• Prolog •

166K 926 16
                                    

^ Happy reading ^

• Sebelum baca rate & vote dulu ya •

Pagi ini Jian berjanji untuk menjemput Lia. Mereka sudah berencana berangkat bareng kali ini. Kini, Jian sedang duduk di atas motornya yang terparkir di depan rumah Lia.

"BAAA..."

"Astaga Lia! Ngagetin aja lo."

"Haha..."

"Ketawa lagi lo. Gue cipok baru tau rasa lo!"

"Berani lo cipok gue?"

Lia sudah melipat kedua tangannya di depan dada. Lengkap dengan matanya yang mendelik tajam menatap Jian.

"Kenapa gak? Timpal Jian yang sudah sedikit mencondongkan tubuhnya mendekat ke arah Lia.

PLAK!

Lia menabok bibir Jian.

"Anjir! Bibir gue..."

"Mampus! Makannya jangan ngadi-ngadi!"

"Kalo bukan sahabat gue, udah gue perkosa lo!" Batin Jian.

"Lagi ngedumel dalam hati ya lo?"

"Dih, sok tau lo! Buruan naik mau berangkat gak? Gue tinggal nih?"

"Ck! Iya-iya!"

Lia segera naik ke atas motor Jian. Dirinya sedikit melipat rok pendek yang ia kenakan supaya bisa menutupi paha mulusnya yang terekspos.

"Pegangan Lia!"

"Gak mau wlek..."

Jian mengambil tangan kiri Lia agar Lia dapat memegang perutnya. Namun, bukan Jian namanya jika tidak menjahili Lia.

"Eh...eh... Gak usah modus ya Jian!"

"Hehe, kalo ada kesempatan kenapa gak sih Lia? Kan sayang paha lo kalo gak di manfaatin."

Ya, tangan jian merambat mengelus paha Lia. Membuat Lia sedikit malu. Tapi, tidak ia pungkiri jika ia menikmati sentuhan Jian.

Mereka memang saling mencintai satu sama lain. Namun, tidak ada salah satu dari mereka yang menyatakan perasaannya karena mereka tidak mau merusak persahabatan yang sudah lama terjalin di antara Jian dan Lia.

"Udah ayo berangkat Jian. Nanti telat. Gue ada mata kuliah pagi nih."

"Iya sayang."

"Bilang apa barusan?

"Iya, nyet"

"Sialan!."

Jian hanya terkekeh mendengar umpatan Lia. Dirinya segera menyalakan mesin motornya dan menjalankannya menuju kampus.

...

Sesampainya di kampus, Jian memarikir motornya di parkiran dan merangkul Lia bak seorang pacar. Mereka memang selalu begitu.

Semua siswa/i di kampus mengira mereka memang pacaran. Padahal kenyataanya mereka hanya saling mencintai dalam diam dan terjebak ikatan persahabatan.

"Lo kuliah pagi, Jian?"

"Gue gak ada kuliah. Gue cuma nemenin lo doang."

"Dih, ngapain segala nemenin gue? Gue bukan anak kecil kali. Lagian, gue kira lo ada kuliah pagi."

"Ya emang kenapa sih? Suka-suka gue lah mau ngapain."

"Jian, gue masih punya waktu nih. Kita ke kantin dulu yuk?"

"Yaudah ayo jalan."

Jian dan Lia bergegas menuju kantin. Sesampainya di kantin, mereka memilih duduk di kursi samping pojok. Baru saja mereka duduk, tiba-tiba Lia merasa kedua payudaranya sakit seperti ada cairan yang ingin keluar darisana.

"Lia, lo kenapa? Kayak gak tenang gitu duduk lo."

"Awsh... Sakit Jian."

Jian panik mendengar Lia yang mendadak kesakitan. Jian segera berpindah duduk kesamping Lia.

"Apa yang sakit Lia? Lo kenapa? Perasaan tadi baik-baik aja deh."

Belum sempat Lia menjawab, Jian sudah lebih dulu melihat baju Lia yang basah di area payudara.

"Lia... Itu... Payudara lo kenapa basah gitu?"

Lia spontan melihat arah tangan Jian yang menunjuk dua buah gunung kembarnya. Dirinya sangat kaget saat melihat cairan yang membasahi bajunya.

"Jian... Tolongin, gue malu."

Lia menutup gunung kembarnya dengan kedua tangannya. Jian yang paham dengan perkataan Lia segera menutupi badan Lia dengan jaketnya dan membawa Lia ke kamar mandi.

^ Thank you for reading ^

• Sorry for typo •

my boyfriend is a pervertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang