewa Lia.
"Gue kocokin aja ya? Gue gak mau rusak lo Lia."
Lia mengangguk. Dirinya pasrah. Lia ingin kenikmatan yang lebih dan lebih. Jian mengelus vagina Lia.
"Duduk sini..."
Jian duduk di atas sofa. Jian menepuk pahanya seolah mengisyaratkan Lia untuk duduk di atas pangkuannya. Dengan ragu, Lia duduk di atas paha Jian. Membelakangi Jian.
Lis merasa ada sesuatu yang mengganjal. Jian yang memang sudah tegang segera memeluk perut rata Lia. Jari tengah Jian berhasil masuk ke dalam miss v Lia.
"Engh... Cepath... Jianh..."
Jian tidak puas dengan hal itu. Dia menggesekkan juniornya. Membuatnya megerang nikmat.
Jian menambah dua jari ke dalam mis v Lia. Menambah kecepatan dalam mengobok lubang surgawi Lia.
"Ah... Jian... Akh... Akuh mau keluarh..."
Jian semakin menambah kecepatannya. Jian merasa mis v Lia mulai berkedut kencang. Menandakan jika Lia akan sampai pada klimaks.
"Akh... Jian..."
Crot...
Crot...
Crot...
Lia keluar. Dengan cepat Jian mendudukkan Lia di sofa. Lia masih lemas. Menikmati sisa pelepasannya.
Jian membuka lebar kaki Lia. Jian segera menjilati cairan yang keluar dari lubang Lia.
"Engh..."
"Lia... Giliran gue."
Jian menarik tangan Lia. Membawa Lia berdiri di depan sebuah cermin besar yang ada di dekat sofa.
Lia menghadap cermin itu. Membuat dirinya malu bukan main.
"Rapetin paha kamu Lia."
Lia dengan cepat merapatkan pahanya. Dirinya merasakan junior Jian yang ingin menerobos paha rapatnya dari belakang.
Lia yang merasa Jian mendekapnya segera berpegangan pada cermin yang ada di depannya. Jian mulai memaju mundurkan junior miliknya.
"Angh... Sem... Sempith... Akh..."
Jian menggeram menahan ngilu pada junior miliknya. Lia hanya menatap wajah Jian yang keenakan. Sungguh, Jian yang menengadahkan kepalanya sambil mengerang membuat Lia kembali terangsang.
Jian juga meremas payudara Lia. Jian menambah kecepatannya hingga akhirnya ia merasa juniornya mulai mengembang dan berdenyut.
"Engh..."
Crot...
Crot...
Crot...
Cairan Jian melaju membasai cermin yang ada di depan Lia. Tanpa Jian sadari, Lia tengah mengocok miliknya.
Crot...
Crot...
Crot...
"Akh... Enakh..."
Lia memejamkan matanya menikmati pelepasan keduanya. Sementara Jian, dirinya melihat Lia yang tengah menikmati sisa-sisa pelepasannya.
^ Thank you for reading ^
• Sorry for typo •
KAMU SEDANG MEMBACA
my boyfriend is a pervert
RomanceJian cowok mesum yang satu kampus dan satu kelas dengan Alisya. Cewek cantik yang biasa di panggil Lia. Jian dan Alisya sudah sahabatan lama. Dan mereka sudah kenal satu sama lain. Namun, siapa sangka ternyata mereka berdua di jodohkan? Dan tentuh i...