• Hukuman Jian •

87.5K 537 6
                                    

^ Happy reading ^

• I hope you like this chapter •

LET'S START!!

...
...

🌼🌼🌼

Hari ini Lia ada kuliah siang. Sedangkan, Jian tidak ada kuliah hari ini. Kini, Jian tengah mengantar Lia ke kampus.

"Pulang jam berapa Lia?"

"Gak tau, paling jam 2. Soalnya dosennya lagi gak enak badan."

"Oh, yaudah. Nanti gue jemput."

"Eh, gak usah. Aku ada ikut acara lomba yang di adain pak Ilham."

"Terus lo jadinya pulang jam berapa?"

"Ya gak tau Jian."

"Serius gak mau gue jemput lo?"

"Iya, gak usah. Aku bisa pulang sendiri."

"Yaudah, gih masuk."

Lia tersenyum dan berjalan masuk ke area kampus. Jian bergegas memakai helm miliknya dan menyalakan mesin motor miliknya untuk pulang ke rumah.

-SKIP-

Lia baru saja selesai kuliah. Dirinya bergegas pergi ke ruang administrasi untuk mengurus keperluan lomba yang di ikutinya.

Baru saja beberapa langkah Lia berjalan ke arah ruangan itu, ada seorang laki-laki yang menghampirinya.

"Lia ya?"

"Iya, siapa ya?"

"Gue Devan. Gue di suruh pak Ilham cariin lo buat diskusi masalah lomba."

"Oh, kak Devan."

"Iya, yaudah yuk. Kita ke kelas gue aja. Lagian di ruang administrasi gak ada orang."

"Hm, oke."

Lia dan Devan berjalan menuju fakultas teknik untuk membahas acara lomba yang di gelar minggu depan. Sesampainya disana mereka langsung membahas beberapa poin dan mencatat beberapa bagian penting. Hingga tak beberapa lama mereka sudah selesai.

Kini, Lia tengah berjalan menyusuri lorong fakultas teknik. Dirinya melihat sosok yang ia kenal tengah berdiri di parkiran motor.

"Itu, bukannya Jian ya?" -Batin Lia.

Jian berjalan menghampiri Lia dengan wajah dinginnya. Sementara, Lia? Dirinya tampak senang karena mengira Jian datang untuk menjemput dirinya.

"Ikut gue."

Jian menarik tangan Lia menuju gudang belakang fakultas teknik. Sesampainya di gudang, Jian memastikan tidak ada orang dan menutup pintu gudang itu.

"Jian, ngapain kita kesini?"

"Ngehukum lo!"

"Hah? Hukum aku? Emang aku salah apa?"

"Kata lo..."

Jian menggantungkan perkataannya. Dirinya mulai maju mendekati Lia dan memipis jarak diantara mereka. Hingga Lia kini sudah terpojok di dinding.

my boyfriend is a pervertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang