^ Happy reading ^
• I hope you like this chapter •
LET'S START!!
...
...🌼🌼🌼
"Jian, kamu gak mau pulang?"
Lia dan Jian tengah berbaring di kasur kamar Lia. Mereka berdua merasa sedikit lelah.
"Jian..."
"Em?"
"Kamu gak mau pulang?"
"Ngusir gue lo?"
"Bukan gitu, tapi kan daritadi kita cuma tiduran"
"Terus maksud lo, lo mau lanjutin permainan tadi?"
"Ha? Gak! Gak gitu!"
Lia mendadak kikuk mendengar perkataan Jian. Lia mengerti jelas maksud perkataan Jian.
"Alah bilang aja lo ketagihan kan?"
"Dih, mana ada."
"Yaudah, gue cek kalo gitu."
Jian bangun dari tidurnya dan memegang Cici tanpa aba-aba. Membuat Lia kaget dan spontan mendesah.
"Ahh..."
"Tuhkan apa gue bilang haha."
"Jian!"
Jian menyunggingkan senyum miringnya. Dengan pasti, dirinya menindih tubuh Lia. Membuat Lia memalingkan wajahnya.
Jian mulai menjalankan aksinya. Tangannya bergerak membuka kancing baju Lia. Dengan cepat Lia menghentikan pergerakan tangan Jian.
"Kenapa?"
"Aku gak mau! Capek!" -Bantahku.
"Serius?"
Jian kembali bertanya sambil menghembuskan nafasnya di telingaku. Dia sangat ahli membuatku tidak bisa menolak keinginannya.
Dengan pasrah aku mengalah. Membiarkan jian meraba setiap lekuk tubuhku. Tanpa kusadari, ternyata bajuku sudah tertanggal.
"Ah..."
Jian menyesapi payudaraku. Sunggu itu sangat nikmat. Rasa panas dari dalam mulutnya membuatku melayang.
Jian semakin liar. Tangannya mulai menyusuri paha dalam ku. Mengelus dan merabanya hingga membuatku merasa merinding. Kini, jarinya bergerak lembut menyentuh biji mungilku.
Ku lihat Jian tengah menyunggingkan senyum jahatnya. Perlahan tangannya mulai mengelus kemaluan ku. Mencoba memasukkan jarinya ke dalam lubangku.
"Engg..."
Jian membuka selangkangan ku. Menyelipkan kepalanya di sana. Jian mulai menjilati setiap sudut kemaluan ku. Menyesapnya. Mengocoknya hingga gelombang kenikmatan menyerang seluruh tubuhku.
"Arggg, ah... Jihh... An... Jianh..."
Slurp... Slurpp...
Jian menjilati cairan panas yang keluar dari kemaluanku tanpa rasa jijik. Tubuh ku menggelinjang geli merasakan lidah hangatnya mengusap lembut kemaluanku.
Setelah cukup puas bermain dibawah sana, Jian kembali menindihku. Menatap mataku dengan tatapan laparnya. Membuatku memalingkan muka.
Jian tampak memamerkan smirknya. Jian mencium rahang ku. Turun mencium leherku. Dia menjilat lembut telingaku. Menggigitnya. Hingga deruan nafasnya terdengar begitu panas dan seksi.
"Puaskan adikku sayanghh"
Aku bergidik ngeri mendengar suara Jian yang begitu berat dan serak. Ku tatap mata sayunya yang sedang menahan hasrat itu.
Jian merangkak ke atasku. Mengangkangi kepalaku. Membuat juniornya terpampang jelas di wajahku. Jian memajukan juniornya membuatku mau tak mau harus membuka mulutku.
Perlahan, Jian mulai memaju mundurkan juniornya di mulutku. Terasa sesak dan hampir membuatku tersedak. Bagaimana bisa junior sebesar dan sepanjang itu bisa masuk ke dalam mulutku.
"Enggh..."
"Semphh... Ahh..."
"Janghh... Ah... Jangan kenain gigi lo Liahh..."
"Arghh, shitt... Ah..."
Jian mempercepatl gerakan maju mundurnya. Membuatku hampir mati menahan benda tumpul yang mengisi seluruh mulutku. Ku rasa junior Jian mulai berkedut. Hingga akhirnya Jian sampai di pelepasannya.
"Arghh..."
Crot...
Crot...
Crot...
Jian ambruk di samping tubuhku. Sedangkan aku? Tentu saja aku berusaha menelan cairan yang di tembakkan Jian. Sungguh sangat asin dan panas. Aku tidak sanggup menelan semua cairan itu.
🌼🌼🌼
...
...^ Thank you for reading ^
• Sorry for typo •
KAMU SEDANG MEMBACA
my boyfriend is a pervert
Roman d'amourJian cowok mesum yang satu kampus dan satu kelas dengan Alisya. Cewek cantik yang biasa di panggil Lia. Jian dan Alisya sudah sahabatan lama. Dan mereka sudah kenal satu sama lain. Namun, siapa sangka ternyata mereka berdua di jodohkan? Dan tentuh i...