^ Happy reading ^
• Sebelum baca rate & vote dulu ya •
Jian dan Lia sudah sampai di kamar mandi. Karena masih pagi, jadi kamar mandi masih sepi.
"Ini lo kenapa dah Lia? Gak biasanya lo kayak gini."
"Ah..."
Gleg!
Jian meneguk air liurnya mendengar desahan yang keluar dari mulut Lia.
"Li-lia...?"
"Ini gara-gara si Fita. Awsh..."
"Ha? Fita? Gimana maksud lo?"
"Ah bacot! Entar gue ceritain. Mending sekarang lo bantuin gue. Sedotin nih air susu gue."
Lia membuang harga dirinya jauh-jauh. Persetan dengan tanggapan Jian. Dirinya tidak tahan menahan sakit akibat air susu yang ada di buah dadanya.
Gleg!
Lagi-lagi Jian menelan ludahnya. Dirinya memang mesum. Tapi, Jian sadar dia tidak pernah berbuat sejauh itu terhadap Lia.
"Li... Lo serius?"
Lia mengangguk mantap. Dirinya tidak tahan lagi menahan rasa sakit itu. Ya, itu adalah akibat dari truth or darenya bersama Fita. Yang mengharuskannya meminum obat perangsang ASI bagi wanita.
"Tapi, gue..."
"Jian plis... Gue gak tahan lagi..."
Jian tidak tega melihat wajah Lia yang sudah pucat menahan sakit. Ia segera menarik tangan Lia untuk masuk ke dalam kamar mandi.
Jian mendudukkan Lia di atas kloset dan mengunci pintu rapat-rapat. Jian juga merobek baju tipis Lia.
Kini, Jian mulai memegang kedua gunung kembar Lia. Jian menjilat nipple Lia perlahan-lahan sambil mendongakkan kepalanya melihat ekspresi Lia yang tengah keenakan.
"Engh... Jianh..." Desah Lia.
"Hm? Apa Lia?"
"Isephh... Ah... Jianh..."
Jian tidak menghiraukan perintah Lia. Dirinya asik menjilat nipple milik Lia. Membuat Lia kelimpungan menahan geli akibat ulah Jian.
Perlahan, tangan kanan Jian meremas payudara kanan Lia. Dan payudara kiri? Tentu saja Jian sedang menyesapnya. Melumatnya dan menghisapnya seperti anak kecil yang tengah menyusu pada ibunya.
"Angh... Ah... Ash..."
Desahan Lia teru saja keluar. Membuat Jian frustasi menahan hasratnya. Diam-diam adik kecil Jian tengah memberontak. Mendorong celananya dan membuat celananya Jian menggembung.
Jian berganti menghisap payudara kanan Lia. Seolah sedang melayang Lia bahkan tidak tau jika tangan Jian sudah menggerayangi tubuhnya.
Setelah merasa jika payudaranya tidak sakit lagi, Lia tersadar dan menghentikan tangan Jian yang asik menggerayangi gunung kembarnya.
"Erghmm... Kenapa Lia?" Tanya Jian dengan suara serak dan berat menahan nafsu birahi yang menghampirinya.
"Udah gak sakit Jian."
"Ya terus?"
"Ya udah. Kan udah gak sakit. Jadi lo jangan pegang-pegang gue lagi."
"Adik gue sakit Lia."
Lia melihat ke arah celananya Jian yang menggembung. Dirinya tidak tahu jika permintaannya pada Jian akan berakibat seperti ini.
"Maafin gue Jian."
"Udah, sana lo keluar. Gue masih harus urus diri gue."
Lia terdiam. Dirinya merasa bersalah dengan Jian.
"Ji-jian... Mau gue bantu?"
Lia bertanya ragu pada Jian. Padanya dia juga tidak pernah menangani hal seperti itu. Sementara Jian, dirinya bagai menang lotre. Jian tidak menduga jika Lia akan mengatakan hal itu.
"Yaudah buruan..."
Jian berpindah posisi. Kini, Jian duduk di kloset dan Jian juga sedikit menekan tubuh Lia untuk berjongkok di depannya.
Perlahan Lia membuka resleting celana Jian. Lia juga membuka celana dalam Jian. Dan setelah terbuka adik Jian pun muncul dan mengacung tepat di depan wajah Lia.
Lia sedikit kaget melihat adik Jian yang ternyata berukuran besar. Benda itu juga sangat panjang jika di banding dengan yang ada di film dewasa yang Lia pernah tonton.
^ Thank you for reading ^
• Sorry for typo •
KAMU SEDANG MEMBACA
my boyfriend is a pervert
RomanceJian cowok mesum yang satu kampus dan satu kelas dengan Alisya. Cewek cantik yang biasa di panggil Lia. Jian dan Alisya sudah sahabatan lama. Dan mereka sudah kenal satu sama lain. Namun, siapa sangka ternyata mereka berdua di jodohkan? Dan tentuh i...