Bersama

65.8K 465 13
                                    

^ Happy reading ^

• I hope you like this chapter •

LET'S START!!

...
...

🌼🌼🌼

Malam ini jam menunjukkan pukul 18:00. Lia baru saja selesai mandi. Dirinya kini, sedang bersiap untuk memasak di dapur. Lia mulai menyalakan kompor untuk memasak makan malamnya bersama Jian.

Grep!!

Kedua tangan Jian melingkar sempurna di perut Lia. Membuat Lia menghentikan aktivitasnya. Jian mengendus leher jenjang Lia.

"Minggir Jian, aku mau masak. Udah laper banget ini."

"Ngapain masak? Kan bisa pesen."

Jian terus mencium leher Lia. Tangannya bersiap menyelinap masuk kedalam baju Lia. Namun, dengan cepat Lia menahan tangan Jian.

"Kita baru aja mandi loh. Jangan mulai lagi!"

"Orang aku cuma cium-cium doang."

Lia memutar bola mata malas mendengar omongan kekasihnya itu. Dirinya tau betul Jian.

"Minggir! Aku mau masak. Kalo kamu masih kayak gini gak dapet jatah satu minggu oke?!"

Jian mendelik tajam mendengar omongan Lia. Dirinya melepaskan begitu saja pelukannya dan duduk di meja makan.

"Apa-apan dah. Dia juga yang pake baju kebuka gitu. Gimana gue gak kegoda coba. Awas aja abis makan gue trabas!" -Batin Jian.

"Bisa-bisanya dia langsung duduk karena gue ngomong gak kasih jatah." -Batin Lia.

Beberapa menit sudah Jian menunggu Lia selesai memasak dan menghabiskan makanannya. Matanya terus tertuju pada wajah cantik Lia yang berbalut make up tipis.

"Gak makan Jian? Aku udah masak 2 porsi loh ini."

"Nanti aja."

"Tadi katanya laper. Tapi gak mau makan. Gimana sih?!"

"Emang laper."

"Yaudah itu dimakan."

"Mau makan lo."

"Eh, bentar aku lupa gak bawa minum. Aku ambil di kulkas dulu deh."

Lia pura-pura tidak mendengar omongan Jian. Dirinya berdiri untuk kedapur. Namun, Jian menahan tangan tangan Lia dan menariknya hingga duduk di pangkuannya.

"Ih apa sih? Aku mau ambil minum loh."

"Lo..."

"Apa?"

Mata Jian turun memandangi bagian dada Lia. Lia memakai kaos putih milik Jian yang cukup besar hingga sampai di pahanya.

"Lo mau coba-coba godain gue lagi? Hm?"

"Gak tuh."

"Terus ini..."

Jian menempelkan jari telunjuknya dari leher Lia turun hingga di belahan payudara Lia. Membuat Lia menahan nafas merasakan geli. Jian tersenyum miring melihat respon Lia. Dia tau jika Lia tidak bisa menolak sentuhan darinya.

my boyfriend is a pervertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang